tag:blogger.com,1999:blog-15958180748708362352024-02-20T07:13:27.065-08:00Jendela Dunia Sociology . . .sheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.comBlogger23125tag:blogger.com,1999:blog-1595818074870836235.post-77936480713600218012012-01-13T02:33:00.000-08:002012-01-13T02:34:52.949-08:00Berbagai Kelompok Dalam Masyarakat Multikultural<h1 style="color: #f1c232; text-align: justify;">Pendahuluan</h1><b style="color: #f1c232;"></b><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><a href="http://agsasman3yk.files.wordpress.com/2011/02/37780_1384070997950_1117242460_30863905_5320310_n.jpg"><img alt="" class="alignleft size-thumbnail wp-image-1448" height="84" src="http://agsasman3yk.files.wordpress.com/2011/02/37780_1384070997950_1117242460_30863905_5320310_n.jpg?w=150&h=84" title="37780_1384070997950_1117242460_30863905_5320310_n" width="150" /></a>Kelompok merupakan inti dari kehidupan dalam masyarakat (Henslin, 2006, halaman 120). Hampir setiap aktivitas individu anggota masyarakat dilakukan dalam kelompok. Bahkan, bagi banyak orang, terputusnya hubungan dengan seluruh jaringan kelompok secara total bermakna sama dengan sebuah hukuman mati. Kita menjadi “diri kita” melalui keanggotaan kita dalam kelompok. Cara berfikir, cara berperasaan, dan cara bertindak yang akhirnya menjadi identitas kepribadian kita, dibentuk melalui kelompok, atau tepatnya berbagai kelompok di mana kita menjadi anggotanya, atau kelompok yang kita jadikan rujukan.<br />
<a name='more'></a><span id="more-1441"></span></div><div style="color: #f1c232;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Klarifikasi Istilah Kelompok</b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Dalam kajian ini, yang paling pertama kita lakukan adalah mengklarifikasi istilah kelompok. Dalam pengetian sehari-hari (<i>amic view</i>) kita menggunakan istilah kelompok untuk banyak hal yang dalam studi sosiologi belum tentu memenuhi syarat untuk disebut kelompok. Dengan kata lain, dalam konsep sosiologi (<i>ethic view</i>), tidak semua agregasi atau pengumpulan manusia dapat disebut sebagai kelompok.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Istilah kelompok pun memiliki makna yang bermacam-macam. Horton dan Hunt paling tidak mengemukakan empat macam pengertian kelompok. Pertama, kelompok sebagai setiap kumpulan manusia secara fisik, misalnya sekelompok orang yang sedang menunggu [bus, lampu hijau traffic light menyala, dibukanya loket, dan sebagainya]. Dalam pengertian demikian, kelompok itu tidak memiliki ikatan kebersamaan apa-apa, kecuali jarak fisik yang dekat. Banyak ahli sosiologi menyebut kumpulan yang demikian sebagai agregasi atau kolektivitas.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Pengertian yang kedua, kelompok adalah sejumlah orang yang memiliki persamaan ciri-ciri tertentu. Misalnya kaum pria, kaum lanjut usia, anak-anak balita, para jutawan, para perokok, pengguna facebook, dan sebagainya. Istilah yang tepat –menurut Horton dan Hunt—untuk yang demikian ini sebenarnya adalah kategori saja, bukan kelompok.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Pengertian ketiga, kelompok merupakan sejumlah orang yang memiliki pola interaksi yang terorganisasi dan terjadi secara berulang-ulang. Batasan ini tidak mencakup segenap pertemuan yang terjadi secara kebetulan dan bersifat sementara, misalnya antrean orang-orang yang membeli tiket menonton pertandingan sepak bola atau pertunjukan musik.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Termasuk dalam pengertian yang ketiga ini adalah keluarga, klik persahabatan, klub sepakbola, organisasi remaja masjid, organisasi pemuda gereja, dan sebagainya.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Pengertian keempat (Horton dan Hunt cenderung menggunakan ini), kelompok adalah setiap kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Dengan menggunakan definisi ini, maka dua orang atau lebih yang berada di suatu tempat dan sedang menunggu bus tidak dapat disebut sebagai kelompok. Namun, jika mereka kemudian mengadakan percakapan, atau interaksi dalam bentuk apapun, termasuk berkelahi, maka kumpulan orang itu berubah menjadi kelompok.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Sebuah ilustrasi.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Sebuah bus yang penuh dengan penumpang; apakah menjadikan kumpulan penumpang dalam bus tersebut sebagai kelompok? Bayangkan apabila kemudian para penumpang bus itu mengalami ancaman, misalnya ada seorang pembajak di antaranya? Atau kemudian di antara pemuda dan pemudi yang merupakan bagian dari penumpang itu mulai saling tertarik dan kemudian berinteraksi? Renungkan, mungkinkah orang-orang dalam bus itu akhirnya menjadi kelompok?</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Kriteria Kelompok</b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Robert Biersted seperti dikutip oleh Kamanto Soenarto dalam bukunya Pengantar Sosiologi, mengemukakan tiga kriteria untuk menganalisis kelompok, pertama: (1) ada atau tidaknya kesadaran bahwa mereka memiliki jenis atau karakteristik yang sama, (2) ada atau tidaknya interaksi di antara orang-orang di dalamnya, dan (3) ada atau tidaknya organisasi atau ketentuan-ketentuan formal yang mengatur aktivitas-aktivitas dalam kelompok, misalnya tentang rekruitmen anggota, dan proses-proses yang lainnya.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Berdasarkan analisis menggunakan tiga kriteria tersebut dalam masyarakat dikenal beberapa jenis atau macam kelompok, yaitu: (1) asosiasi, (2) kelompok sosial, (3) kelompok kemasyarakatan, dan (4) kelompok statisik.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Asosiasi</b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b>Asosiasi merupakan kelompok yang memenuhi tiga kriteria Biersted tersebut. Suatu asosiasi atau organisasi formal terdiri atas orang-orang yang memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, ada hubungan sosial di antara warga kelompok dan organisasi.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Kelompok sosial (<i>Social Groups</i>)</b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Kelompok yang para anggotanya memiliki kesadaran akan kesamaan jenis serta hubungan sosial di antara warganya, tetapi tidak mengenal organisasi, oleh Biersted disebut sebagai kelompok sosial.<b> </b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>kelompok kemasyarakatan (<i>Societal Groups</i>)</b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Kelompok kemasyarakatan merupakan kelompok yang berisi orang-orang yang memiliki kesadaran jenis saja, tidak ada hubungan sosial di antara orang-orang tersebut maupun organisasi, disebut sebagai kelompok kemasyarakatan (<i>societal groups</i>).</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Misalnya kelompok laki-laki, kelompok perempuan. Orang sadar sebagai “sesama laki-laki” atau “sesama perempuan”, namun tidak ada organisasi ataupun komunikasi di antara mereka.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Kelompok statistik</b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Bentuk terakhir dari kelompok adalah kategori atau kelompok statistik, yaitu kelompok yang terdiri atas orang-orang yang memiliki kesamaan jenis (misalnya jenis kelamin, umur, pekerjaan, dan sebagainya), tetapi tidak memiliki satu pun dari tiga kriteria kelompok menurut Biersted. Sebenarnya kelompok statistik bukanlah “kelompok”, sebab tidak memiliki tiga ciri tersebut. Kelompok statistik hanyalah orang-orang yang memiliki kategori statistik sama, misalnya kelompok umur (0-5 tahun, 6-10 tahun, dst.) yang dipakai dalam data penduduk Biro Pusat Statistik. Dalam kelompok ini sama sekali tidak ada organisasi, tidak ada hubungan antar-anggota, dan tidak ada kesadararan jenis.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Macam-macam Kelompok</b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya, agaknya dapat diambil beberapa poin penting sebagai syarat-syarat suatu pengumpulan manusia dapat disebut sebagai kelompok, yaitu (1) Setiap individu harus merupakan bagian dari kesatuan sosial, (2) terdapat hubungan timbal-balik di antara individu-individu yang tergabung dalam kelompok, (3) adanya faktor-faktor yang sama dan dapat memperat hubungan mereka yang tergabung dalam kelompok, seperti nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, tempat tinggal yang sama, dan sebagainya, (4) memiliki struktur atau kaidah, sehingga memiliki pola yang teratur tentang perilaku, dan (5) bersistem dan berproses.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><a href="http://agsasman3yk.files.wordpress.com/2011/02/img_8896.jpg"><img alt="" class="alignleft size-thumbnail wp-image-1449" height="99" src="http://agsasman3yk.files.wordpress.com/2011/02/img_8896.jpg?w=150&h=99" title="IMG_8896" width="150" /></a>Kelompok yang paling sederhana mungkin adalah keluarga. Atau mungkin sebuah <i>dyadic group</i> (kelompok diadik/duaan), misalnya orang yang berpacaran. Keluarga ataupun berpacaran merupakan kelompok yang hampir setiap orang memiliki atau mengalaminya. Dalam kelompok yang disebut keluarga, atau orang yang berpacaran, kelima syarat tersebut dapat ditemukan.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Macam kelompok dalam keluarga, mulai dari keluarga inti/batih, keluarga luas: bisa trah dalam masyarakat bilateral (menganut perhitungan garis keturunan dari ayah dan ibu), atau klen (semacam trah dalam masyarakat yang menganut sistem unilineal, patrilineal atau matrileneal, kadang disebut marga). Untuk keluarga inti atau batih, pada umumnya masih dapat memenuhi lima syarat tersebut, tetapi kalau keluarga luas, trah atau klen/marga, dapat jadi sudah sekedar memiliki ciri yang sama, yang terkadang juga tidak disadari.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Sebelum lebih lebih lanjut tentang macam-macam kelompok, berikut ini akan dikemukakan beberapa dasar pembentukan kelompok, yaitu (1) teritorial: misalnya komunitas/masyarakat setempat: RT/RW. Desa, Kab/Kota, Provinsi, dan Negara Bagian, Negara), (2) hubungan darah/keturunan (geneaologis): misalnya keluarga inti, keluarga luas/trah, klan/marga, dan sebagainya, dan (3) kepentingan atau dapat juga (4) minat, perhatian, keyakinan, atau ideologi yang sama (semuanya dapat disbeut sebagai interest): sekolah, kelompok arisan, kelompok profesi, kelompok politik, ekonomi, pemerhati budaya, dan sebagainya.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Klasifikasi Merton</b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Robert K. Merton menjelaskan kelompok sebagai </b><i>a number of people who interact with another in accord with established patterns</i> (sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan). Kelompok tidak sama dengan kolektiva (<i>collectivities</i>), yaitu sejumlah orang yang mempunyai solidaritas atas dasar nilai bersama yang dimiliki serta adanya rasa kewajiban moral untuk menjalankan peran yang diharapkan. —Kelompok tidak sama dengan kategori sosial (<i>social categories</i>), himpunan peran yang mempunyai ciri sama, misalnya jenis kelamin atau usia. Dalam kategori sosial tidak terdapat interaksi.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Klasifikasi Emmile Durkheim</b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Durkheim </b>membedakan antara kelompok yang menganut <b>solidaritas mekanik </b>dan kelompok yang menganut <b>solidaritas organik. </b>— <b>Solidaritas mekanik </b>merupakan ciri pada masyarakat yang masih sederhana di mana masing-masing anggota dapat menjalankan peran yang dilakukan oleh orang lain (difusseness: bersifat umum dan serba meliputi), sehingga tidak ada spesialisasi atau pembagian kerja. — <b>Solidaritas organik </b>merupakan ciri pada masyarakat modern/industri/kota/kompleks di mana masing-masing anggota memiliki fungsi dan peran yang khusus dalam hal tertentu saja. Dalam solidaritas organik terdapat kesalingtergantungan antar-bagian/anggota dalam kelompok.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Klasifikasi Ferdinan <b>Tönnies</b></b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Tönnies membedakan antara “Gemeinschaft” dengan Gesellschaft”. Gemeinschaft merupakan — hubungan-hubungan yang all intimate, private, and exclusive living together … is understood as life in Gemainschaft (community). Terdapat 3 macam Gemainschaft: (1) by blood, (2) of place, dan (3) of mind.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Gesselschaft (society) is public life, bersifat sementara (kontraktual), berdasarkan kepentingan tertentu, dan bersifat semu.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Tönnies juga menggunakan istilah kelompok mekanik dan organik, tetapi dengan makna yang berbeda dari Durkheim. Bagi Tönnies , gemainschat mrpakan kelompok organik, sedangkan gesselschaft merupakan kelompok mekanik.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Klasifikasi Charles Horton Colley</b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Colley menjelaskan tentang primary group (kelompok primer), yaitu kelompok yang ditandai oleh pergaulan dan kerjasama <i>face to face </i>(tatap muka) yang intim (menjamin kesejahteraan emosional). Contohnya: keluarga, teman bermain pada anak kecil, geng, rukun warga serta komunitas pada orang dewasa.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Kondisi fisik kelompok primer: (1) tidak cukup hanya hubungan saling mengenal saja, akan tetapi yang terpenting adalah bahwa anggota-anggotanya secara fisik harus berdekatan, (2) jumlah anggotanya harus kecil, sehingga mereka dapat saling kenal dan saling tatapmuka, (3) hubungan di antara anggota-anggotanya relatif permanen.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Sifat-sifat hubungan primer: (1) kesamaan tujuan, masing-masing anggota mempunyai tujuan dan sikap yang sama, sehingga masing-masing rela berkorban untuk kepentingan anggota kelompok lainnya, (2) hubungan primer bersifat sukarela, sehingga pihak-pihak yang bersangkutan merasa tidak ada tekanan-tekanan melainkan kebebasan, (3) hubungan primer melekat pada kepribadian orang, sehingga tidak dapat digantikan oleh yang lain, dan hubungan berlangsung di segenap aspek kepribadian, termasuk perasaan.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Kelompok sekunder lebih besar daripada kelompok primer, lebih bersifat anonim, lebih formal, dan lebih tidak mempribadi (personal). — Pada umumya didasarkan pada kepentingan, dan berinteraksi atas dasar status sepesifik, misalnya kelompok berdasarkan profesi, partai politik, organisasi siswa, organisasi mahasiswa, dll. Berbagai cara orang memperoleh pendidikan, mencari nafkah, dan menggunakan uang atau waktu luang cenderung melibatkan kelompok sekunder.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Walaupun demikian, kelompok primer juga sering dijumpai dalam kelompok sekunder. Meskipun kelompok sekunder penting bagi kehidupan masa kini kita, tetapi kelompok sekunder sering gagal dalam memberikan kesejahteraan emosional (terkait kebutuhan akan ikatan-ikatan intim/perasaan). Oleh karena itu, kelompok sekunder cenderung terbagi-bagi ke dalam kelompok primer. Maka: di sekolah dan di tempat kerja orang-orang menjalin persahabatan.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Klasifikasi Sumner: ingroup dan outgroup</b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b>Sumner menyatakan bahwa di antara anggota INGROUP dijumpai persahabatan, kerjasama, keteraturan, dan kedamaian. Istilah lain: fraksi intern, qliques/klik. Sedangkan terhadap OUTGROUP dijumpai adanya antogonisme, berupa kebencian, permusuhan, bahkan perampokan, pembunuhan, ataupun perang.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Robert K Merton: kelompok membership dan reference.</b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Membership group: merupakan kelompok di mana seseorang secara fifik tercatat sebagai anggota. Reference group/ kelompok acuan merupakan kelompok yang menjadi ukuran (acuan) bagi seseorang yang bukan anggota kelompok untuk membentuk pribadi dan perilakuannya. — Seorang anggota partai politik tertentu yang perolehan suara dalam pemilu memenuhi untuk menjadi anggota DPR, akhirnya menjadi anggota DPR. Secara fisik ia tercatat sebagai anggota DPR, sehingga DPR merupakan membership group baginya. Tetapi rujukan perilaku, bahkan jiwa dan pikirannya tetap terikat oleh partai, maka PARPOL di mana ia berasal merupakan reference group baginya.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Robert K Merton, membedakan dua macam reference group (1) tipe normatif (normative), dan (2) tipe perbadingan (comparison). Tipe normatif merupakan sumber nilai, dan tipe perbandingan merupakan rujukan untuk memberikan status kepada seseorang/kelompok.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Klasifikasi Weber: Kelompok formal dan informal</b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Pembagian kelompok yang lain adalah KELOMPOK INFORMAL dan FORMAL. Suatu gejala yang menarik adalah adanya keterkaitan antara KELOMPOK FORMAL dengan INFORMAL, bahwa dalam KELOMPOK FORMAL dapat terbentuk KELOMPOK INFORMAL, dan nilai serta aturan kelompok informal dapat bertentangan dengan kelompok formal.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Kelompok Tidak Teratur</b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Beberapa kelompok tidak teratur dapat disebut di sini: kerumunan (crowd), massa, dan public. Beberapa yang lain mungkin jejaring sosial (social networks).</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>1) </b><b>Kerumunan</b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Ukuran utama kerumunan adalah kehadiran orang secara fisik (berkumpul pada range sejauh mata melihat dan telinga mendengar)</li>
<li>Tidak terorganisasi, tetapi dapat mempunyai pemimpin</li>
<li>Identitas seseorang tenggelam dalam kerumunan</li>
<li>Sifatnya spontan dan sementara, kerumunan akan bubar dengan perginya orang-orang dari kerumunan</li>
<li>Tidak memiliki alat pengendalian sosial, norma yang berlaku besifat permukan</li>
</ul><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Tipe-tipe kerumunan</b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">a) Khalayak penonton (pendengar formal/<i>formal</i> <i>audience</i>)</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Kerumunan demikian mempunyai perhatian dan tujuan yang sama, misalnya penonton bioskop, pengunjung khotbah agama, dsb.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">b) Kelompok ekspresif yang direncanakan (planned <i>expressive</i> <i>group</i>)</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Kerumunan yang terdiri atas orang-orang yang mempunyai tujuan sama tetapi pusat perhatiannya berbeda-beda, misalnya kerumunan orang-orang yang berpesta</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">c) Kumpulan orang yang kurang menyenangkan (<i>inconvinent</i> <i>aggregations</i>)</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Dalam kerumunan semacam ini kehadiran orang lain merupakan halangan bagi seseorang dalam mencapai tujuan. Misalnya: antre tiket, kerumunan penumpang bus, dst.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">d) Kumpulan orang-orang yang panik (<i>panic</i> <i>crowd</i>)</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Ialah kerumunan yang terdiri atas orang-orang yang menghindari bencana/ancaman. Misalnya pengungsi</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">e) Kerumunan penonton (<i>spectator</i> <i>crowd</i>)</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Yaitu kerumunan orang-orang yang ingin melihat sesuatu atau peristiwa tertentu. Kerumunan semacam ini hampir sama dengan formal audience, tetapi tidak terencana</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">f) <i>Lawless</i> <i>crowd</i></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Yaitu kerumunan orang-orang yang berlawanan dengan hukum, misalnya: acting mobs, yakni kerumunan orang-orang yang bermaksud mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik. Contoh lain: <i>immoral</i> <i>crowd</i>, seperti <i>formal</i> <i>audience</i>, tetapi bersifat menyimpang.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>2) </b>Massa<b> </b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">— Massa merupakan kelompok tidak teratur yang mempunyai ciri-ciri mirip dengan kerumunan, tetapi terbentuknya disengaja atau direncanakan dengan persiapan (tidak spontan)</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">— Misalnya aksi protes/demontrasi, orang-orang yang mengikuti kegiatan tertentu, seperti sepeda gembira</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">3) Publik</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Publik merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan.</li>
<li>Interaksi terjadi tidak langsung melainkan melalui alat-alat komunikasi, seperti radio, televisi, internet, film, dsb.</li>
<li>Alat-alat komunikasi menjadikan publik sebagai kelompok semu yang sangat besar, meskipun tidak merupakan kesatuan</li>
<li>Dasar ikatan publik dapat berupa nilai-nilai sosial atau tradisi tertentu</li>
</ul><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>4) Jejaring social (social networks)</b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>—</b>Jika Anda adalah anggota dari sebuah kelompok besar, mungkin akan menjalin hubungan yang teratur dengan “beberapa orang “ dari kelompok tersebut. — Kaitan antara orang-orang dengan orang-orang dalam klik mereka, keluarga, teman, kenalan, termasuk juga “temannya teman”, dalam studi sosiologi disebut social networks (jejaring sosial). — Suatu jejaring sosial dapat dibayangkan dengan garis-garis yang menjulur keluar dari diri Anda, yang secara bertahap semakin mencakup banyak orang</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">—Para perwira intelejen AS menggunakan analisis social networks untuk penangkapan Sadam Hussein. — Perwira-perwira itu menyusun “people map”, dengan foto SH di pusat sasaran dan foto-foto orang dekat SH di sekitarnya, ada yang di lingkaran dalam (intim) dan luar. — Informasi keberadaan SH diperoleh dari orang-orang yang berada di luar lingkaran intim, karena orang-orang di dalam lingkaran intim akan menyimpan rahasia</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Komunitas = Masyarakat Setempat</b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Merupakan bagian masyarakat yang tinggal pada suatu wilayah (geografik) dengan batas-batas tertentu dengan faktor utama yang menjadi dasar adalah interaksi yang lebih besar di antara anggota-anggotanya daripada interaksi mereka dengan orang-orang dari luar wilayah (Robert mciver dan Charles Horton Page)</li>
<li>Dasar: (1) Lokalitas: satuan wilayah (geografik), (2) Community sentiment: perasaan saling dekat engan orang-orang yang sekomunitas</li>
<li>Unsur-unsur community sentiment: (1) seperasaaan, unsur ini muncul akibat dari warga komunitas mengidentifikasikan dirinya dengan sebanyak mungkin orang yang ada di dalam komunitas, sehingga muncul kelompok kami dan perasaan kami yang pada giliran berikutnya memunculkan altruisme, kepentingan-kepentingan diri diselaraskan dengan kepentingan komunitas), (2) SEPENANGGUNGAN, setiap individu sadar akan perannya dalam kelompok, dan (3) SALING MEMERLUKAN, individu satu memerlukan individu lain untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.</li>
<li>Penggunaan istilah komunitas dalam masyarakat berkembang menjadi tidak hanya untuk satuan sosial dengan kategori utama kesatuan wilayah, tetapi juga kesukaan (hobi), minat dan perhatian yang sama, dll. Faktor utamanya: hubungan yang lebih dekat/interaksi yang lebih besar di antara para anggota-anggotanya</li>
</ul><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Terakhir akan disampaikan tekanan pengertian tentang kelompok formal atau asosiasi, agar para siswa mudah membedakannya dengan kelompok sosial.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="color: #f1c232; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left; width: 576px;"><tbody>
<tr> <td width="288"><h1>Kelompok Sosial</h1></td> <td width="288"><b>Perkumpulan (asosiasi)</b></td> </tr>
<tr> <td width="288">Kelompok primer</td> <td width="288">Perkumpulan sekunder</td> </tr>
<tr> <td width="288">Gemainschaft</td> <td width="288">Gesellschaft</td> </tr>
<tr> <td width="288">Hubungan familistik</td> <td width="288">Hubungan kontraktual</td> </tr>
<tr> <td width="288">Dasar organisasi adat</td> <td width="288">Dasar organisasi buatan</td> </tr>
<tr> <td width="288">Pimpinan berdasarkan kewibawaan/charisma</td> <td width="288">Pimpinan berdasarkan wewenang dan hukum</td> </tr>
<tr> <td width="288">Hubungan berasas perorangan</td> <td width="288">Hubungan berasas guna/kepentingan dan anonim</td> </tr>
</tbody> </table><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Robert M.Z. Lawang</b> mengemukakan ciri-ciri organisasi formal (asosiasi) sebagai berikut:</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">(1) bersifat persistent (tetap/terus menerus),</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">(2) memiliki identitas kolektif yang tegas,</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">(3) memiliki daftar anggota yang rinci,</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">(4) memiliki program kegiatan yang terus menerus, dan</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">(5) memiliki prosedur keanggotaan.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Demikianlah, tulisan ini merupakan bahan ajar untuk kajian tentang kelompok dalam konteks pembahasan lebih luas yaitu masyarakat multikultural. Semoga dapat membantu para siswa untuk mempelajari kelompok.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Rujukan:</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Agus Santosa. 2010. Seri Bimbingan Belajar: Sukses Ujian Sosiologi. Bogor: PT Yudhistira</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Henslin, James M. 2006. Sosiologi Dengan Pendekatan Membumi Edisi 6. Jakarta: Penerbit Erlangga.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Horton, Paul B, dan Hunt Chester L. 1984. Sosiologi Edisi Keenam. Jakarta: Penerbit Erlangga.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto (Ed). 2006. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan Edisi Kedua. Jakarta: Prenada Media Group.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Kamanto Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Yasayan penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Soerjono Soekanto. 1987. Sosiologi Suatu Pengantar Edisi Revisi 1987. Jakarta: Rajawali Pers.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Sumber : agsasman3yk.wordpress.com </div>sheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1595818074870836235.post-46703733291645576762012-01-13T02:08:00.000-08:002012-01-13T02:08:48.748-08:00Nilai dan Norma Sosial<strong style="color: #f1c232;">Pengertian Nilai Sosial</strong><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Satu bagian penting dari kebudayaan atau suatu masyarakat adalah nilai sosial. Suatu tindakan dianggap sah, dalam arti secara moral diterima, kalau tindakan tersebut harmonis dengan nilai-nilai yang disepakati dan dijunjung tinggi oleh masyarakat di mana tindakan tersebut dilakukan. <span id="more-268"></span> Dalam sebuah masyarakat yang menjunjung tinggi kasalehan beribadah, maka apabila ada orang yang malas beribadah tentu akan menjadi bahan pergunjingan, cercaan, celaan, cemoohan, atau bahkan makian. Sebaliknya, kepada orang-orang yang rajin beribadah, dermawan, dan seterusnya, akan dinilai sebagai orang yang pantas, layak, atau bahkan harus dihormati dan diteladani.</div><a name='more'></a><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Apakah yang dimaksud dengan nilai sosial?</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Dalam Kamus Sosiologi yang disusun oleh Soerjono Soekanto disebutkan bahwa nilai (<strong><em>value</em></strong>) adalah konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Horton dan Hunt (1987) menyatakan bahwa nilai adalah gagasan mengenai apakah suatu pengalaman itu berarti apa tidak berarti. Dalam rumusan lain, nilai merupakan anggapan terhadap sesuatu hal, apakah sesuatu itu pantas atau tidak pantas, penting atau tidak penting, mulia ataukah hina. Sesuatu itu dapat berupa benda, orang, tindakan, pengalaman, dan seterusnya.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><strong>Macam-macam Nilai Sosial</strong></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><strong>Prof. Notonegoro</strong> membedakan nilai menjadi tiga macam, yaitu: (1) <strong>Nilai material</strong>, yakni meliputi berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia, (2) <strong>Nilai vital</strong>, yakni meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu yang berguna bagi manusia dalam melaksanakan berbagai aktivitas, dan (3) <strong>Nilai kerohanian</strong>, yakni meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan rohani manusia: nilai kebenaran, yakni yang bersumber pada akal manusia (cipta), nilai keindahan, yakni yang bersumber pada unsur perasaan (estetika), nilai moral, yakni yang bersumber pada unsur kehendak (karsa), dan nilai keagamaan (religiusitas), yakni nilai yang bersumber pada revelasi (wahyu) dari Tuhan.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><strong>Nilai individual – nilai sosial</strong></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Seorang individu mungkin memiliki nilai-nilai yang berbeda, bahkan bertentangan dengan individu-individu lain dalam masyarakatnya. Nilai yang dianut oleh seorang individu dan berbeda dengan nilai yang dianut oleh sebagaian besar anggota masyarakat dapat disebut sebagai nilai individual. Sedangkan nilai-nilai yang dianut oleh sebagian besar anggota masyarakat disebut nilai sosial.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><strong>Ciri-ciri nilai sosial: </strong><strong></strong></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Nilai sosial merupakan konstruksi abstrak dalam pikiran orang yang tercipta melalui interaksi sosial,</li>
<li>Nilai sosial bukan bawaan lahir, melainkan dipelajari melalui proses sosialisasi, dijadikan milik diri melalui internalisasi dan akan mempengaruhi tindakan-tindakan penganutnya dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tanpa disadari lagi (enkulturasi),</li>
<li>Nilai sosial memberikan kepuasan kepada penganutnya,</li>
<li>Nilai sosial bersifat relative,</li>
<li>Nilai sosial berkaitan satu dengan yang lain membentuk sistem nilai,</li>
<li>Sistem nilai bervariasi antara satu kebudayaan dengan yang lain,</li>
<li>Setiap nilai memiliki efek yang berbeda terhadap perorangan atau kelompok,</li>
<li>Nilai sosial melibatkan unsur emosi dan kejiwaan, dan</li>
<li>Nilai sosial mempengaruhi perkembangan pribadi.</li>
</ul><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><strong>Fungsi nilai sosial</strong>.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Nilai Sosial dapat berfungsi:</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Sebagai faktor pendorong, hal ini berkaitan dengan nilai-nilai yang berhubungan dengan cita-cita atau harapan,</li>
<li>Sebagai petunjuk arah mengenai cara berfikir dan bertindak, panduan menentukan pilihan, sarana untuk menimbang penghargaan sosial, pengumpulan orang dalam suatu unit sosial,</li>
<li>Sebagai benteng perlindungan atau menjaga stabilitas budaya.</li>
</ul><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><strong>Kerangka Nilai Sosial</strong></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Antara masyarakat yang satu dengan yang lain dimungkinkan memiliki nilai yang sama atau pun berbeda. Cobalah ingat pepatah lama dalam Bahasa Indonesia: “Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya”, atau pepatah dalam bahasa Jawa: “<em>desa mawa cara, negara mawa tata</em>”. Pepatah-pepatah ini menunjukkan kepada kita tentang adanya perbedaan nilai di antara masyarakat atau kelompok yang satu dengan yang lainnya.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Mengetahui sistem nilai yang dianut oleh sekelompok orang atau suatu masyarakat tidaklah mudah, karena nilai merupakan konsep asbtrak yang hidup di alam pikiran para warga masyarakat atau kelompok. Namun lima kerangka nilai dari Cluckhohn yang di Indonesia banyak dipublikasikan oleh antropolog Koentjaraningrat berikut ini dapat dijadikan acuan untuk mengenali nilai macam apa yang dianut oleh suatu kelompok atau masyarakat.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Lima kerangka nilai yang dimaksud adalah:</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Tanggapan mengenai hakekat hidup (MH), variasinya: ada individu, kelompok atau masyarakat yang memiliki pandangan bahwa “hidup itu baik” atau “hidup itu buruk”,</li>
<li>Tanggapan mengenai hakikat karya (MK), variasinya: ada orang yang menganggap karya itu sebagai status, tetapi ada juga yang menganggap karya itu sebagai fungsi,</li>
<li>Tanggapan mengenai hakikat waktu(MW), variasinya: ada kelompok yang berorientasi ke masa lalu, sekarang atau masa depan,</li>
<li>Tanggapan mengenai hakikat alam (MA), Variainya: masyarakat Industri memiliki pandangan bahwa manusia itu berada di atas alam, sedangkan masyarakat agraris memiliki pandangan bahwa manusia merupakan bagian dari alam. Dengan pandangannya terhadap alam tersebut, masyarakat industri memiliki pandangan bahwa manusia harus menguasai alam untuk kepentingan hidupnya, sedangkan masyarakat agraris berupaya untuk selalu menyerasikan kehidupannya dengan alam,</li>
<li>Tanggapan mengenai hakikat manusia (MM), variasi: masyarakat tradisional atau feodal memandang orang lain secara vertikal, sehingga dalam masyarakat tradisional terdapat perbedaan harga diri (prestige) yang tajam antara para pemimpin (bangsawan) dengan rakyat jelata. Sedangkan masyarakat industrial memandang manusia yang satu dengan yang lain secara horizontal (sejajar).</li>
</ul><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><strong>Pengertian Norma sosial</strong></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Kalau nilai merupakan pandangan tentang baik-buruknya sesuatu, maka norma merupakan ukuran yang digunakan oleh masyarakat apakah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang merupakan tindakan yang wajar dan dapat diterima karena sesuai dengan harapan sebagian besar warga masyarakat ataukah merupakan tindakan yang menyimpang karena tidak sesuai dengan harapan sebagian besar warga masyarakat.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Apa hubungannya antara nilai dengan norma? Norma dibangun di atas nilai sosial, dan norma sosial diciptakan untuk menjaga dan mempertahankan nilai sosial. Pelanggaran terhadap norma akan mendapatkan sanksi dari masyarakat.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><strong>Berbagai macam norma dalam masyarakat</strong></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Dilihat dari tingkat sanksi atau kekuatan mengikatnya terdapat:</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><ol style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Tata cara atau <strong><em>usage. </em></strong>Tata cara (<em>usage</em>); merupakan norma dengan sanksi yang sangat ringat terhadap pelanggarnya, misalnya aturan memegang garpu atau sendok ketika makan, cara memegang gelas ketika minum. Pelanggaran atas norma ini hanya dinyatakan tidak sopan.</li>
<li>Kebiasaan (<em>folkways</em>). Kebiasaan (<em>folkways</em>); merupakan cara-cara bertindak yang digemari oleh masyarakat sehingga dilakukan berulang-ulang oleh banyak orang. Misalnya mengucapkan salam ketika bertemu, membungkukkan badan sebagai tanda penghormatan kepada orang yang lebih tua, dst.</li>
<li>Tata kelakuan (<em>mores</em>). Tata kelakuan merupakan norma yang bersumber kepada filsafat, ajaran agama atau ideology yang dianut oleh masyarakat. Pelanggarnya disebut jahat. Contoh: larangan berzina, berjudi, minum minuman keras, penggunaan napza, mencuri, dst.</li>
<li>Adat (<em>customs</em>). Adat merupakan norma yang tidak tertulis namun sangat kuat mengikat, apabila adat menjadi tertulis ia menjadi hukum adat.</li>
<li>Hukum (<em>law</em>). Hukum merupakan norma berupa aturan tertulis, ketentuan sanksi terhadap siapa saja yang melanggar dirumuskan secara tegas. Berbeda dengan norma-norma yang lain, pelaksanaan norma hukum didukung oleh adanya aparat, sehingga memungkinkan pelaksanaan yang tegas.</li>
</ol><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><strong>Mode atau fashion. </strong></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Di samping lima macam norma yang telah disebutkan itu, dalam masyarakat masih terdapat satu jenis lagi yang mengatur tentang tindakan-tindakan yang berkaitan dengan estetika atau keindahan, seperti pakaian, musik, arsitektur rumah, interior mobil, dan sebagainya. Norma jenis ini disebut mode atau <em>fashion</em>. Fashion dapat berada pada tingkat usage, folkways, mores, custom, bahkan law.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><strong>Hubungan antara nilai dengan norma sosial<br />
</strong></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Di dalam masyarakat yang terus berkembang, nilai senantiasa ikut berubah. Pergeseran nilai dalam banyak hal juga akan mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan ataupun tata kelakuan yang berlaku dalam masyarakat. Di wilayah perdesaan, sejak berbagai siaran dan tayangan telivisi swasta mulai dikenal, perlahan-lahan terlihat bahwa di dalam masyarakat itu mulai terjadi pergesaran nilai, misalnya tentang kesopanan. Tayangan-tayangan yang didominasi oleh sinetron-sinetron mutakhir yang acapkali memperlihatkan artis-artis yang berpakaian relatif terbuka, sedikit banyak menyebabkan batas-batas toleransi masyarakat menjadi semakin longgar. Berbagai kalangan semakin permisif terhadap kaum remaja yang pada mulanya berpakaian normal, menjadi ikut latah berpakaian minim dan terkesan makin berani. Model rambut panjang kehitaman yang dulu menjadi kebanggaan gadis-gadis desa, mungkin sekarang telah dianggap sebagai simbol ketertinggalan. Sebagai gantinya, yang sekarang dianggap trendy dan sesuai dengan konteks zaman sekarang (modern) adalah model rambut pendek dengan warna pirang atau kocoklat-coklatan. Jadi berubahnya nilai akan berpengaruh terhadap norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Sumber : agsasman3yk.wordpress.com </div>sheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1595818074870836235.post-12982609437092030442012-01-13T01:59:00.000-08:002012-01-13T02:51:06.662-08:00Struktur Sosial serta Berbagai Faktor Penyebab Konflik dan Mobilitas Sosial<div id="header" style="color: #f1c232; text-align: justify;"><div class="header-left"><h4><b>A. </b><b>Pengertian Struktur Sosial</b> </h4></div></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"></span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Struktur sosial merupakan susunan atau konfigurasi dari unsur-unsur sosial yang pokok dalam masyarakat, yaitu kelompok, kelas sosial, nilai dan norma sosial, dan lembaga sosial.<span id="more-20"></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Struktur sosial merupakan ruang abstrak dalam masyarakat, sebagaimana ruang geografi yang kita kenal dan lebih konkrit. Kalau dalam ruang geografi kita dapat mempunyai alamat geografik (titik posisi atau lokasi kita berada), misalnya SMA Negeri 3 Yogyakarta berlokasi di Jalan Yos Sudarso 7, Kaluarhan Kota Baru, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, maka demikian jugalah di ruang sosial, maka di ruang sosial atau struktur sosial, kita pun punya alamat sosial. Di manakan posisi SMA Negeri 3 Yogyakarta di ruang sosial? Tergantung pada parameter apa yang kita gunakan, apakah nilai dan norma, kelompok, status atau kelas sosial, atau kah lembaga sosial.</div><a name='more'></a><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Perhatikan bagan berikut!</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Apabila unsur nilai dan norma kita gunakan untuk mengetahui posisi atau alamat sosial kita, maka apakah kita termasuk orang kebanyakan (normal), orang yang dijadikan panutan (super ordinat), ataukah orang menyimpang (deviant). Apabila menggunakan status atau kelas, maka apakah kita berada pada kelas atas, menengah atau bawah. Di lembaga manakah kita beraktivitas? Pendidikan, keluarga, politik, ekonomi, hokum, ataukah agama.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Struktur sosial dan peluang hidup (<i>life chance</i>)</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Struktur sosial identik dengan struktur peluang hidup (<i>life chance</i>)<b>, </b>semakin tinggi posisi dalam struktur sosial, semakin baik peluang hidupnya. <b> </b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Struktur sosial dan fakta sosial</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Struktur sosial merupakan fakta sosial, yaitu cara bertindak, berfikir, dan berperasaan yang berada diluar individu tetapi mengikat. Sehingga, kelas sosial tertentu identik dengan cara hidup tertentu. Kelas sosial bukanlah sekedar kumpulan dari orang-orang yang pendidikan atau penghasilannya relative sama, tetapi lebih merupakan kumpulan orang-orang yang memiliki cara atau gaya hidup yang relative sama.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Jawablah:</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">(1) mengapa musik dangdut sering diidentikan dengan musiknya kelas bawah, sementara music klasik atau jazz diidentikkan dengan kelas atas?</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">(2) mengapa orang-orang kelas atas diidentikkan dengan orang-orang berdasi dan bersepatu?</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">(3) Mengapa kelas sosial tertentu juga identik dengan merk mobil, merk sepatu, merek parfum, merek baju tertentu, juga aktivitas mengisi waktu luang dan olahraga tertentu?</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Paramater struktur sosial.</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Terdapat dua macam parameter yang dapat digunaan untuk menganalisis struktur sosial, yaitu</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">(1) Parameter Graduated/berjenjang, meliputi antara lain: kekuasaan, keturunan/kasta, tingkat pendidikan, kekayaan, usia, dst., dan</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">(2) paramater Nominal/tidak berjenjang, meliputi antara lain: sukubangsa, ras, golongan/kelompok, jenis kelamin, agama, dan seterusnya.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Konfigurasi atau pemilahan struktur sosial berdasarkan parameter-parameter graduated disebut stratifikasi sosial (diferensiasi rank/tingkatan).</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Sedangkan, konfigurasi atau pemilahan struktur sosial berdasarkan parameter nominal disebut diferensiasi sosial (diferensiasi fungsi, dan custom/adat).</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Status, kedudukan, atau posisi individu atau kelompok dalam struktur sosial tidak bersifat statis atau tetap, melainkan dapat mengalami perubahan atau perpindahan. Perpindahan posisi dalam struktur sosial yang dialami oleh individu ataupun kelompok dalam struktur sosial disebut mobilitas sosial.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>B. </b><b>Diferensiasi Sosial</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Diferensiasi sosial merupakan pemilahan atau konfigurasi struktur sosial berdasarkan parameter-parameter yang sifatnya nominal atau tidak berjenjang. Hasilnya dalam masyarakat terdapat kelompok-kelompok atau golongan sosial. <b> </b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>1. </b><b>Diferensiasi sosial berdasarkan ras.</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Ras merupakan penggolongan manusia berdasarkan ciri-ciri fisik-biologis manusia dengan kecenderungan yang besar.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Ciri fisik :</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Fenotipe (tampak luar):</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">1) Kualitatif: warna kulit, warna dan bentuk rambut, warna dan bentuk mata</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">2) Kuantitatif: tinggi dan berat badan, ukuran kepala, ukuran hidung, dll.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Genotype (tidak tampak luar): golongan darah</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Manusia dari seluruh dunia dapat diklasifikasikan ke dalam tiga ras utama, yaitu kaukasoid, mongoloid, dan negroid.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Dalam prakteknya terdapat kesulitan penggolongan ras, antara lain karena: (1) ciri fisik yang tumpang tindih, dan (2) terjadinya perkawinan campuran (amalgamasi). <b> </b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>2. </b><b>Diferensiasi sosial berdasarkan sukubangsa/etnis</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Sukubangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan, yang sering dikuatkan dengan kesatuan bahasa.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Sukubangsa sering disamakan dengan kelompok etnik (ethnic Group). Namun, kelompok etnik tidak selalu berarti sukubangsa. Misalnya kelompok etnik Tionghoa.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Disebut kelompok etnik apabila secara sosial telah mengembangkan SUBKULTUR-nya sendiri.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Lima cirri pengelompokan sukubangsa:</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Bahasa/dialek yang memelihara keakraban dan kebersamaan di antara warga sukubangsa</li>
<li>Pola-pola sosial-kebudayaan (adat istiadat, cita-cita dan ideologi)</li>
<li>Ikatan sebagai satu kelompok</li>
<li>Kecenderungan menggolongkan diri ke dalam kelompok asli</li>
<li>Perasaan keterikatan kelompok karena kekerabatan/genealogis dan kesadaran teritorial di antara warga sukubangsa</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Untuk kepentingan administrasi dan politik, di masa orde baru dibedakan antara</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">(1) masyarakat sukubangsa,</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">(2) masyarakat terasing, dan</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">(3) keturunan asing.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Masyarakat sukubangsa adalah kelompok etnis yang asalnya dari dalam wilayah Indonesia, dan mampu berinteraksi dan komunikasi dengan dunia luarnya, masyarakat terasing adalah kelompok etnis yang asalnya dari dalam wilayah Indonesia, tetapi terisolasi atau mengalami keterbatasan hubungan dengan dunia luarnya, sedangkan keturunan asing memiliki daerah asal di luar wilayah Indonesia. Ada tiga keturunan asing yang menonjol, yaitu China, India dan Arab,</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>3. </b><b>Diferensiasi sosial berdasarkan agama</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Agama merupakan sistem terpadu terdiri atas keyakinan dan praktek, berhubungan dengan sesuatu yang dianggap <i>sacred</i> (suci/sakral) menyatukan pengikutnya ke dalam suatu komunitas moral yang disebut umat. Sesuatu yang sakral disebut TUHAN (God, Allah, Elia, Devon, Deva, Devi, dst.)</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Diferensisasi agama merupakan diferensiasi customs.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Karena letak Indonesia di posisi silang, dalam masyarakatnya terdapat penganut dari lima agama besar dunia, Islam, Kristen, Katholik, Hindu, dan Budha.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">4. <b>Diferensiasi sosial berdasarkan profesi</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Profesi merupakan pekerjaan yang untuk dapat melaksanakannya memerlukan keahlian. Misalnya: dosen, guru, dokter, jurnalis, artis, penyiar radio, penyiar televisi, ahli komputer, designer, politikus, perawat, birokrat, militer, pengusaha, pedagang, dan sebagainya. Dirensiasi profesi merupakan diferensiasi fungsi.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">5. <b>Diferensiasi sosial berdasarkan jenis kelamin</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Jenis kelamin merupakan pembedaan antara laki-laki dengan perempuan berdasarkan ciri fisik biologis yang tidak dapat dipertukarkan.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Gender merupakan pembedaan antara laki-laki dengan perempuan berdasarkan ciri-ciri sosial dan budaya yang sebenarnya dapat dipertukarkan, karena diperoleh melalui proses belajar. Misalnya perempuan bekerja di dalam rumah, dan laki-laki bekerja di luar rumah.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Maka, jenis kelamin (seks) merupakan pembedaan berdasarkan konstruksi biologis, sedangkan gender berdasarkan konstruksi sosial dan budaya, yang sering dikuatkan oleh ajaran agama.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>C. </b><b>Stratifikasi Sosial</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Stratifikasi sosial merupakan konfigurasi atau pemilahan struktur sosial menggunakan parameter graduated/berjenjang. Hasilnya adalah dalam masyarakat terdapat kelas-kelas sosial.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Kriteria yang digunakan dapat berupa kriteria (1) sosial, (2) ekonomi, dan (3) politik. Kriteria sosial meliputi: pendidikan, profesi atau pekerjaan, dan keturunan atau keanggotaan dalam kasta dan kebangsawanan. Kriteria ekonomi meliputi pendapatan/penghasilan dan pemilikan/kekayaan. Kriteria politik meliputi kekuasaan.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria sosial</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Menurut Weber, para anggota masyarakat dapat dipilah secara vertikal berdasarkan atas ukuran-ukuran kehormatan, sehingga ada orang-orang yang dihormati dan disegani dan orang-orang yang dianggap biasa-biasa saja, atau orang kebanyakan, atau bahkan orang-orang yang dianggap hina. Orang-orang yang dihormati atau disegani pada umumnya adalah mereka yang memiliki jabatan atau profesi tertentu, keturunan bangsawan atau orang-orang terhormat, atau berpendidikan tinggi.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Ukuran-ukuran penempatan anggota masyarakat dalam stratifikasi sosial yang dapat dikategorikan sebagai kriteria sosial antara lain, (1) profesi, (2) pekerjaan, (3) tingkat pendidikan, (4) keturunan, dan (5) kasta.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">1. Profesi</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Yang dimaksud profesi adalah pekerjaan-pekerjaan yang untuk dapat melaksanakannya memerlukan keahlian, misalnya dokter, guru, wartawan, seniman, pengacara, jaksa, hakim, dan sebagainya. Orang-orang yang menyandang profesi-profesi tersebut disebut kelas profesional.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Di samping kelas profesional, dalam masyarakat terdapat juga kelas-kelas tenaga terampil dan tidak terampil, yang pada umumnya ditempatkan pada posisi yang lebih rendah dalam stratifikasi sosial masyarakat.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">2. Pekerjaan.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Berdasarkan tingkat prestise atau gengsinya, pekerjaan-pekerjaan dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi: (1) pekerjaan kerah putih (white collar), dan (2) pekerjaan kerah biru (blue collar). Pekerjaan kerah putih merupakan pekerjaan-pekerjaan yang lebih menuntut penggunaan pikiran atau daya intelektual, sedangkan pekerjaan-pekerjaan kerah biru lebih menuntut penggunaan energi atau kekuatan fisik. Pada umumnya anggota masyarakat lebih memberikan penghargaan atau gengsi yang lebih tinggi pada pekerjaan-pekerjaan kerah putih. Walaupun, tidak selalu bahwa pekerjaan kerah putih memberikan dampak ekonomi atau finansial yang lebih besar daripada pekerjaan kerah biru.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">3. Pendidikan</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Pada zaman sekarang ini pendidikan sudah dianggap sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sebagian besar anggota masyarakat. Orang-orang yang berpendidikan tinggi akan menempati posisi dalam stratifikasi sosial yang lebih tinggi. Sehingga tamatan S-3 dipandang lebih tinggi kedudukannya daripada tamatan S2, S1, SMA/SMK, SMP, SD, dan mereka yang tidak pernah sekolah.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">4. Keturunan</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Keturunan raja atau bangsawan dalam masyarakat dipandang memiliki kedudukan yang tinggi. Bahkan, pada masyarakat feodal, hampir tidak ada pengakuan terhadap simbol-simbol yang berasal dari luar istana, termasuk tata kota, arsitektur, pemilihan hari-hari penting, pakaian, seni, dan sebagainya. Penempatan orang dalam posisi-posisi penting dalam masyarakat akan selalu mempertimbangkan faktor keturunan, dan keaslian keturunan dipandang sangat penting.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">5. Kasta</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Kasta merupakan pemilahan anggota masyarakat yang dikenal pada masyarakat Hinduisme. Masyarakat dipilah menjadi kasta-kasta, seperti: Brahmana, Ksatria, Weisyia, dan Sudra. Kemudian ada orang-orang yang karena tindakannya dihukum dikeluarkan dari kasta, digolongkan menjadi paria.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Sebagian besar orang menganggap pemilahan dalam kasta bersifat graduated atau berjenjang, mengingat orang-orang yang berasal dari kasta yang berbeda akan memiliki gengsi (prestige) dan hak-hak istimewa (privelege) yang berbeda. Namun, tokoh-tokoh Hinduisme menyatakan bahwa kasta bukanlah pemilahan vertikal, melainkan hanyalah merupakan catur warna.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ekonomi</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Kriteria ekonomi yang digunakan sebagai dasar stratifikasi sosial dapat meliputi penghasilan dan pemilikan atau kekayaan.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Apabila dipilah menggunakan kriteria ekonomi, maka masyarakat akan terdiri atas</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Kelas atas, yaitu orang-orang yang karena penghasilan atau kekayaannya dengan leluasa dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya</li>
<li>Kelas menengah, yaitu orang-orang yang karena penghasilan dan kekayaannya dapat leluasa memenuhi kebutuhan hidup mendasarnya, tetapi tidak leluasa untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya</li>
<li>Kelas bawah, yaitu orang-orang yang dengan sumberdaya ekonominya hanya dapat memenuhi kebutuhan hidup mendasarnyanya, tetapi tidak leluasa, atau bahkan tidak mampu untuk itu.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria politik</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Ukuran yang digunakan untuk memilah masyarakat atas dasar dimensi atau kriteria politik adalah distribusi kekuasaan. Kekuasaan (power) berbeda dengan kewenangan (otoritas). Seseorang yang berkuasa tidak selalu memiliki kewenangan.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Yang dimaksud kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi individu-individu lain dalam masyarakat, termasuk mempengaruhi pembuatan keputusan kolektif. Sedangkan wewenang adalah hak untuk berkuasa. Apa yang terjadi apabila orang mempunyai wewenang tetapi tidak memiliki kekuasaan? Mana yang lebih efektif, orang mempunyai kekuasaan saja, atau wewenang saja?</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Meskipun seseorang memiliki hak untuk berkuasa, artinya ia memiliki wewenang, tetapi kalau dalam dirinya tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain, maka ia tidak akan dapat melaksanakan hak itu dengan baik. Sebaliknya, apabila seseorang memiliki kemampuan mempengaruhi pihak lain, meskipun ia tidak punya wewenang untuk itu, pengaruh itu dapat berjalan secara efektif. Untuk lebih memahami hal ini, dapat diperhatikan pengaruh tokoh masyarakat, seperti seorang tokoh agama atau orang yang dituakan dalam masyarakat.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Sudah beradab-abad menjadi pemikiran dalam dalil politik, bahwa kekuasaan dalam masyarakat selalu terdistribusikan tidak merata. Gaetano Mosca (1939) menyatakan bahwa dalam setiap masyarakat selalu terdapat dua kelas penduduk: satu kelas yang menguasai dan satu kelas yang dikuasai. Kelas pertama yang jumlahnya lebih kecil, menjalankan semua fungsi politik, memonopoli kekuasaan dan menikmati keuntungan yang diberikan oleh kekuasaan itu, sedangkan kelas kedua, yang jumlahnya lebih besar, diatur dan dikendalikan oleh kelas pertama itu.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Vilfredo Pareto, Gaetano Mosca, dan Robert Michels memberikan pengertian bahwa beberapa asas umum yang menjadi dasar bagi terbentuknya stratifikasi sosial, khususnya yang berkaitan dengan kekuasaan politik, adalah:</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">1. Kekuasaan politik tidak dapat didistribusikan secara merata</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">2. Orang-orang dikategorikan ke dalam dua kelompok: yang memegang kekuasaan dan yang tidak memilikinya</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">3. Secara internal, elite itu bersifat homogen, bersatu, dan memiliki kesadaran kelompok</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">4. Keanggotaan dalam elite berasal dari lapisan yang sangat terbatas</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">5.Kelompok elite pada hakikatnya bersifat otonom, kebal akan gugatan dari siapa pun di luar kelompoknya mengenai keputusan-keputusan yang dibuatnya</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Di dalam masyatakat yang demokratis, pembagian dikotomis antara yang berkuasa dan tidak berkuasa tidak sesederhana yang dikemukakan Mosca dan kawan-kawannya. Biarpun kelas berkuasa jumlah orangnya selalu lebih sedikit, tetapi pada umumnya distribusi kekuasaan lebih terfragmentasi ke berbagai kelompok-kelompok. Dalam masyarakat yang demokratis, kelompok elite tidak memiliki otonomi sebagaimana pada masyarakat diktator. Kekuasaan elite dalam masyarakat demokratis selalu dapat dikontrol oleh kelompok-kelompok yang ada di luar kelompok elite, dan jumlahnya lebih dari satu.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Dominasi</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Dominasi merupakan kekuasaan yang nyaris tidak dapat ditolak oleh siapapun. Kekuasaan yang sifatnya hampir multlak.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Kekuasaan dalam masyarakat berdasarkan sumbernya dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: (1) kekuasaan tradisional, (2) kekuasaan kharismatik, dan (3) kekuasaan legal-rasional.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Kekuasasan tradisional adalah kekuasaan yang sumbernya berasal dari tradisi masyarakat, misalnya raja. Kekuasaan kharismatik bersumber dari kewibawaan atau kualitas diri seseorang, dan kekuasaan legal rasional bersumber dari adanya wewenang yang didasarkan pada pembagian kekuasaan dalam birokrasi, misalnya pemerintahan.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Mengapa dominasi?</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Dominasi dapat terjadi karena unsur-unsur kekuasaan seperti kharisma, tradisi dan legal rasional dimiliki oleh seseorang. Dalam batas-batas tertentu, Sultan Yogyakarta memiliki ketiga unsur kekuasaan tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Status sosial</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Unsur penting dalam stratifikasi sosial adalah status. Apakah status? Status adalah Posisi atau kedudukan atau tempat seseorang atau kelompok dalam struktur sosial masyarakat atau pola hubungan sosial tertentu.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Status seseorang dapat diperoleh sejak kelahirannya (<b>ascribed status</b>), diberikan karena jasa-jasanya (<b>assigned status</b>), atau karena prestasi dan perjuangannya (<b>achived status</b>). Masyarakat modern lebih menghargai status-status yang diperoleh melalui prestasi atau perjuangan, masyarakat feudal lebih menghargai status yang diperoleh sejak lahir.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Apakah kelas sosial?</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Segolongan orang yang menyandang status relatif sama</li>
<li>Memiliki cara hidup tertentu</li>
<li>Sadar akan privelege (hak istimewa) tertentu, dan</li>
<li>memiliki prestige (gengsi kemasyarakatan) tertentu</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Apakah simbol status?</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Simbol “sesuatu” yang oleh penggunanya diberi makna tertentu</li>
<li>Ciri-ciri/tanda-tanda yang melekat pada diri seseorang atau kelompok yang secara relatif dapat menunjukkan statusnya</li>
<li>Antara lain: cara berpakaian,cara berbicara, cara belanja, desain rumah, cara mengisi waktu luang, keikutsertaan dalam organisasi, tempat tinggal,cara berbicara, perlengkapan hidup, akses informasi, dst.<b> </b></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Konsekuensi perbedaan status dalam pelapisan sosial masyarakat?</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Cara hidup (cara berfikir, berperasaan dan bertindak) yang berbeda: sikap politik, kepedulian sosial, keterlibatan dalam kelompok sosial, dst.). Ingat: PS = f(S + K), bahwa perilaku sosial pada dasarnya merupakan fungsi dari struktur sosial dan kebudayaan. Jawablah: mengapa seorang individu menyebut orangtuanya sebagai mama dan papa, bukan ayah dan ibu, bukan bapak dan ibu, atau bapak dan simbok?</li>
<li>Prestige (gengsi/kehormatan sosial) yang berbeda</li>
<li>Privilege (hak istimewa) yang berbeda</li>
<li>PELUANG HIDUP YANG BERBEDA</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>D. </b><b>Konflik Sosial</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Konflik sosial merupakan salah satu konsekuensi dari adanya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat, misalnya peluang hidup, gengsi, hak istimewa, dan gaya hidup.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Sumber konflik:</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ol style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Perbedaan kepentingan</li>
<li>Perbedaan individual</li>
<li>Perbedaan kebudayaan</li>
<li>Perubahan sosial</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Macam-macam konflik</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ol style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Individu atau kelompok (berdasarkan pelakunya perorangan atau kelompok)</li>
<li>Horizontal atau vertical (berdasarkan status pihak-pihak yang terlibat, sejajar atau bertingkat)</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Konflik horizontal = antar-etnis, antar-agama, antar-aliran, dll.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Konflik vertical = antara buruh dengan majikan, pemberontakan atau gerakan separatis/makar terhadap kekuasaan negara</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ol style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Ideologis atau politis (berdasarkan tingkat konflik, apabila sebatas pemikiran/ideologi, disebut konflik tingkat ideologis (misalnya pertentangan ideology antara santri denan abangan dan priyayi), apabila sampai muncul di tingkat tindakan disebut tingkat politis (misalnya: riot/kerusuhan, demonstrasi, pemberontakan, makar, dan sebagainya)</li>
<li>Konflik terbuka, konflik laten dan konflik permukaan</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Penjelasan:</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>TANPA KONFLIK: dalam kesan umum adalah lebih baik, namun setiap masyarakat atau kelompok yang hidup damai, jika ingin keadaan ini terus berlangsung, mereka harus hidup bersemangat dan dinamis. Memanfaatkan konflik perilaku dan tujuan, serta mengelola konflik secara kreatif.</li>
<li>KONFLIK LATEN: sifatnya tersembunyi dan perlu diangkat ke permukaan agar dapat ditangani secara effektif</li>
<li>KONFLIK TERBUKA: berakar dalam, dan sangat nyata. à memerlukan berbagai tindakan untuk mengatasi akar penyebab dan berbagai efeknya.</li>
<li>KONFLIK DI PERMUKAAN: memiliki akar yang dangkal/tidak memiliki akar, muncul hanya karena kesalah fahaman mengenai sasaran yang dapat diatasi dengan meningkatkan komunikasi</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>E. </b><b>Mobilitas Sosial</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><h3 style="color: #f1c232; text-align: justify;">Pengertian Mobilitas Sosial</h3><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Istilah mobilitas (Ing: <i>mobility</i>) berasal darai kata <i>mobilis</i> (Latin) yang artinya bergerak atau berpindah. Meskipun demikian <b>mobilitas sosial</b> tidak sama dengan <b>gerakan sosial</b>.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Yang dimaksud gerakan sosial (<i>social movement</i>) suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu kelas atau golongan sosial untuk memperoleh tujuan-tujuan yang diinginkan.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Mobilitas sosial merupakan perubahan posisi atau kedudukan orang atau kelompok orang dalam <b>struktur sosial</b>, misalnya dari satu lapisan ke lapisan lain yang lebih atas ataupun lebih bawah, atau dari satu kelompok/golongan ke kelompok/golongan lain.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Struktur sosial</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Sebagaimana disebut di bagian awal ringkasan materi ini, struktur sosial merupakan salah satu konsep paling esensial dalam sosiologi. Struktur sosial berkaitan dengan posisi-posisi individu atau kelompok dalam masyarakat. Kalau dalam ruang geografi seseorang atau sekelompok orang memiliki lokasi/tempat tinggal atau dalam bahasa yang lebih populer ”alamat”, maka dalam ruang sosial seseorang juga memiliki ”lokasi”, ”tempat”, atau ”alamat”. Anda dan keluarga Anda memiliki posisi tertentu dalam struktur sosial, posisi itu sering disebut sebagai status atau kedudukan sosial. SMA di mana Anda sekarang ini bersekolah juga memiliki posisi tertentu dalam struktur sosial masyarakat.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Bagaimana mengetahui posisi kita? Sama dengan ruang geografik, ruang sosial juga memiliki dimensi horizontal dan vertikal. Di ruang geografik seseorang memiliki alamat ”Jl. Sultan Agung Nomor 8 Lantai 7”, maka di ruang sosial seseorang dapat memiliki alamat ”orang tua atau muda, beragama Islam, Kristen-Protestan, Kristen-Katholik, Hindu, atau Budha, bekerja sebagai petani, pedagang, pegawai pemerintah, pegawai swasta, atau bekerja di sektor nonformal perkotaan, miskin, setengah kaya, atau kaya raya, berbudi bekerti luhur dan berhati mulia atau dikenal sebagai penjahat, pengikut setia Bung Karno, Bung Hatta, Gus Dur, Amien Rais, atau yang lain, dan seterusnya.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Dalam ruang imaginer ”struktur sosial”, setiap orang punya tempat tinggal, dan sama dengan di ruang geografi, tempat tinggal itu dapat berubah-ubah. Orang dan sekelompok orang dapat bermigrasi dalam ruang geografi, dari Jawa ke Sumatra, atau sebaliknya. Maka, dalam ruang sosial, orang atau sekelompok orang dapat mengalami ”mobilitas sosial”, dari orang kaya menjadi orang miskin, atau sebaliknya, dari orang miskin menjadi orang kaya. Dari pemimpin menjadi orang biasa. Dari orang baik menjadi orang jahat, atau sebaliknya dari orang jahat menjadi orang baik.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><h3 style="color: #f1c232; text-align: justify;">Macam-macam Mobilitas sosial</h3><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Di samping manusia hidup dan bergerak dalam sebuah ruang geografik, manusia juga hidup dalam sebuah ruang yang unik, yaitu struktur sosial yang di dalamnya terdapat pemilahan-pemilahan vertikal maupun horizontal. Sehingga, di samping manusia dapat berpindah dari satu ruang geografik (wilayah) ke ruang geografik yang lain, dalam sebuah ruang sosial yang unik tadi, manusia juga dapat berpindah dari satu strata atau kelas sosial ke strata atau kelas sosial yang lain, ataupun dari satu golongan ke golongan yang lain.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Mobilitas dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni:</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ol style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Mobilitas geografik, yakni perpindahan orang dari satu tempat/daerah ke tempat/daerah yang lain</li>
<li>Mobilitas sosial, yakni perpindahan posisi dari suatu kelas sosial atau kelompok sosial ke kelas sosial atau kelompok sosial yang lain.</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Berdasarkan arah perpindahan, <b>mobilitas sosial</b> dibedakan menjadi dua macam, yaitu:</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ol style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Mobilitas sosial horizontal, yakni perpindahan posisi individu atau kelompok individu dari satu kelompok atau golongan sosial ke kelompok atau golongan sosial lain yang sederajat</li>
<li>Mobilitas sosial vertikal, yaitu perpindahan posisi atau kedudukan individu atau kelompok individu dari satu strata sosial ke strata sosial lain, baik yang lebih tinggi maupun yang lebih rendah.</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Mobilitas sosial vertikal dapat dibedakan menjadi:</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">1. Mobilitas sosial vertikal naik (<i>social climbing</i>), dapat berupa:</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>masuknya individu dari kedudukan rendah ke kedudukan tinggi</li>
<li>pembentukan kelompok baru yang derajatnya lebih tinggi</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">2. Mobilitas sosial vertikal turun (<i>social sinking</i>), dapat berupa:</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>turunnya individu dari kedudukan yang lebih tinggi ke kedudukan yang lebih rendah</li>
<li>turunnya derajat sekelompok individu karena disintegrasi kelompok (sering disebut sebagai dislokasi sosial)</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">3. Mobilitas sosial antar-generasi, yang dimaksud adalah mobilitas yang terjadi pada generasi yang berbeda, misalnya:</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li> orang tua berkedudukan sebagai petani atau buruh, anak-anaknya menjadi pengajar di perguruan tinggi atau majikan. Contoh mobilitas dalam bentuknya yang demikian banyak terjadi di daerah-daerah yang mengalami industrialisasi. Banyak orang yang akhirnya meninggalkan pekerjaan sebagai petani atau pekerjaan agraris yang lain sebagaimana yang ditekuni oleh para orangtua mereka karena tertarik untuk bekerja di pabrik-pabrik/industri.</li>
<li>Atau sebaliknya, orang tuanya sebagai majikan atau pejabat negara, sedangkan anak-anaknya menjadi buruh atau pegawai biasa di instansi pemerintah.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Di samping dua macam mobilitas di atas, sering pula dijumpai istilah mobilitas mental, yang artinya perubahan sikap dan perilaku individu atau sekelompok individu karena didorong oleh rasa ingin tahu, tuntutan penyesuaian diri, hasrat meraih prestasi, dan sebagainya. Sedangkan faktor penghambatnya dapat berupa sikap malas dan kepasrahan terhadap nasib maupun isolasi sosial.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><h3 style="color: #f1c232; text-align: justify;">Faktor-faktor yang mendorong dan menghambat mobilitas social</h3><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Menurut berbagai pengamatan terdapat beberapa faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial, antara lain:</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li><b>Status sosial</b></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Ketidakpuasan seseorang atas status yang diwariskan oleh orangtuanya, karena orang pada dasarnya tidak dapat memilih oleh siapa ia dilahirkan, dapat menjadi dorongan untuk berupaya keras memperoleh status atau kedudukan yang lebih baik dari status atau kedudukan orangtuanya.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li><b>Keadaan ekonomi</b></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Keadaan ekonomi yang tidak menguntungkan, misalnya yang dialami oleh masyarakat di daerah minus, mendorong mereka untuk berurbanisasi ke kota-kota besar dengan harapan memperoleh kehidupan ekonomi yang lebih baik.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li><b>Situasi politik</b></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Situasi politik yang tidak menentu, biasanya juga berakibat pada jaminan keamanan yang juga tidak menentu, dapat mendorong orang untuk meninggalkan tempat itu menuju ke tempat lain.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li><b>Motif-motif keagamaan</b></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Mobilitas sosial yang didorong oleh motif keagamaan tampak pada peristiwa orang berhaji. Orang yang melakukan ibadah haji lazim disebut naik haji. Istilah “naik” jelas menunjuk adanya peristiwa mobilitas sosial, bahwa status orang tersebut akan menjadi berbeda antara sebelum dan sesudah menjalankan ibadah haji. Demikian juga fenomena-fenomena dalam kehidupan agama yang lain, misalnya yang dilakukan oleh kaum misionaris atau zending.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li><b>Faktor kependudukan/demografi</b></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Bertambahnya jumlah dan kepadatan penduduk yang berimplikasi pada sempitnya permukiman, kualitas lingkungan yang buruk, kesempatan kerja yang menyempit, kemiskinan, dan sebagainya, dapat mendorong orang untuk melakukan migrasi ke tempat lain.<b> </b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li><b>Keinginan melihat daerah lain</b></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Hal ini tampak pada fenomena tourisme, orang mengunjungi daerah atau tempat tertentu dengan tujuan sekedar melihat sehingga menambah pengalaman atau bersifat rekreasional.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Di samping faktor-faktor yang mendorong ada pula faktor-faktor yang menghambat mobilitas sosial, misalnya:</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ol style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Perangkap kemiskinan</li>
<li>Diskriminasi gender, ras, agama, kelas sosial</li>
<li>Subkultur kelas sosial, misalnya apa yang oleh Oscar Lewis disebut sebagai <i>the culture of poverty</i>, ataupun rendahnya hasrat meraih prestasi, yang oleh David McClelland disebut sebagai <i>need for achievement</i> (<i>n-Ach</i>).</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><h3 style="color: #f1c232; text-align: justify;">Prinsip-prinsip Mobilitas Sosial</h3><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ol style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Hampir tidak terdapat masyarakat yang sistem pelapisan sosialnya secara mutlak tertutup, sehingga mobilitas sosial – meskipun terbatas – tetap akan dijumpai pada setiap masyarakat</li>
<li>Sekalipun suatu masyarakat menganut sistem pelapisan sosial yang terbuka, namun mobilitas sosial tidak dapat dilakukan sebebas-bebasnya</li>
<li>Tidak ada mobilitas sosial yang umum berlaku bagi semua masyarakat; artinya setiap masyarakat memiliki karakteristiknya sendiri dalam hubungannya dengan mobilitas sosial</li>
<li>Laju mobilitas sosial yang disebabkan faktor-faktor ekonomi, politik maupun pekerjaan tidaklah sama</li>
<li>Tidak ada kecenderungan yang kontinyu mengenai bertambah atau berkurangnya laju mobilitas sosial</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><h3 style="color: #f1c232; text-align: justify;">Saluran-saluran Mobilitas Sosial</h3><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Pitirim A. Sorokin </b>menyatakan bahwa mobilitas sosial vertikal mempunyai saluran-saluran yang disebut <i>social circulation </i>sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ol style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li><b>Angkatan bersenjata (tentara)</b>; terutama dalam masyarakat yang dikuasai oleh sebuah rezim militer atau dalam keadaan perang</li>
<li><b>Lembaga keagamaan</b>. Contohnya tokoh organisasi massa keagamaan yang karena reputasinya kemudian menjadi tokoh atau pemimpin di tingkat nasional</li>
<li><b>Lembaga pendidikan</b>; sekolah sering merupakan saluran yang paling konkrit untuk mobilitas sosial, sehingga disebut <i>sosial elevator </i>yang utama. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang berhasil diraih seseorang semakin terbuka peluangnya untuk menempati posisi atau kedudukan tinggi dalam struktur sosial masyarakatnya.</li>
<li><b>Organisasi politik, ekonomi dan keahlian (profesi)</b>; seorang tokoh organisasi politik yang pandai beragitasi, berorganisasi, memiliki kepribadian yang menarik, penyalur aspirasi yang baik, akan lebih terbuka peluangnya memperoleh posisi yang tinggi dalam masyarakat.</li>
<li><b>Perkawinan</b>; melalui perkawinan seorang rakyat jelata dapat masuk menjadi anggota kelas bangsawan. Status sosial seseorang yang bersuami/beristerikan orang ternama atau menempati posisi tinggi dalam struktur sosial ikut pula memperoleh penghargaan-penghargaan yang tinggi dari masyarakat.</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><h3 style="color: #f1c232; text-align: justify;">Konsekuensi Mobilitas Sosial</h3><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Terjadinya mobilitas sosial di dalam masyarakat menimbulkan berbagai konsekuensi, baik positif maupun negatif. Apakah konsekuensi tersebut positif atau negatif ditentukan oleh kemampuan individu atau kelompok individu menyesuaikan dirinya terhadap “situasi” baru: kelompok baru, orang baru, cara hidup baru.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Apabila individu atau kelompok individu yang mengalami mobilitas sosial mampu menyesuaikan dirinya dengan situasi yang baru maka akan memperoleh hal-hsl posiitif sebagai konsekuensi mobilitas sosial, antara lain:</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>mengalami kepuasan, kebahagiaan dan kebanggaan.</li>
<li>Peluang mobilitas sosial juga berarti kesempatan bagi individu atau kelompok individu untuk lebih maju.</li>
<li>Kesempatan mobilitas sosial yang luas akan mendorong orang-orang untuk mau bekerja keras, mengejar prestasi dan kemajuan sehingga dapat meraih kedudukan yang dicita-citakan.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Apabila individu atau kelompok individu tidak mampu menyesuaikan dirinya dengan situasi baru, maka akan terjadi konsekuensi-konsekuensi sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Konflik antar-kelas</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Konflik ini terjadi karena benturan kepentingan antar-kelas sosial. Misalnya konflik antara majikan dengan buruh yang menghendaki kenaikan upah.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Konflik antar-kelompok</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Konflik antar-kelompok (konflik horizontal) bisa melibatkan ras, etnisitas, agama atau aliran/golongan. Konflik jenis ini dapat terjadi karena perebutan peluang mobiitas sosial, misalnya kesempatan memperoleh sumber-sumber ekonomi, rekrutmen anggota, peluang memperoleh kekuasasan politik atau pengakuan masyarakat.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Konflik antar-individu</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Konflik antar-individu dapat terjadi misalnya karena masuknya individu ke dalam kelompok tidak diterima oleh anggota kelompok yang lain. Misalnya lingkungan organisasi atau seseorang tidak dapat menerima kehadiran seseorang yang dipromosikan menduduki suatu jabatan tertentu.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Konflik antar-generasi</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Konflik ini terjadi dalam hubungannya mobilitas antar-generasi. Fenomena yang sering terjadi adalah ketika anak-anak berhasil meraih posisi yang tinggi, jauh lebih tinggi dari posisi sosial orang tuanya, timbul ethnosentrisme generasi. Masing-masing generasi –orang tua maupun anak— saling menilai berdasarkan ukuran-ukuran yang berkembang dalam generasinya sendiri. Generasi anak memandang orang tuanya sebagai generasi yang tertinggal, kolot, kuno, lambat mengikuti perubahan, dan sebagainya. Sementara itu generasi tua mengganggap bahwa cara berfikir, berperasaan dan bertindak generasinya lebih baik dan lebih mulia dari pada yang tumbuh dan berkembang pada generasi anak-anaknya.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Konflik status dan konflik peran</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Seseorang yang mengalami mobilitas sosial, naik ke kedudukan yang lebih tinggi, atau turun ke kedudukan yang lebih rendah, dituntut untuk mampu menyesuaikan dirinya dengan kedudukannya yang baru.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Kesulitan menyesuaikan diri dengan statusnya yang baru akan menimbulkan konflik status dan konflik peran.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Konflik status adalah pertentangan antar-status yang disandang oleh seseorang karena kepentingan-kepentingan yang berbeda. Hal ini berkaitan dengan banyaknya status yang disandang oleh seseorang.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #f1c232;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Konflik peran merupakan keadaan ketika seseorang tidak dapat melaksanakan peran sesuai dengan tuntutan status yang disandangnya. Hal ini dapat terjadi karena statusnya yang baru tidak disukai atau tidak sesuai dengan kehendak hatinya. <i>Post Power Syndrome</i> merupakan bentuk konflik peran yang dialami oleh orang-orang yang harus turun dari kedudukannya yang tinggi.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Sumber : agsasman3yk.wordpress.com </div>sheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1595818074870836235.post-62337924818484331882012-01-13T01:48:00.000-08:002012-01-13T01:50:55.812-08:00Contoh Perubahan Sosial Budaya<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Perubahan sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial yang ada pada masyarakat, dari yang bersifat individual sampai yang lebih kompleks. Perubahan sosial dapat dilihat dari segi terganggunya kesinambungan diantara kesatuan sosial walaupun keadaannya relatif kecil. perubahan ini meliputi struktur, fungsi, nilai, norma, pranata, dan semua aspek yang dihasilkan dari interaksi antarmanusia, organisasi atau komunitas, termasuk perubahan dalam ha budaya.</div><a name='more'></a><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Berikut ini adalah contoh perubahan sosial:</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"># Perubahan Mode pakaian</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Apakah perubahan mode pakaian terjadi dengan sendirinya? Tentu saja perubahan mode pakaian itu terjadi karena ada faktor pendorongnya, seperti masuknya kebudayaan barat melalui televisi. Namun, perubahan mode pakaian itu bisa juga tidak terjadi di daerah lain yang masih terpencil.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"># Urbanisasi</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Urbanisasi bisa menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk desa. Urbanisasi dari desa ke kota umumnya dilakukan oleh kaum laki-laki, tidak terkecuali mereka yang sudah berkeluarga. Keadaan ini mempengaruhi sistem kerja dalam masyarakatnya sehingga wanita yang sudah berkeluarga memiliki peran ganda, yaitu sebagai ibu yang mengasuh anaknya, dan menggantkan suami yang mempunyai tanggung jawab untuk bekerja di ladang.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"># Konflik antara majikan dan buruh</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Saat ini buruh/pekerja sudah semakin pintar. Apalagi sekarang sudah mulai diakuinya serikat pekerja dalam sebuah perusahaan. Secara otomatis pekerja semakin tahu tentang apa yang menjadi haknya sehingga konflik antara buruh dan majikan semakin sering terjadi.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"># Peranan wanita dalam pemerintahan</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Bila dulu kita jarang menemui wanita yang terjun di kancah pemerintahan, saat ini sudah ada beberapa peranan penting di pemerintahan yang dipegang oleh wanita. Hal ini terjadi karena sudah banyak wanita yang mengenyam pendidikan yang lebih tinggi serta masyarakat sekarang lebih terbuka dan bisa menerima pemimpin wanita.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"># Pemakaian alat komunikasi</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Bila sekitar 20 tahun yang lalu komunikasi antara manusia masih menggunakan surat, telegram, dll maka beberapa tahun belakangan ini hampir semua lapisan masyarakat telah menggunakan handpone sebagai alat komunikasi. SMS telah menggeser fungsi surat dan setahun terakhir ini SMS telah tergeser dengan trend BBM diantara pengguna blackberry</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Sumber : carapedia.com </div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div>sheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1595818074870836235.post-46352474195662015252012-01-13T01:43:00.000-08:002012-01-13T02:04:23.849-08:00Pengertian Perubahan Sosial Budaya<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Perubahan sosial budaya</b> adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat" title="Masyarakat">masyarakat</a>. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. <b>Hirschman</b> mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.</div><a name='more'></a><br />
<div style="color: #f1c232;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi" title="Komunikasi">komunikasi</a>; cara dan pola pikir <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat" title="Masyarakat">masyarakat</a>; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik" title="Konflik">konflik</a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi" title="Revolusi">revolusi</a>; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perang" title="Perang">peperangan</a>, dan pengaruh <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan" title="Kebudayaan">kebudayaan</a> masyarakat lain.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang lambat; sifat masyarakat yang sangat <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tradisional" title="Tradisional">tradisional</a>; ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi" title="Ideologi">ideologis</a>; dan pengaruh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Adat" title="Adat">adat</a> atau kebiasaan.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">refli</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Sumber: id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial_budaya </div>sheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1595818074870836235.post-85943091904539995262012-01-13T01:28:00.000-08:002012-01-13T02:35:37.953-08:00Peranan Keluarga dan Lingkungan Terhadap Anak<div class="meta" style="color: #f1c232; text-align: justify;"><span class="timr">Minggu 18 Sep 2011</span><span class="catr"> </span></div><span style="color: #f1c232;"> Bagi anak usia dini, orangtua merupakan guru yang terpenting dan rumah tangga merupakan lingkungan belajar utamanya. Harus diingat bahwa fungsi PAUD bukan sekedar untuk memberikan berbagai pengetahuan kepada anak melainkan yang tidak kalah pentingnya adalah untuk mengajak anak berpikir, bereksplorasi, bergaul, berekspresi, berimajinasi tentang berbagai hal yang dapat merangsang pertumbuhan sinaps baru dan memperkuat yang telah ada serta menyeimbangkan berfungsinya kedua belahan otak (Jalal, 2002: 15). Oleh karena itu lingkungan yang baik untuk PAUD adalah lingkungan yang mendukung anak melakukan kegiatan tersebut. Selama ini ada anggapan bahwa lingkungan yang baik adalah ruangan yang berdinding putih, bersih, dan tenang. Sebuah anggapan yang keliru karena ruangan tanpa rangsangan semacam itu justru menghambat perkembangan anak. Memang benar bahwa faktor bawaan juga berpengaruh terhadap kecerdasan seseorang tetapi pengaruh lingkungan juga merupakan faktor yang tidak kalah pentingnya. Jika faktor bawaan dimisalkan sebagai dasar maka faktor lingkungan merupakan pengembangannya. Tanpa diperkaya oleh lingkungan, modal dasar tersebut tidak akan berkembang bahkan bisa jadi menyusut. Jika orangtua karena satu dan lain hal tidak melaksanakan fungsinya sebagai pendidik, fungsi ini dapat dialihkan (sebagian) kepada pengasuh, lembaga pendidikan/penitipan anak, lingkungan atau siapa saja yang mampu berperan sebagai pengganti.</span><br />
<a name='more'></a><span style="color: #f1c232;"> Peran pengganti ini dapat dilakukan baik di lingkungan keluarganya (pengasuh) atau di luar lingkungan keluarga (KB, TPA & lembaga PAUD sejenis). Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan anak adalah sangat penting. Pengaturan lingkungan yang membuat anak dapat bergerak bebas dan aman untuk bereksplorasi merupakan kondisi yang sangat baik bagi perkembangan anak, anak dapat meningkatkan daya imajinasi dan kreativitas serta diperolehnya pengalaman-pengalaman baru. </span><b style="color: #f1c232;">KESIMPULAN</b><span style="color: #f1c232;"> Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat penting dan mendasar sebab merupakan hulu dalam pengembangan sumber daya manusia. Periode emas dalam tumbuh kembang anak hanya terjadi sekali dalam kehidupan manusia yang dimulai sejak lahir hingga usia delapan tahun. Penelitian di bidang neurologi mengungkapkan bahwa perkembangan kecerdasan anak 50% terjadi pada empat tahun pertama kemudian mencapai 80% hingga usia delapan tahun dan akhirnya 100% pada usia 18 tahun. Anak-anak yang berada pada rentang usia dini yang memperoleh asupan pendidikan masih sangat minim. Anak usia 0 – 6 tahun berjumlah 26,09 juta akan tetapi yang terlayani dalam PAUD di jalur pendidikan formal (TK/RA) baru sekitar dua juta anak sehingga peran pendidikan non formal dalam membantu mengatasi masalah tersebut sangat penting dan mendesak. Kurangnya anak usia dini yang mendapatkan layanan pendidikan disebabkan beberapa faktor diantaranya: (1) kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan pada anak usia dini; (2) masih terbatas dan tidak meratanya lembaga layanan PAUD yang ada di masyarakat terutama di pedesaan. Sebagai contoh pertumbuhan TK, KB/RA, dan TPA di perkotaan lebih pesat dibandingkan di pedesaan; (3) rendahnya dukungan pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini. Terdapat 41.317 buah TK di seluruh Indonesia, hanya 225 buah (0.54%) TK yang didirikan oleh pemerintah, selebihnya dibangun oleh swasta. </span><b style="color: #f1c232;">DAFTAR PUSTAKA</b><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Abdulhak, Ishak. (2002). “Memposisikan Pendidikan Anak Dini Usia Dalam Sistem Pendidikan Nasional”. <i>Buletin Padu Jurnal Ilmiah Anak Dini Usia.</i> 03. 54 – 59.</li>
<li>Anwar dan Ahmad, Arsyad. 2007. <i>Pendidikan Anak Dini Usia</i>. Bandung: Alfabeta.</li>
<li>Asfandiyar, Andi Yudha. 2009. <i>Kenapa Guru Harus Kreatif?</i>. Jakarta: Mizan Media Utama.</li>
<li>CHA, Wahyudi dan Damayanti, Dwi Retna. 2005. <i>Program Pendidikan Untuk Anak Usia Dini di</i> <i>Prasekolah Islam</i>. Jakarta: Grasindo.</li>
<li>Depdikbud. (1998). <i>Petunjuk Kegiatan Belajar Mengajar Taman Kanak-kanak.</i> Jakarta: Depdikbud.</li>
<li>Depdiknas. (2002). Sambutan Pengarahan Direktur Jenderal PLSP pada Lokakarya Pengembangan Program PADU, Jakarta.</li>
<li>Depdiknas. (2003). <i>Bahan Sosialisasi Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional.</i> Jakarta: Depdiknas.</li>
<li>Direktorat Tenaga Teknis. (2003). <i>Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia 0 – 6 Tahun.</i> Jakarta: Ditjen PLSP – Depdiknas.</li>
<li>Direktorat PADU. (2001). <i>Informasi Tentang Pendidikan Anak Dini Usia Pendidikan Prasekolah Pada Jalur Pendidikan Luar Sekolah.</i> Jakarta: Direktorat PADU -Ditjen PLSP – Depdiknas.</li>
<li>Direktorat PADU. (2002). <i>Acuan Menu Pembelajaran pada Pendidikan Anak Dini Usia (Menu Pembelajaran Generik).</i> Jakarta: Direktorat PADU - Ditjen PLSP – Depdiknas.</li>
<li>Direktorat PADU. (2003).<i> Model PADU Terintegrasi Posyandu.</i> Jakarta: Direktorat PADU - Ditjen PLSP – Depdiknas.</li>
<li>Gutama. (2003). “Kebijakan Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia (PADU)”. Makalah pada Pelatihan Penyelenggara Program PADU, Bandung.</li>
<li>Hadis, Fawzia Aswin. (2002). “Strategi Sosialisasi Dalam Memberdayakan Masyarakat”. <i>Buletin Padu Jurnal Ilmiah Anak Dini Usia. </i>03. 25 – 28.</li>
<li>Indrawati, Maya dan Nugroho, Wido. 2006. <i>Mendidik dan Membesarkan Anak Usia Pra-Sekolah</i>. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.</li>
<li>Isjoni. 2007. <i>Saatnya Pendidikan Kita Bangkit</i>. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.</li>
<li>Jalal, Fasli. (2002). “Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Akan Pentingnya PADU”. <i>Buletin Padu Jurnal Ilmiah Anak Dini Usia. </i>03. 9 – 18.</li>
<li>Rosadi, Damanhuri. (2002). “Pendidikan Anak Dini Usia Dalam Kerangka Otonomi Daerah".<i> Buletin Padu Jurnal Ilmiah Anak Dini Usia.</i> 03. 60 – 72.</li>
<li>Sudjana, D. (2001). <i>Pendidikan Luar Sekolah. Wawasan, Sejarah Perkembangan, Falasafah, Teori Pendukung, Asas.</i> Bandung: Penerbit Falah Production.</li>
<li>Supriadi, Dedi. (2002). “Memetakan Kembali Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Anak Dini Usia”. <i>Buletin Padu Jurnal Ilmiah Anak Dini Usia.</i> 03. 36 – 42.</li>
<li>__________ (2003). <i>“Pendidikan Anak Usia Dini Dalam UU Sisdiknas”.</i> Pikiran Rakyat.</li>
<li>Trisnamansyah, Sutaryat. (2003). “Materi Pokok Perkuliahan Filsafat, Teori, dan Konsep Dasar PLS”. Bandung: Makalah tidak diterbitkan.</li>
<li>Tientje, Nurlaila N.Q. Mei dan Iskandar, Yul. 2004. <i>Pendidikan Anak Dini Usia Untuk</i> <i>Mengembangkan Multipel Inteligensi</i>. Jakarta: Dharma Graha Group.</li>
</ul><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Ditulis oleh <span class="catr"></span><a href="http://elearning.unesa.ac.id/myblog/alim-sumarno" rel="creator" title="View all posts in Artikel">Alim Sumarno, M.Pd</a> </div><span style="color: #f1c232;"> </span>sheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1595818074870836235.post-32660530320362783082012-01-03T04:13:00.000-08:002012-01-03T04:14:40.746-08:00Kebudayaan Indis<div style="color: #f1c232;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; text-align: justify;">Wilayah Regional.</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; text-align: justify;"> Pada waktu dulu Orang Belanda beserta keturunannya banyak yang tinggal di wilayah kota lama dan membentuk suatu komunitas Indis, tapi karena pada waktu itu daerah kota lama sering terkena banjir rob, sehingga mereka memutuskan untuk menyebar ke daerah-daerah lain seperti tanah emas, Elisabeth, candi, gajah mungkur, krapyak, dan akhirnya komunitas tersebut bubar tapi mereka masih mempertahankan budaya mereka.<br />
<a name='more'></a></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; text-align: justify;"> Bahasa dan Dialeg</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; text-align: justify;">Hampir semua keturunan Indis hanya menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan Bahasa Belanda. Akan tetapi mereka lebih sering menggunakan bahasa Indonesia sehari-hari karena mereka hidup dan dibesarkan di lingkungan Indonesia. Dan bagi orang keturunan Belanda apabila berbicara bahasa Indonesia, tentu saja tidak seperti logat yang kita gunakan sehari-hari, mereka masih tercampur logat Belanda meskipun hanya sedikit.</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; text-align: justify;">Kebudayaan</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; text-align: justify;">Mereka masih suka melakukan budaya barat seperti dugem, minum minuman beralkohol, merokok, dan mereka sudah terbiasa dengan hal seperti itu. Walaupun mereka merupakan keturunan Belanda Jawa, tapi Budaya Belandanya lebih dominan dari budaya Jawa nya, dapat dilihat contohnya dari begitu banyaknya tradisi pernikahan orang Jawa tidak ada yang dipergunakan sama sekali dalam pernikahan keturunan Indis. Mereka lebih suka pernikahan yang simple ala Belanda.</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; text-align: justify;">Interaksi</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; text-align: justify;">Mereka sifatnya individualistis dan keras. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya interaksi yang dilakukan oleh mereka dengan orang di sekitar lingkungannya tempat tinggalnya. Mereka saja tidak mengenal tetangga sampingnya, apalagi sampai mengikuti acara yang diadakan oleh tetangganya. Di dalam keluarga mereka hanya mengenal keluarga kecilnya saja, tidak sampai mengenal keluarga besarnya apalagi dari keluarga Jawanya. Keras disini mempunyai artian disiplin, apabila si anak melakukan pelanggaran maka orang tua tidak segan-segan melakukan kekerasan untuk memberikan hukuman seperti pemukulan walupun pukulan kecil.</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; text-align: justify;"><br />
</div>sheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1595818074870836235.post-91732475740678210542011-12-26T16:50:00.000-08:002012-01-08T02:18:35.863-08:00Penelitian Sosial Sederhana<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Menyusun rancangan dan melakukan penelitian sosial sederhana<br />
Materi<br />
• Pengertian dan jenis penelitian<br />
• Rancangan penelitian<br />
• Metode penelitian <br />
• Pengumpulan dan pengolahan data<br />
• Penulisan laporan<br />
• Mengkomunikasikan hasil penelitian<br />
<br />
Ringkasan<br />
<br />
A. PENGERTIAN PENELITIAN <br />
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilandaskan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi hasrat untuk mengetahu apa yang sedang dihadapi (Soerjono Soekanto). Dari pengertian tersebut maka penelitian berawal dari curiosity (rasa ingin tahu) manusia </div><a name='more'></a><br />
<br />
Jenis –Jenis Penelitian<br />
1. Penelitian dilihat dari Tujuan<br />
- penelitian Eksploratif, bertujuan menggali secara luas sebab – sebab sesuatu hal<br />
- penelitian Developmental, bertujuan membangun atau mengembangkan suatu hal<br />
- penelitian Verifikatif, bertujaun mengecek kebenaran hasil penelitian yang telah dilakukan atau menguji teori<br />
2. Penelitian Ditinjau dari Pendekatan<br />
- Pendekatan Bujur (Longitudinal), yaitu pendekatan penelitian dengan waktu yang lama terhadap subyek yang sama<br />
- Pendekatan Silang (Cross-sectional) , yaitu pendekatan penelitian dengan waktu yang pendek terhadap subyek yang berbeda<br />
3. Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu<br />
• Penelitian Bidang Alam<br />
• Penelitian Bidang Ilmu Sosial <br />
• Penelitian Bidang Humaniora<br />
4. Penelitian Ditinjau dari Tempatnya<br />
- Penelitian Laboratorium<br />
- Penelitian Lapangan<br />
- Penelitian Pustaka<br />
5. Penelitian Ditinjau dari Hadirnya Variabel<br />
Penelitian Deskriptif<br />
Penelitian Eksperimen<br />
6. Penelitian Dilihat dari Wujud Data<br />
- berdasarkan cara perolehannya ada data primer (data yang didapat dari sumber pertama) dan data sekunder (bukan yang pertama, misal BPS, monografi desa )<br />
- berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi data kuantitatif (data dinyatakan dalam angka) dan kualitatif<br />
- berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi data intern (dikumpulkan oleh dan untuk keperluan sendiri) dan ekstern (data dikumpulkan oleh orang lain)<br />
7. Penelitian Ditinjau dari Cara Pembahasannya <br />
Penelitian deskriptif, yaitu melukiskan, memaparkan, menuliskan dan melaporkan suatu keadaan, objek atau peristiwa secara apa adanya<br />
Penelitian inferensial melukiskan peristiwa dan menarik kesimpulan umum dari masalah yang diteliti<br />
<br />
Kegunaan Penelitian<br />
1. Memperkuat ilmu pengetahuan<br />
2. Membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan<br />
<br />
Tiga Persyaratan Penelitian<br />
1. Sistematis, yaitu dilaksanakan menurut pola tertentu<br />
2. Terencana, yaitu dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan dan sebelumnya sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya<br />
3. Mengikuti konsep ilmiah, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan<br />
<br />
Cara Berfikir Seorang Peneliti<br />
1. Berfikir skeptis, artinya peneliti harus menanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu pernyataan <br />
2. Berfikir analistis, artinya harus selalu menganalisa setiap pernyataan atau persoalan<br />
3. berfikir kritis, artinya harus mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika serta menimbang berbagai hal secara objektif berdasarkan data dan analisis akal sehat<br />
4. jujur, artinya tidak memasukkan keinginan sendiri ke dalam data<br />
5. terbuka, artinya bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima pendapat pihak lain tentang hasil penelitiannya<br />
<br />
Sikap Seorang Peneliti<br />
1. Objektif, artinya harus memisahkan pendapat pribadi dan fakta<br />
2. Kompeten, artinya memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian<br />
3. Faktual, artinya bekerja berdasarkan fakta yang diperoleh<br />
<br />
Prosedur penelitian<br />
1. Pembuatan Rancangan Penelitian meliputi:<br />
• Memilih masalah<br />
• Studi Pendahuluan<br />
• Merumuskan suatu masalah<br />
• Merumuskan anggapan dasar atau asumsi<br />
• Memilih pendekatan atau metode<br />
• Menentukan variabel dan sumber data<br />
2. Pelaksanaan Penelitian meliputi<br />
• Menentukan dan menyusun instrumen penelitian<br />
• Mengumpulkan data<br />
• Analisis data<br />
• Menarik kesimpulan<br />
3. Pembuatan Laporan Penelitian<br />
<br />
Susunan Penulisan Laporan Penelitian<br />
1. Pendahuluan, berisi<br />
a. latar belakang masalah<br />
b. identifikasi masalah<br />
c. perumusan masalah<br />
d. tujuan penelitian<br />
e. manfaat penelitian<br />
2. Tinjauan Pustaka / Kajian Teori<br />
a. penelitian sebelumnya<br />
b. kajian teori yang digunakan<br />
c. kerangka berfikir serta hipotesis (jika penelitian kuantitatif)<br />
d. definisi konsep dan definisi operasional (jika penelitian kuantitatif)<br />
3. Metodologi<br />
a. jenis penelitian<br />
b. tempat dan waktu penelitian<br />
c. populasi dan teknik pengambilan sampel<br />
d. teknik pengumpulan data<br />
e. teknik analisa data<br />
4. Pembahasan<br />
a. variabel yang diteliti<br />
b. analisis data<br />
c. kesimpulan analisis data<br />
d. kesimpulan pengujian hipotesis<br />
5. Penutup<br />
a. Kesimpulan<br />
Berisi deskripsi singkat untuk menjawab perumusan masalah dan pembuktian hipotesis<br />
b. saran<br />
Daftar Pustaka<br />
Lampiran<br />
<br />
B. RANCANGAN PENELITIAN<br />
<br />
Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaan dari keseluruhan kegiatan penelitian dalam suatu naskah. Rancangan penelitian menggambarkan seluruh aktivitas penelitian<br />
<br />
Dalam rancangan penelitian hal yang dilakukan<br />
<br />
Penetuan topik penelitian<br />
Penentuan fokus atau topik penelitian merupakan tahap awal dari sebuah penelitian. Hal yang perlu diperhatikan untuk topik yang baik:<br />
1. masalah penelitian harus menarik dan perlu diteliti<br />
2. data dapat diperoleh atau terjangkau<br />
3. hasil penelitian dapat bermanfaat<br />
4. topik yang diangkat merupakan hal yang baru<br />
5. segi subyektif peneliti sendiri, yaitu kesanggupan untuk meneliti, penguasaan metode<br />
<br />
Berkaitan dengan penetapan topik penelitian kemudian diteruskan dengan merumuskan judul penelitian. Fungsi judul adalah menunjukkan kepada pembaca mengenai inti dari penelitian. Judul yang baik mencerminkan jenis penelitian, subyek penelitian (siapa yang diteliti untuk menentukan unit sampel), obyek penelitian (untuk menggambarkan variabel yang diteliti), lokasi penelitian dan waktu penelitian <br />
<br />
Studi Pendahuluan<br />
Studi Pendahuluan bertujuan untuk:<br />
1. peneliti tidak mengulangi hasil penelitian orang lain<br />
2. mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti<br />
3. mengetahui dari mana informasi atau sumber data diperoleh<br />
4. memahami bagaimana cara perolehan data<br />
5. dapat menentukan pendekatan atau metode penelitian yang tepat<br />
6. memahami bagaimana cara menarik kesimpulan dan cara memanfaatkan hasil penelitian<br />
<br />
Perumusan Masalah<br />
Masalah dapat hanya satu variabel saja tetapi juga dapat dua variabel.<br />
Pedoman perumusan masalah sebagai berikut:<br />
1. ditulis dalam bentuk kalimat tanya<br />
2. dinyatakan dalam kalimat sederhana<br />
3. dalam beberapa jenis penelitian, dapat dipakai sebagai dasar penyusunan hipotesis<br />
4. tidak mempersulit pencarian data<br />
5. harus direfleksikan dalam judul<br />
6. ditulis ringkas, jelas dan padat<br />
<br />
Tujuan Penelitian<br />
Tujuan penelitian merumakan rumusan masalah dalam bentuk kalimat pernyataan, biasanya ingin mengetahui jawaban dari perumusan masalah yang dicantumkan, misalnya ”Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi siswa di SMA Budi Luhur Jakarta”<br />
<br />
Manfaat Penelitian merupakan kegunaan nyata dari hasil yang akan dicapai atau dampak positif yang diharapkan dapat disumbangkan oleh hasil penelitian tersebut. <br />
<br />
Kajian Pustakan adalah bagian dimana peneliti mengunkapkan sejara jelas pendalam masalah berdasarkan pendapat pakar dan (terutama) hasil penelitian terdahulu. Sesuai dengan namanya hasil kajian peneliti terhadap berbagai hasil penelitian (teori) yang relevan dengan masalah penelitian. Karena itu kajian pustaka disebut juga kajian teori.<br />
<br />
Hipotesis Penelitian adalah dugaan jawaban atas pertanyaan peneliti. Hipotesis disusun berdasarkan pengamatan awal dan kajian berbagai teori yang relevan dengan masalah penelitian<br />
<br />
<br />
B. METODE PENELITIAN<br />
<br />
Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh oleh peneliti untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian. Cara disini meliputi antara lain lokasi dan subyek penelitian, metode pengumpulan data dan metode analisa data<br />
<br />
<br />
Sampel Penelitian<br />
Subyek penelitian adalah pihak yang akan diteliti oleh peneliti. Subyek penelitian dibedajab menjadi dua yaitu populasi dan sampel. Populasi adalah keseluruhan individu yang dicakup dalam unit penelitian. Sampel adalah bagian dari anggot populasi yang secara metodologis dapat dianggap mewakili populasi. <br />
<br />
Tujuan Penentuan Sampel adalah dapat menghasilkan gambaran yangdipercaya dari seluruh populasi yang diteliti, menentukan presisi (pembedaan hasil dari sampel) dari hasil penelitian dengan jalan penyimpangan baku dari data yang diperoleh), sederhana dan mudah dilaksanakan karena menghemat waktu, tenaga dan biaya. <br />
<br />
Teknik Pengambilan Sampel<br />
1. Sampel Probabilitas<br />
Dikatakan sampel probabilitas karena unit-unit sampelnya mengikuti hukum probabilitas, yaitu tiap warga populasi mempunyai peluang dan kemungkinan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Teknik ini disebut juga Teknik Pengambilan Sampel secara Random atau acak. Teknik Random jenisnya adalah:<br />
• Teknik random sederhana (simple random sampling)<br />
• Teknik random atas dasar strata (stratified random sampling)<br />
• Teknik random bertahap atas dasar strata (multi stage probability stratified random sampling)<br />
• Teknik random atas dasar himpunan (cluster random sampling)<br />
2. Sampel Non Probabilitas<br />
• Teknik pengambilan sampel purposif (bertujuan)<br />
Yaitu sampel ditetapkan secara sengaja oleh peneliti, lazimnya didasarkan atas kriteria (ciri-ciri) tertentu atau pertimbangan tertentu <br />
• Teknik pengambilan sampel aksidental (sewaktu-waktu) yaitu pengambilan sampel ”asal pilih” karena alasan hanya ada dalam peristiwa-peristiwa tertentu atau karena tidak setiap saat dapat menemukan sampel<br />
• Teknik pengambilan sampel quota yaitu sampel ditetapkan jumlahnya oleh peneliti atau dengan sistem jatah. Lazimnya digunakan dalam pengumpulan pendapat umum. Penentuan kuota didasarkan pada sifat populasi atau pertimbangan peneliti<br />
• Snowballing Sampling yaitu pengambilan sampel mula-mula dipilih dua atau tiga lalu dilanjutkan berdasarkan informasi yang diberikan oleh responden terdahulu. Biasanya sampel dimulai dari orang yang dianggap paling tahu kondisi lapangan atau disebut key person<br />
Jika keseluruhan populasi dijadikan sampel maka penelitian ini disebut sensus.<br />
Diamping itu terdapat pula teknik pengambilan sampel wilayah yang dilakukan dengan mengambil wakil-wakil dari tiap-tiap wilayah yang terdapat dalam populasi. Untuk menyempurnakan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah dilakukan teknik pengambilan sampel proporsi atau sampel imbangan. Tujuan dari teknik ini adalah agar pengambilan sampel representatif, jumlah sampel atau wakil dari setiap wilayah dibuat seimbang sesuai dengan jumlah populasinya.<br />
<br />
Tujuan Penentuan Sampel <br />
• Mengadakan pengurangan dari subyek yang diteliti<br />
• Mengadakan generalisasi<br />
• Menonjolkan sifat-sifat umum dari populasi<br />
<br />
Data<br />
<br />
Data adalah bahan keterangan berupa himpunan fakta, angka, huruf, grafik, tabel, lambang, objek, kondisi dan situasi yang merupakan bahan baku informasi guna mencapai tujuan penelitian.<br />
Syarat data:<br />
1. Objektif, yaitu data sesuai apa adanya atau fakta<br />
2. Representatif, yaitu dapat mewakili<br />
3. Kesalahan baku yang kecil<br />
4. Tepat waktu<br />
5. Harus ada hubungannya dengan persoalan yang dipecahkan<br />
<br />
Kegunaan data yaitu untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan yang ada di masyarakat serta membuat keputusan atau memecahkan persoalan.<br />
<br />
Teknik Pengumpulan Data<br />
1. Studi Kepustakaan atau Dokumen<br />
Yaitu pengumpulan data melalui berbagai sumebr seprti buku, majalah, naskah dan dokumen. Teknik pengumpulan data ini memanfaatkan data sekunder<br />
2. Angket (kuesioner)<br />
Yaitu pengumpulan data dengan penyebaran lembar kertas yang sudah berisi daftar pertanyaan.<br />
Kelebihan metode ini adalah penghematan waktu (dalam satu waktu menjangkau banyak responden) pertanyaan seragam, tidak memerlukan kehadiran peneliti , dapat dijawab dengan jujur karena dapat dibuat anonim (tanpa nama) dan waktu menurut responden<br />
Jenis angket antara lain:<br />
• Tertutup (jawaban sudah tersedia)<br />
• Terbuka (responden bebas menjawab)<br />
• Semi terbuka (jawaban sudah tersedia, tetapi responden diberi alternatif untuk menjawab selain dari jawaban yang sudah disediakan)<br />
3. Wawancara<br />
Pada dasarnya sama dengan angket tetapi pertanyaan diajukan secara lisan. Alat pengumpul data dalam wawancara disebut pedoman wawancara (ada yang tertruktur dan bebas seperti pada angket). Keuntungan dari teknik ini adalah peneliti dapat mengetahu kondisi informan serta ekspresi dari informan. Adapun faktor yang mempengaruhi hasil wawancara adalah peneliti (pewawancara), responden (biasanya dalam wawancara disebut informan karena memberikan pernyataan lisan atau informasi), topik penelitian dan situasi saat wawancara<br />
Adapun sikap yang harus dimiliki oleh pewawancara adalah:<br />
• Netral, artinya tidak memberikan penilaian terhadap hasil informasi<br />
• Ramah, artinya menjaga agar tetap cerah dan ceria<br />
• Adil, artinya tidak memihak terhadap salah satu informan atau waktu yang diberikan sama<br />
• Hindari ketegangan<br />
4. Observasi<br />
Yaitu penggunaan pengamatan atau penginderaan langsung terhadap suatu benda, kondisi, situasi atau perilaku. Alat pengumpul datanya disebut panduan observasi baik berupa anekdot (membuat catatan), menggunakan skala penilaian atau membuat daftar cek.<br />
Jenis observasi:<br />
• Observasi partisipasi, yaitu pengamat ikut terlibat dalam kegiatan yang diamati<br />
• Non partisipan, yaitu pengamat berada diluar dari objek yang diamati<br />
<br />
5. Test atau eksperimen<br />
Yaitu perolehan data yang diambil dari hasil test responden atau hasil dari eksperimen yang dikenakan peneliti kepada kelompok ekperimen<br />
<br />
Analisa Data Penelitian<br />
<br />
Analisa Data Kuantitatif<br />
<br />
1. Pengolahan Data<br />
a. Editing, yaitu pemeriksaan data yang terkumpul<br />
b. Coding, yaitu memberi kode pada setiap data yang terkumpu. Untuk mempermudah pemberikan kode dapat disusun pedoman pengkodean dari instrumen (daftar pertanyaan) atau buku kode. Dari pedoman pengkodean dipindahkan pada lembaran matrik data (coding sheet) sehingga semua data pada instrumen terhimpun pada satu lembaran matrik data<br />
c. Tabulating. Tabulasi data dapat dapat disajikan sesuai dengan masalah penelitian yang hendak dijawab, baik secara tunggal maupun silang <br />
2. Analisis Data <br />
Teknik analisa data kuantitatif adalah menggunakan perhitungan secara statistik. Adapun perhitungan statistik sederhana yang digunakan dari tabel distribusi frekuensi yaitu:<br />
a. Mean<br />
Mean merupakan bilangan yang berasal dari jumlah keseluruhan nilai bilangan dibagi dengan banyaknya unit/bilangan (total frekuensi). <br />
b. Median <br />
Median adalah nilai titik tengah yang membagi dua bagian sama besar<br />
Jadi jika urutannya ganjil misalnya prestasi nilai mahasiswa 5 orang (4,5,6,7,8) maka titik tengahnya adalah 6, untuk 5 orang misalnya 4,5,6,7,8,9 maka titik tengahnya adalah ½ (6=7) = 6,5<br />
c. Modus<br />
Adalah nilai yang paling sering muncul<br />
<br />
<br />
Analisa Data Kualitatif<br />
Pengolahan data secara kualitatif yaitu dengan cara non statistik. Data yang terkumpul dirumuskan dalam bentuk kata-kata atau kalimat-kalimat yang terekam dalam catatan lapangan (fieldnote). Rekaman ini kemudai diolah sehingga pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam permasalah penelitian terjawab.<br />
Langkah-langkah yang harus diperhatikan adalah:<br />
• Reduksi data, yaitu proses mengubah rekaman data kelam pola, fokus, kategori atau pokok permasalahan tertentu<br />
• Penyajian data (data display), yaitu menampilan data dengan cara memasukkan data ke dalam sejumlah garis matriks yang diinginkan. Data yang telah direduksi dimasukkan dalam matrik-matrik yang sesuai dengan kategorinya misalnya kategori kronologis, geografis dan lai sebagainya<br />
• Pengambilan data adalah mencari kesimpulan atas data yang direduksi dan disajikan tadi<br />
<br />
Generalisasi dan Kesimpulan<br />
Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data peneliti dapat membuat generalisasi dari hasil penelitian. Dalam penelitian, generalisasi harus mempunyai kaitan dengan teori yang mendasari penelitian<br />
<br />
<br />
Hubungan Data<br />
Variabel adalah konsep yang mengalami variasi nilai. Variabel independen yaitu variabel bebas atau yang mempengaruhi atau menjadi peneybab berubahnya variabel dependent. Varabel dependen atau terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Misalnya hubungan antara tingkat pendidikan dengan pendapatan. Tingkat pendidikan sebagai variabel yang mempengaruhi pendapatan.<br />
Ada beberapa jenis hubungan antar variabel:<br />
1. Hubungan Simetris<br />
Hubungan antara variabel disebut memiliki simetris apabila variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh yang lainnya<br />
2. Hubungan Timbal Balik<br />
Merupakan hubungan antar dua variabel yang saling timbal balik, maksudnya adalah satu variabel dapat juga menjadi sebab dan juga akibat terhadap variabel lain demikian pula sebaliknya yang menjadi akibat. Misalnya hubungan antara motivasi belajar dengan minat membaca.<br />
3. Hubungan Asimetris<br />
Hubungan asimetris adalha hubungan antara variabel, yakni satu variabel mempengaruhi variabel lain, namun sifatnya timbal balik. Misalnya tingkat pendapatan mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Pola konsumsi tidak dapat mempengaruhi pendapatan.<br />
<br />
C. PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN<br />
<br />
Syarat laporan penelitian<br />
1. Penulis laporan harus tahu betul kepada siapa laporan itu ditujukan<br />
2. Langkah dalam penulisan laporan harus jelas<br />
3. Laporan hasil penelitian diusahakan mudah dicerna oleh siapapun<br />
4. laporan penelitian merupakan elemen yang pokok dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu laporan harus jelas dan meyakinkansheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1595818074870836235.post-88985166164952421962011-12-26T16:46:00.000-08:002012-01-08T02:22:48.406-08:00Metode Penelitian Sosial Sederhana<span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Pendahuluan<br />
</b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Sepertihalnya dengan ilmu pengetahuan yang lain, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang lahir, tumbuh, dan berkembang. Agar dapat tumbuh dan berkembang, sosiologi menuntut para ahlinya untuk melakukan kegiatan yang disebut penelitian sosial. Melalui penelitian sosial, <span id="more-289"></span>para ahli sosiologi mengumpulkan data yang dapat menambah pengetahuan orang-orang yang mempelejari sosiologi, melalaui penelitian sosial para ahli sosiologi menemukan fakta baru yang memperluas cakrawala serta memperdalam pemahaman tentang masyarakat dan hubungan-hubungan sosial yang terjadi di dalamnya.</div><a name='more'></a><br />
<span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Apakah penelitian itu?</b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Penelitian merupakan upaya (1) menemukan, (2) mengembangkan, (3) menguji kebenaran suatu pengetahuan melalui prosedur ilmiah, bukan secara nonilmiah, seperti: (1) coba-coba, (2) kharisma, (3) akal sehat/common sense, (4) spekulasi, (5) kebetulan, (6) takhayul, (7) Intuisi, (8) wahyu, dll.).</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Apakah prosedur ilmiah?</b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Apakah anda ingat apa yang oleh Comte disebut tahap positif? Suatu tahap pemikiran masyarakat yang memandang pentingnya pepecahan masalah atau persoalan masyarakat dengan cara-cara yang rasional, empirik, dan objektif. Demikian juga yang disebut prosedur ilmiah.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>John Dewey</b> (1933) memberikan garis-garis besar dari apa yang disebut metode ilmiah yang meliputi lima taraf, yakni: (1) <i>the felt need</i>, (2) <i>the problem</i>, (3) <i>the hypothesis</i>, (4) <i>collection of data as evidence</i>, dan (5) <i>concluding bilief.</i> <b>Kelley</b> melengkapinya dengan satu taraf lagi, yakni; (6) <i>general value of conclusion</i>. Berikut akan dijelaskan satu per satu.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><i>The felt need</i>. Dalam taraf ini orang merasakan kesulitan untuk menyesuaikan dirinya terhadap kebutuhan atau tujuan-tujuan masyarakat, atau untuk menemukan ciri-ciri dari suatu objek, atau untuk menerangkan sesuatu kejadian yang terjadi tiba-tiba dan tidak terduga.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><i> </i></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><i>The problem. </i>Orang merumuskan kesulitan-kesulitan itu sebagai masalah atau problema, yakni sesuatu yang terjadi dalam kenyataan (<i>das sein</i>) namun tidak sesuai dengan harapan (<i>das sollen</i>), atau sebagai sesuatu yang tidak diketahui <i>who, what, where, when, why</i> dan <i>how</i>-nya.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><i> </i></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><i>The hypothesis. </i>Langkah yang ketiga adalah mengajukan kemungkinan pemecahannya atau mencoba menerangkannya, berupa terkaan-terkaan, kesimpulan sementara, teori-teori, kesan-kesan umum, atau apapun yang masih belum dapat dipandang sebagai sebuah konklusi yang final.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><i> </i></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><i>Collection of data as evidence.</i> Selanjutnya bahan-bahan, informasi-informasi, atau bukti-bukti dikumpulkan, dan melalui pengolahan-pengolahan yang logis dan sistematik dijadikan bukti atas hipotesis yang telah dirumuskan.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><i> </i></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><i>Concluding bilief. </i>Berdasarkan bukti-bukti yang sudah diolah maka akan terbukti hipotesis, teori atau kesan-kesan yang telah dirumuskan apakah “benar” atau “salah”, “diterima” atau “ditolak”.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><i> </i></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><i>General value of the conclusion. </i>Akhirnya, apabila suatu pemecahan masalah telah dipandang tepat, maka disimpulkan implikasi-implikasinya untuk masa depan.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Dari serangkaian prosedur ilmiah sebagaimana disebutkan oleh Dewey tersebut, dapat disarikan secara sederhana bahwa suatu kegiatan penelitian harus mengikuti prosedur ilmiah dengan mengikuti tahap-tahap sebagai berikut.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ol style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Perumusan kesulitan sebagai MASALAH (kenyataan/das sein yang tidak sesuai dengan harapan/das sollen)</li>
<li>Hipotesis (dugaan sementara/asumsi berdasar pengalaman, akal sehat, prediksi, pengetahuan atau teori yang sudah-sudah)</li>
<li>Pengumpulan Data (untuk bukti hipotesis: observasi, wawancara, angket, analisis isi media massa, test, dll)</li>
<li>Simpulan (dirumuskan berdasarkan data yang telah terkumpul)</li>
</ol><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Berdasarkan simpulan-simpulan dari suatu gejala sosial, sosiolog dapat memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak terkait untuk memecahkan suatu masalah.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Macam-macam penelitian</b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ol style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Menurut Kegunaannya: (a) Penelian Dasar, (b) Penelitian Terapan</li>
<li>Menurut Metodenya: (a) Penelitian Eksperimental , (b) Ekspost Facto</li>
<li>Menurut Tujuannya: (a) Penjajakan (eksploratif), (b) developmental (pengembangan ), dan (c) Verivikatif (menguji kebenaran)</li>
<li>Menurut Taraf/tingakatan penjelasan: (a) Deskriptif (menggambarkan fakta), dan (b) Inferensial (menjelaskan hubungan/keterkaitan antar gejala/variable)</li>
<li>Menurut Populasinya: (a) Survey, (b) Sensus</li>
<li>Menurut bidangnya: (a) Sosial, (b) Kealaman, dan (c) Humaniora</li>
<li>Menurut tempatnya: (a) lapangan/kancah, (2) laboratorium, (3) kepustakaan</li>
<li>Menurut pendekatan/teknik analisis : (a) kualitatif, (b) kuantitatif.</li>
</ol><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Prosedur Penelitian</b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Terdapat empat tahap pokok yang harus dilalui dalam melaksanakan penelitian, yaitu</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ol style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Penyusunan Rancangan Penelitian</li>
<li>Pengumpulan Data</li>
<li>Analisis Data</li>
<li>Pelaporan</li>
</ol><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Penyusunan Rancangan Penelitian (istilah lain: design, proposal, dll)</b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Langkah-langkah:</b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ol style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Menentukan topik/masalah</li>
<li>Merumuskan masalah dan hipotesis</li>
<li>Mengenali jenis-jenis data yang akan dikumpulkan (data primer dan data sekunder, data kategorik dan data statistic, data nominal, interval, dan berjenjang)</li>
<li>Menentukan pendekatan (kuantitatif-kualitatif), metode (eksperimen, ekspos fakto, laboratorium, lapangan, sensus, survey), dan teknik pengumpulan data (observasi, wawancara, angket, dokumen, bahan pustaka, analisis isi media massa)</li>
<li>Merumuskan dan memilih pertanyaan-pertanyaan penting penelitian (menyusun instrument)</li>
<li>Memilih subjek (populasi dan sampel)</li>
</ol><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Langkah-langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>1. Menentukan Topik/Masalah Penelitian</b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Masalah merupakan hal yang terjadi tidak sesuai dengan harapan. Gap/kesenjangan antara das sein (kenyataan) dengan das sollen (harapan). Dapat berupa: kesenjangan, ketidaktahuan, kemunduruan, rendahnya prestasi, dst)</li>
<li>Masalah dapat ditemukan melalui berbagai sumber, seperti: (1) bahan bacaan, (2) pertemuan ilmiah/seminar, diskusi, (3) pernyataan dari para pemegang otoritas, (4) pengamatan sepintas, (5) pengalaman pribadi, atau (6) perasaan/intuisi.</li>
</ul><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>2. Merumuskan masalah.</b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Masalah dirumuskan dalalan kalimat pertanyaan (askadimba = apa, siapa, kapan, di mana, dan bagaimana). Contoh: (1) Apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan orangtua dengan prestasi belajar anak? (2) Apakah ada perbedaan kemampuan beradaptasi antara laki-laki dengan perempuan? (3) Apakah ada perbedaan motif berprestasi antara siswa asal luar kota dengan dalam kota? (4)Apakah ada pengaruh penilaian tentang iklim sekolah dengan prestasi belajar? (5)Apakah ada hubungan antara intensitas merokok dengan kecenderungan menggunakan narkonba?</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>3. </b><b>Merumuskan hipotesis</b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Hipotesis merupakan jawaban sementara yang secara teoritik paling mungkin atas masalah yang diajukan.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Dirumuskan dalam kaliman pernyataan.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Macam:</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">1) Hipotesis nol = menyatakan tidak ada hubungan, pengaruh , atau perbedaan</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">2) Hipotesis alternative nondireksional</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">3) Hipotesis alternative direksional positif (berbanding lurus)</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">4) Hipotesis altarnative direksional negatif (berbanding balik)</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Contoh:</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin tinggi prestasi belajar anak</li>
<li>Laki-laki lebih mampu beradaptasi daripada perempuan</li>
<li>Siswa berasal dari kota memiliki motif berprestasi yang lebih tinggi daripada siswa yang berasal dari luar kota</li>
</ul><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>4. Mengenali Variabel</b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Variabel merupakan gejala yang nilainya bervariasi. Variabel dapat juga disebut sebagai objek penelitian.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Macam variabel menurut hubungan antar-variabel:</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li> Variabel dependen (variable terikat/dipengaruhi), yaitu variabel yang keadaannya dipengaruhi oleh variabel lain.</li>
<li>Variabel independen (variable bebas/pengaruh), yaitu variabel yang mempengaruhi keadaan variabel lain. Misalnya dalam kasus hubungan dua variabel, yaitu antara tingkat pendidikan dengan partisipasi kerja. Tingkat pendidikan merupakan variabel bebas, sedangkan partisipasi kerja merupakan variabel terikat.</li>
<li>Variabel antara (intervening-variable), variabel yang berada di antara variabel pengaruh dan variabel dipengaruhi, ketika variabel pengaruh tidak secara langsung mempengaruhi variabel dipengaruhi. Misalnya pengaruh dari tingkat pendapatan orangtua terhadap prestasi belajar anak. Tingkat pendapatan orang tua (variabel bebas) tidak secara langsung mempengaruhi prestasi belajar anak (variabel terikat), melainkan melalaui variabel antara, seperti fasilitas belajar dan lama waktu belajar.</li>
</ul><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Macam variabel menurut jenisnya</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Variabel diskrit (tidak berjenjang/nominal/kategorik), misalnya jenis kelamin, agama yang dianut, jenis pekerjaan, dan sebagainya.</li>
<li>Variabel berjenjang (bertingkat/bersambungan/kontinus), misalnya umur, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan sebagainya.</li>
</ul><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Karakteristik hubungan di antara dua variabel atau lebih:</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Hubungan/korelasi; hubungan jenis ini berlaku untuk hubungan antara variable kontinus (misalnya tingkat pendiidkan orangtua) dengan kontinus (misalnya prestasi belajar anak)</li>
<li>Pengaruh; hubungan jenis ini dapat berlaku untuk hubungan antara variable diskrit/kontinus dengan kontinus</li>
<li>Perbedaan; hubungan jenis ini dapat berlaku antara variable berjenis diskrit dengan kontinu</li>
</ul><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>5. Menentukan subjek penelitian</b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Istilah-istilah yang harus dikenali sehubungan dengan subjek penelitian adalah populasi dan sampel. Populasi merupakan keseluruhan individu sejenis yang menjadi subjek penelitian. Apabila peneliti karena berbagai pertimbangan tidak memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi, maka diambil sebagian dari populasi sebagai representasi keseluruhan. Bagian dari populasi yang mewakili seluruh populasi ini disebut sampel. Pengambilan sampel tidak boleh dilakukan secara sembarang, melainkan harus dilakukan dengan cara-cara tertentu.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Teknik pengambilan sampel</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">a) sample probabilita</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>acak sederhana (simple random sampling), dapat dilakukan dengan cara undian, mengikuti kelipatan bilangan tertentu, atau tabel bilangan random. Pengambilan sampel jenis ini dapat dilakukan kalau populasi keadaannya benar-benar homogen.</li>
<li>teknik acak berstratifikasi (stratified sampling), teknik pengambilan sampel dengan memperhatikan karakteristik dan keterwakilan dari setiap kelas atau jenjang populasi.</li>
<li>teknik acak berkelompok (cluster sampling), yaitu teknik pengambilan sampel dengan memperhatikan karakteristik dan keterwakilan dari setiap kelompok yang ada</li>
</ul><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">b) sample non-probabilita</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>aksidental sample (sering juga disebut insidental sampling, misalnya dalam meneliti kehidupan sosial para pengguna internet, maka setiap menemukan pengguna internet langsung dijadikan sebagai responden)</li>
<li>purposive sample (sampel bertujuan, misalnya dalam meneliti hubungan antara intensitas merokok dengan kecenderungan berbuat menyimpang, maka yang dijadikan responden hanya para perokok).</li>
<li>quota sample (sampel yang diambil dengan menetapkan jatah/quota dari setiap karakteristik populasi)</li>
<li>snow ball sample (peneliti hanya menentukan responden pertama, sedangkan responden selanjutnya ditentukan oleh responden sebelumnya)</li>
</ul><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Berapa jumlah sampel?</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Besaran sampel, mempertimbangkan: (1) heterogenitas, semakin heterogen suatu populasi semakin menuntut jumlah sampel yang lebih banyak, (2) jumlah variabel, semakin banyak variabel yang diteliti semakin menuntut jumlah sampel yang lebih banyak, dan (3) akurasi hasil penelitian yang diharapkan, atau toleransi terhadap kesalahan prediksi. Semakin banyak jumlahsampel semakin akurat hasil penelitiannya.<b> </b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>6. Menyusun instrument pengumpulan data</b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Instrumen pengumpan data dapat berupa: (1) pedoman observasi, (2) pedoman wawancara, (3) test, atau (4) daftar pertanyaan atau angket.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Macam-macam pertanyaan:</b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ol style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>pertanyaan ttg. fakta: umur, pendidikan, jk, agama, status perkawinan, dst.</li>
<li>pertanyaan ttg. pendapat dan sikap: perasaan, pendapat atau sikap responden ttg. sesuatu</li>
<li>pertanyaan ttg. informasi: apa yang diketahui oleh responden, sejauh mana hal tersebut diketahui</li>
<li>Pertanyaan ttg. persepsi diri: penilaian responden tentang perilakunya sendiri</li>
</ol><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Bentuk pertanyaan: terbuka, tertutup, kombinasi terbuka dan tertutup.</b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Pedoman singkat menyusun pertanyaan:</b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ol style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Gunakan kata-kata yang dimengerti oleh semua responden</li>
<li>Pertanyaan jelas dan khusus</li>
<li>Hindarkan pertanyaan yang memiliki lebih dari satu pengertian</li>
<li>Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti</li>
<li>Pertanyaan hendaknya berlaku bagi semua responden</li>
<li>Pertanyaan sensitif tidak diletakkan pada AWAL atau AKHIR daftar pertanyaan</li>
</ol><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Mengumpulkan data</b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Data penelitian yang akan dipakai untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis dapat dilakukan dengan cara-cara, seperti:</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">1. Pengamatan atau observasi.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Dapat dilakukan dengan cara partisipatif –terlibat langsung dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang diobservasi—atau non partisipatif, tidak terlibat langsung dalam kehidupan sehari-hari/murni sebagai pengamat. Keunggulan dari teknik ini adalah tidak menganggu aktivitas responden. Data yang terkumpul lebih akurat pada observasi partisipatif, karena responden tidak sadar kalau sedang diamati.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">2. Wawancara</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Wawancara dapat dilakukan dengan pedoman wawancara maupun tidak. Keunggulan dari teknik wawancara adalah dapat menemukan data secara mendalam, karena responden berhadapan langsung dengan pengumpul data. Kelemahannya adalah mudah terpengaruhi oleh situasi, dan memakan waktu yang lama.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">3. Angket</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Dilakukan dengan cara responden diminta mengisi daftar pertanyaa. Keunggulan dari teknik ini adalah dapat dilakukan secara sistemetik dan dapat menjaring responden dalam jumlah banyak meskipun waktunya terbatas, responden dapat mengisi sesuai dengan waktu luangnya masing-masing. Kelemahannya tidak dapat mengungkap situasi ketika responden menjawab suatu pertanyaan, kadang data tidak utuh atau tidak lengkap, dan tidak dapat mengungkap peristiwa khusus.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">4. Tes</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Digunakan untuk mengetahui kemampuan responden dalam suatu bidang kompetensi tertentu. Soal-soal ulangan atau ujian pada dasarnya merupakan instrument penelitian yang berupa test. Yang lain misalnya test kecerdasan.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">5. Dokumen</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Data juga dapat diperoleh melalui dokumen, baik yang berupa tulisan, rekaman gambar, rekaman suara, foto, dan sebagainya.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Macam-macam data</b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">1) Menurut cara memperolehnya: data primer dan data sekunder</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">2) Menurut jenisnya: data kualitatif dan data kuantitatif</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">3) Menurut pengukurannya: diskrit/nominal, berjenjang/ordinal, interval.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Menganalisis data</b><b> </b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>a. </b><b>Analisis kualitatif</b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Analisis data secara kualitatif dilakukan dengan mendeskripsikan dengan narasi hasil penelitian yang berupa data kualitatif, seperti keterangan-keterangan atau pernyataan-pernyataan responden. Deskripsi dilakukan dengan kata-kata.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>b. </b><b>Analisis kuantitatif</b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Analisis kuantitatif merupakan analisis menggunakan rumus-rumus statistic terhadap data hasil penelitian yang berupa angka-angka.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Rumus-rumus statistik sederhana dapat dipergunakan untuk penelitian-penelitian kuantitatif sederhana, seperti:</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>MEAN</li>
<li>MEDIAN</li>
<li>MODUS</li>
<li>PERSEN</li>
</ul><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>LANGKAH-LANGKAH ANALISIS DATA</b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b> </b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ol style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li><b> </b><b>Editing data </b>(melihat kelengkapan data, kejelasan tulisan, pemahaman catatan, konsistensi data, uniformitas data, kesesuaian jawaban</li>
<li><b>Koding</b> (memberikan kode terhadap jawaban responden. Kode dapat berupa (a) atribut atau (b) indeks</li>
<li><b>Tabulas</b>i data (memasukkan data ke dalam tabel-tabel: tally, lembaran kode, tabel distribusi frekuensi, tabel silang</li>
<li><b>Menghitung</b> dengan rumus statistic: mean, median, modus, persen, korelasi, dst.</li>
</ol><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>MENULIS LAPORAN</b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Laporan penelitian diperlukan untuk mengkomunikasikan hasil penelitiankepada pihak lain. Secanggih apa pun metode penelitian, sepenting apa pun objek penelitian, tidak akan ada manfaatnya kalau hasilnya tidak dikomunikasikan kepada pihak lain.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Tubuh Laporan Penelitian</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ol style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Bagian Awal : halaman judul, daftar isi, daftar gambaar, daftar table, kata pengantar, motto, persembahan, ucapan terimakasih, abstrak, dll.</li>
<li>Bagian Isi/Inti: Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjuan Pustaka, Bab III Metodologi, Bab IV Hasil Penelitian, Bab V Penutup: Kesimpulan dan Rekomendasi/saran-saran (tidak harus lima Bab).</li>
<li>Bagian Akhir: Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran.</li>
</ol><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Catatan:</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ol style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Laporan penelitianmengggunakan bahasa dan teknik penulisan dengan ejaan yang benar dan baku (ketentuan-ketentuan penulisan karya tulis)</li>
<li>Menyebutkan sumber data (kutipan, kredit foto, pernyataan pemegang otoritas, dll).</li>
</ol><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Sumber : http://agsasman3yk.wordpress.com/2009/09/10/metode-penelitian-sosial-sederhana/ </div>sheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1595818074870836235.post-59048767056156782402011-12-26T16:39:00.000-08:002012-01-08T02:25:35.905-08:00Metode Penelitian, Jenis Penelitian, Macam-Macam Data Penelitian<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Metode Penelitian</b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu<br />
Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ol style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Rasional berarti kegiatan penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.</li>
<li>Empiris berarti cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lainpun dapat mengamatinya.</li>
<li>Sistematis berarti proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu bersifat logis<a name='more'></a></li>
</ol><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Kriteria data empiris : </b><br />
valid (tepat) menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, Reliabelitas, objektifitas <span id="more-47"></span></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Tiga tujuan penelitian : </b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ol style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>penemuan, berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui</li>
<li>pembuktian, berarti data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.</li>
<li>Pengembangan, berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada.</li>
</ol><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Fungsi (kegunaan hasil) penelitian : </b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ol style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi fakta</li>
<li>Memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah.</li>
<li>Mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi</li>
</ol><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Syarat-syarat latar belakang masalah : </b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ol style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Argumentasikan urgensi penelitian, sehingga orang percaya bahwa hal itu perlu diteliti</li>
<li>Bagaimana meyakinkan pada pembaca bahwa topic itu penting</li>
<li>Kemukakan fakta-fakta awal yang kongkrit</li>
<li>Kemukakan kesenjangan yang ada antara dassain (keadaan yang ada) dengan dassolen (keadaan yang diinginkan)</li>
<li>Perlu segera ditangani atau perlu diteliti</li>
<li>Kemukakan ide-ide awal</li>
</ol><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Syarat-syarat rumusan masalah : </b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ol style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Berisi pertanyaan yang akan dijawab melalui pengumpulan data, pengolahan dan analisis data</li>
<li>Rumusan masalah sebaiknya terdiri dari 2 atau 3</li>
<li>Harus mempunyai rujukan (tinjauan pustaka)</li>
</ol><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Tinjauan pustaka (bagaimana seorang peneliti menempatkan teori sebagai satu bangunan ilmiah atau mereview pendapat-pendapat orang lain) terbagi atas dua: </b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Landasan teoritis : setiap teori mempunyai asumsi yang berkaitan dengan kondisi nyata dimasyarakat.</li>
<li>Landasan empiris : merekonstruksi hasil penelitian orang lain yang kemudian digunakan sebagai landasan dengan melengkapi banguna ilmiah yang telah ada sebelumnya.</li>
<li>Kerangka pikir merupaka ide (gagasan) yang bersumber dari peneliti itu sendiri dan melihat hubungan-hubungan setelah membaca referensi, kemudian memilih pendekatan-pendekatan apa yang digunakan</li>
</ul><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Jenis-jenis penelitian </b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><i>Penelitian menurut tujuan: </i></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Penelitian murni merupakan penelitian yang dilakukan atau diarahkan sekedar untuk memahami masalah organisasi secara mendalam dan hasil penelitian tersebut untuk pengembangan ilmu administrsi atau manajemen.</li>
<li>Penelitian terapan mereupakan penelitian yang diarahkan untuk mendapakan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.</li>
</ul><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><i>Penelitian menurut metode: </i></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetap[I data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable. Contoh: penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam memilih pemimpin nasional dan daerah, kualitas SDM masyarakat Indonesia.</li>
<li>Penelitian Ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliyi peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui factor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn sebab-sebab terjadinya kebakaran gedung di suatu lembaga pemerintah, penelitian untuk mengungkapakan sebab-sebab terjadinya kerusuhan di suatu daerah.</li>
<blockquote>
<li>Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Tredapat empat bentuk metode eksperimen yaitu pre experimental, true experimental, factorial, dan quai experimental. Contoh: penelitian penerapan metode kerja baru terhadap produktifitas kerja, penelitian pengaruh mobil berpenumpang tiga terhadap kemacetan lalu lintas.</li>
</blockquote><li>Penelitian naturalistic sering juga disebut metode kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn makna upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu, penelitian untuk menemukan factor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi.</li>
<li>Policy research (penelitian kebijaksanaan) adalah suatu proses penelitian yang dilakukaan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah social yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah. Contoh: penelitian untuk membuat undang-undang atau peraturan tertentu, penelitian untuk pengembangan struktur organisasi.</li>
<li>Action research aadalah penelitian yang bertujuan untu mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Contoh: penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pelayanan masyarakat, penelitian mencari metode mengajar yang baik.</li>
<li>Penelitian evaluasi adalah penelitian yang berfungsi untuk menjelaska fenomena suatu kejadian, kegiatan dan product. Contoh: penelitian proses pelaksanaan suatu peraturan atau kebijakan, penelitian keluarga berencana.</li>
<li>Penelitian sejarah adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.</li>
<li>Contih: penelitian untuk mengetahui kapan berdirinya kota tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan hari ulang tahun, penelitian untuk mengetahui perkembangan peradaban kelompok masyarakat tertentu.</li>
</ul><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Penelitian menurut tingkat explanasinya </b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara varibel yang satu dengan yang lain. Contoh: penelitian yang berusaha menjawab bagaimanakah profil presiden Indonesia, bagaimanakah etos kerja dan prestasi kerja para karyawan di departemen x.</li>
<li>Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Contoh: adakah perbedaan profil presiden Indonesia dari waktu ke waktu, adakah perbedaan kemampuan kerja antara lulusan SMK dengan SMU.</li>
<li>Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variable atau lebih.<br />
Contoh: adakah hubungan antara datangnya kupu-kupu dengan tamu, adakah pengaruh insentif terhadap prestasi kerja pegawai.</li>
</ul><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Penelitian menurut jenis data dan analisis </b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Penelitian kualitatif adalah peneltian yang menggunakan data kualitatif (data yang berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar)<br />
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data kuantitatif (data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan<br />
Penelitian kualitatif dan kuantitatif</li>
</ul><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Macam-macam data penelitian </b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat sketsa dan gambar.</li>
<li>Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan.</li>
<li>Data diskrit (data nominal) adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara trepisah, secara diskrit atau kategori.</li>
<li>Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan diperoleh dari hasil pengukuran.</li>
<li>Ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat.</li>
<li>Interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidam mempunyai nilai 0 (nol) mutlak.</li>
<li>Rasio adalah data yang jaraknya sama.</li>
<li>Variable adalah atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.</li>
</ul><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Macam-macam istilah dalam penelitian </b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Variable independent adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable terikat (dependen).</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Variabel dependen adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Variable moderator adalah variable yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variable dependen dan variable independent.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Variable intervening adalah variable yang secara teoritis mempengaruhi hub. Antara variable dependen dan variable independent menjadi hub. Yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Variable control adalak variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variable independent terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab dalam penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistic yang akan digunakan.</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Bentuk-bentuk paradigma atau model penelitian kuantitatif : </b><br />
Paradigma sederhana adalah paradigma penelitian yang terdiri dari satu variabel independent dan satu variable dependen</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;">Teknik sampling adalah teknik pengambilan sample untuk menentukan sample yang akan digunakan dalam penelitian</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b>Teknik sampling terdiri dari : </b></div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<ul style="color: #f1c232; text-align: justify;"><li>Probability sampling adalah teknik pengambilan sample dengan memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sample, yang terdiri dari :</li>
<li>Simple random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut.</li>
<li>Proportionate stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak dengan memperhatikan strata secara proporsi dalam populasi tersebut.</li>
<li>Disproporsi stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak apabila dalam populasi berstrata tersebut kurang proporsional.</li>
<li>Cluster sampling adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak apabila dalam populasi tersebut terdiri dari populasi yang sangat luas.</li>
<li>Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur dari populasi untuk dipilih menjadi sample, yang terdiri dari :</li>
<li>Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sample berdasarkan urutan dari anggota popuasi yang telah diberi nimor urut.<br />
Sampling kuota adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.</li>
<li>Sampling incidental adalah tekhnik penentuan sample berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample, apabila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data</li>
<li>Sampling purporsive adalah tekhnik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu</li>
<li>Sample jenuh adalah tekhnik penentuan sample apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sample.</li>
<li>Snowball sampling adalah tekhnik penentuan sample yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar</li>
</ul><br />
<br />
<span style="color: #f1c232;">Sumber : http://www.masbied.com/2011/02/01/metode-penelitian-macam-penelitian/</span>sheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1595818074870836235.post-81076916465214403242011-12-26T16:30:00.000-08:002012-01-08T02:21:16.100-08:00Metode Penelitian Kualitatif<h2 class="contentheading" style="color: #f1c232;"><span style="color: #f1c232;"></span><span style="color: #f1c232;"></span></h2><div align="justify" style="color: #f1c232;"><b>A. Pengantar</b><br />
<br />
<div class="img_caption left" style="float: left; width: 50px;"><div class="img_caption left" style="float: left; width: 50px;"><br />
</div></div>Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis. Masalah kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasan yang tak terbatas.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.<br />
<br />
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan. <br />
<br />
<br />
<b>B. Sistematika Penelitian Kualitatif</b><br />
Judul<br />
Abstrak<br />
Kata Pengantar<br />
Daftar Isi<br />
Daftar Gambar<br />
Bab I Pendahuluan<br />
Konteks Penelitian<br />
Fokus Kajian Penelitian<br />
Tujuan Penelitian<br />
Manfaat Penelitian<br />
Bab II Perspektif Teoritis dan Kajian Pustaka<br />
Bab III Metode Penelitian<br />
Pendekatan<br />
Batasan Istilah<br />
Unit Analisis<br />
Deskripsi Setting Penelitian<br />
Pengumpulan Data<br />
Analisis Data<br />
Keabsahan data<br />
Bab IV Hasil dan pembahasan<br />
Bab VI Kesimpulan dan saran<br />
Daftar pustaka<br />
Lampiran<br />
<br />
<b><br />
Penjelasan secara ringkas keseluruhan unsur yang ada dalam penelitian kualitatif, yaitu:</b><br />
<ol><li> Judul, singkat dan jelas serta mengisyaratkan fenomena dan fokus kajian penelitian. Penulisan judul sedapat mungkin menghindari berbagai tafsiran yang bermacam-macam dan tidak bias makna.</li>
<li>Abstrak, ditulis sesingkat mungkin tetapi mencakup keseluruhan apa yang tertulis di dalam laporan penelitian. Abstrak penelitian selain sangat berguna untuk membantu pembaca memahami dengancepat hasil penelitian, juga dapat merangsang minat dan selera orang lain untuk membacanya.</li>
<li>Perspektif teoritis dan kajian pustaka, perspektif teori menyajikan tentang teori yang digunakan sebagai perpektif baik dalam membantumerumuskan fokus kajian penelitian maupun dalam melakukan analisis data atau membahas temuan-temuan penelitian. Sementara kajian pustaka menyajikan tentang studi-studi terdahulu dalam konteks fenomena dan masalah yang sama atau serupa.</li>
<li> Metode yang digunakan, menyajikan secara rinci metode yang digunakan dalam proses penelitian.</li>
<li>Temuan–temauan penelitian, menyajikan seluruh temuan penelitian yang diorganisasikan secara rinci dan sistematis sesuai urutan pokok masalah atau fokus kajian penelitian. Temuan-temuan penelitian yang disajikan dalam laporan penelitian merupakan serangkaian fakta yang sudah direduksi secara cermat dan sistematis, dan bukan kesan selintas peneliti apalagi hasil karangan atau manipulasi peneliti itu sendiri.</li>
<li> Analisis temuan– temuan penelitian. Hasil temuanmemrlukan pembahasan lebih lanjut dan penafsiran lebih dalam untuk menemukan makna di balik fakta. Dalam melakukan pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian, peneliti harus kembali mencermati secara kritis dan hati-hati terhadap perspektif teoritis yang digunakan.</li>
</ol><br />
<b>C. Jenis-jenis Penelitian Kualitatif</b><br />
Penelitian kualitatif memiliki 5 jenis penelitian, yaitu:<br />
1. Biografi<br />
Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri.<br />
<br />
2. Fenomenologi<br />
Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell (1998:54), Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah membedakan wilayah data (subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden. <br />
<br />
3. Grounded theory<br />
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari. <br />
<br />
4. Etnografi<br />
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.<br />
<br />
5. Studi kasus<br />
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.<br />
<br />
<b>D. Metode Pengumpulan Data</b><br />
<br />
Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:<br />
<br />
1. Wawancara<br />
Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. <br />
<br />
Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga responden). Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negatif. <br />
<br />
2. Observasi<br />
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.<br />
<br />
Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.<br />
<ul><li> Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.</li>
<li> Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek. </li>
<li> Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.</li>
</ul><br />
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah dan durasi, intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku muncul), dan kualitas perilaku.<br />
<br />
3. Dokumen<br />
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain.<br />
<br />
4. Focus Group Discussion (FGD)<br />
Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.<br />
<b><br />
E. Teknik Analisis Data</b><br />
Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif di dasarkan pada pendekatan yang digunakan. Beberapa bentuk analisis data dalam penelitian kualitatif, yaitu:<br />
<br />
1. Biografi<br />
Langkah-langkah analisis data pada studi biografi, yaitu:<br />
a. Mengorganisir file pengalaman objektif tentang hidup responden seperti tahap perjalanan hidup dan pengalaman. Tahap tersebut berupa tahap kanak-kanak, remaja, dewasa dan lansia yang ditulis secara kronologis atau seperti pengalaman pendidikan, pernikahan, dan pekerjaan.<br />
b. Membaca keseluruhan kisah kemudian direduksi dan diberi kode.<br />
c. Kisah yang didapatkan kemudian diatur secara kronologis.<br />
d. Selanjutnya peneliti mengidentifikasi dan mengkaji makna kisah yang dipaparkan, serta mencari epipani dari kisah tersebut. <br />
e. Peneliti juga melihat struktur untuk menjelaskan makna, seperti interaksi sosial didalam sebuah kelompok, budaya, ideologi, dan konteks sejarah, kemudian memberi interpretasi pada pengalaman hidup individu.<br />
f. Kemudian, riwayat hidup responden di tulis dengan berbentuk narasi yang berfokus pada proses dalam hidup individu, teori yang berhubungan dengan pengalaman hidupnya dan keunikan hidup individu tersebut.<br />
<br />
2. Fenomenologi<br />
Langkah-langkah analisis data pada studi fenomenologi, yaitu:<br />
a. Peneliti memulai mengorganisasikan semua data atau gambaran menyeluruh tentang fenomena pengalaman yang telah dikumpulkan.<br />
b. Membaca data secara keseluruhan dan membuat catatan pinggir mengenai data yang dianggap penting kemudian melakukan pengkodean data.<br />
c. Menemukan dan mengelompokkan makna pernyataan yang dirasakan oleh responden dengan melakukan horizonaliting yaitu setiap pernyataan pada awalnya diperlakukan memiliki nilai yang sama. Selanjutnya, pernyataan yang tidak relevan dengan topik dan pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat repetitif atau tumpang tindih dihilangkan, sehingga yang tersisa hanya horizons (arti tekstural dan unsur pembentuk atau penyusun dari phenomenon yang tidak mengalami penyimpangan).<br />
d. Pernyataan tersebut kemudian di kumpulkan ke dalam unit makna lalu ditulis gambaran tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi.<br />
e. Selanjutnya peneliti mengembangkan uraian secara keseluruhan dari fenomena tersebut sehingga menemukan esensi dari fenomena tersebut. Kemudian mengembangkan textural description (mengenai fenomena yang terjadi pada responden) dan structural description (yang menjelaskan bagaimana fenomena itu terjadi).<br />
f. Peneliti kemudian memberikan penjelasan secara naratif mengenai esensi dari fenomena yang diteliti dan mendapatkan makna pengalaman responden mengenai fenomena tersebut.<br />
g. Membuat laporan pengalaman setiap partisipan. Setelah itu, gabungan dari gambaran tersebut ditulis.<br />
<br />
3. Grounded theory<br />
Langkah-langkah analisis data pada studi grounded theory, yaitu:<br />
a. Mengorganisir data<br />
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.<br />
c. Open coding, peneliti membentuk kategori informasi tentang peristiwa dipelajari.<br />
d. Axial coding, peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa, menyelidiki kondisi-kondisi yang menyebabkannya, mengidentifikasi setiap kondisi-kondisi, dan menggambarkan peristiwa tersebut.<br />
e. Selective coding, peneliti mengidentifikasi suatu jalan cerita dan mengintegrasikan kategori di dalam model axial coding. <br />
Selanjutnya peneliti boleh mengembangkan dan menggambarkan suatu acuan yang menerangkan keadaan sosial, sejarah, dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi peristiwa.<br />
<br />
4. Etnografi<br />
Langkah-langkah analisis data pada studi etnografi, yaitu:<br />
a. Mengorganisir file.<br />
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.<br />
c. Menguraikan setting sosial dan peristiwa yang diteliti.<br />
d. Menginterpretasi penemuan.<br />
e. Menyajikan presentasi baratif berupa tabel, gambar, atau uraian.<br />
<br />
5. Studi kasus<br />
Langkah-langkah analisis data pada studi kasus, yaitu:<br />
a. Mengorganisir informasi.<br />
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.<br />
c. Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya.<br />
d. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori.<br />
e. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi natural dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus yang lain.<br />
f. Menyajikan secara naratif.<br />
<br />
<b>F. Keabsahan Data</b><br />
<br />
Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data, yaitu:<br />
<br />
1. Kredibilitas<br />
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per debriefing, analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check.<br />
Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu:<br />
a. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.<br />
b. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.<br />
c. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.<br />
d. Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat.<br />
e. Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis, dengan mengaplikasikannya pada data, serta denganmengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang data.<br />
<br />
2. Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain.<br />
3. Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan.<br />
4. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif. <br />
<br />
<b>G. Reliabilitas</b><br />
Reliabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu suatu konsep dan definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan peneliti, metode pengumpulan dan analisis data, situasi dan kondisi sosial, status dan kedudukan peneliti dihadapan responden, serta hubungan peneliti dengan responden.(IAHS)<br />
<br />
<b>Daftar Pustaka</b><br />
Bungin, B. 2007. <i>Penelitian Kualitatif</i>. Prenada Media Group: Jakarta.<br />
Bungin, B. 2003. <i>Analisis Data Penelitian Kualitatif</i>. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta.<br />
Creswell, J. W. 1998. <i>Qualitatif Inquiry and Research Design</i>. Sage Publications, Inc: California.</div><div align="justify" style="color: #f1c232;"></div><div align="justify" style="color: #f1c232;"></div><div align="justify" style="color: #f1c232;"></div><div align="justify" style="color: #f1c232;">dikutip dari artikel : <br />
<div class="article-toolswrap"><div class="article-tools clearfix"><div class="article-meta"><span class="createdate"> Saturday, 17 January 2009 00:00 </span> <span class="createby"> <a href="http://www.penalaran-unm.org/index.php/component/comprofiler/?task=userProfile&user=62">Iyan Afriani H.S</a></span></div><div class="article-meta"><span class="createby">http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/116-metode-penelitian-kualitatif.html </span> </div><div class="buttonheading"> <br />
</div></div></div></div><span style="color: #f1c232;"> </span> <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=1595818074870836235&postID=8107691646521440324" style="color: #f1c232;"> </a>sheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1595818074870836235.post-79713786512033613352011-12-26T06:53:00.000-08:002011-12-26T07:00:27.856-08:00SK dan KD SMA atau MA<div style="color: #f1c232;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></b> </div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableLightGridAccent6" style="border-collapse: collapse; border: medium none; color: #f1c232;"><tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(253, 228, 208); border: 1pt solid rgb(247, 150, 70); color: #cc0000; padding: 0in 5.4pt; width: 41.4pt;" valign="top" width="55"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 68; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.</span></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(253, 228, 208); border: 1pt solid rgb(247, 150, 70); color: #cc0000; padding: 0in 5.4pt; width: 220.5pt;" valign="top" width="294"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 64; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">SK Kelas X Smester 1</span></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(253, 228, 208); border: 1pt solid rgb(247, 150, 70); color: #cc0000; padding: 0in 5.4pt; width: 216.9pt;" valign="top" width="289"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 72; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">KD Kelas X Smester 1</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;"> <td style="border-top: none; border: solid #F79646 1.0pt; mso-border-themecolor: accent6; mso-border-top-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent6; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 41.4pt;" valign="top" width="55"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 132; text-align: justify;"><br />
</div></td> <td style="border-bottom: solid #F79646 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #F79646 1.0pt; border-top: none; mso-border-bottom-themecolor: accent6; mso-border-left-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent6; mso-border-right-themecolor: accent6; mso-border-top-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent6; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 220.5pt;" valign="top" width="294"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 17.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 128; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -17.1pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 128; text-align: justify;"><br />
</div></td> <td style="border-bottom: solid #F79646 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #F79646 1.0pt; border-top: none; mso-border-bottom-themecolor: accent6; mso-border-left-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent6; mso-border-right-themecolor: accent6; mso-border-top-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent6; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 216.9pt;" valign="top" width="289"><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 32.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level2 lfo2; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.1<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menjelaskan fungsi sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 32.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level2 lfo2; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.2<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mendeskripsikan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 32.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level2 lfo2; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.3<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mendeskripsikan proses interaksi social sebagai dasar pengembangan pola keteraturan dan dinamika kehidupan sosial</span><br />
<a name='more'></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: justify;"><br />
</div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;"> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(253, 228, 208); border: 1pt solid rgb(247, 150, 70); color: #cc0000; padding: 0in 5.4pt; width: 41.4pt;" valign="top" width="55"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 68; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.</span></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(253, 228, 208); border-color: -moz-use-text-color rgb(247, 150, 70) rgb(247, 150, 70) -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; color: #cc0000; padding: 0in 5.4pt; width: 220.5pt;" valign="top" width="294"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 64; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">SK Kelas X Smester 2</span></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(253, 228, 208); border-color: -moz-use-text-color rgb(247, 150, 70) rgb(247, 150, 70) -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; color: #cc0000; padding: 0in 5.4pt; width: 216.9pt;" valign="top" width="289"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 72; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">KD Kelas X Smester 2</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;"> <td style="border-top: none; border: solid #F79646 1.0pt; mso-border-themecolor: accent6; mso-border-top-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent6; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 41.4pt;" valign="top" width="55"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 132; text-align: justify;"><br />
</div></td> <td style="border-bottom: solid #F79646 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #F79646 1.0pt; border-top: none; mso-border-bottom-themecolor: accent6; mso-border-left-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent6; mso-border-right-themecolor: accent6; mso-border-top-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent6; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 220.5pt;" valign="top" width="294"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 17.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 128; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan kepribadian</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 17.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 128; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;"><br />
</div></td> <td style="border-bottom: solid #F79646 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #F79646 1.0pt; border-top: none; mso-border-bottom-themecolor: accent6; mso-border-left-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent6; mso-border-right-themecolor: accent6; mso-border-top-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent6; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 216.9pt;" valign="top" width="289"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .55in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -25.4pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.1 Menjelaskan sosialisasi sebagai proses dalam pembentukan kepribadian</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -22.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.2Mendeskripsikan terjadinya perilaku menyimpang dan sikap-sikap anti sosial</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .55in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -25.4pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.3 Menerapkan pengetahuan sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 44.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -27.0pt;"><br />
</div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4;"> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(253, 228, 208); border: 1pt solid rgb(247, 150, 70); color: #cc0000; padding: 0in 5.4pt; width: 41.4pt;" valign="top" width="55"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 68; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.</span></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(253, 228, 208); border-color: -moz-use-text-color rgb(247, 150, 70) rgb(247, 150, 70) -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; color: #cc0000; padding: 0in 5.4pt; width: 220.5pt;" valign="top" width="294"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 64; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">SK Kelas XI Smester 1</span></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(253, 228, 208); border-color: -moz-use-text-color rgb(247, 150, 70) rgb(247, 150, 70) -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; color: #cc0000; padding: 0in 5.4pt; width: 216.9pt;" valign="top" width="289"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 72; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">KD Kelas XI Smester 1</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 5;"> <td style="border-top: none; border: solid #F79646 1.0pt; mso-border-themecolor: accent6; mso-border-top-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent6; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 41.4pt;" valign="top" width="55"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 132;"><br />
</div></td> <td style="border-bottom: solid #F79646 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #F79646 1.0pt; border-top: none; mso-border-bottom-themecolor: accent6; mso-border-left-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent6; mso-border-right-themecolor: accent6; mso-border-top-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent6; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 220.5pt;" valign="top" width="294"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 12.6pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 128; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -12.6pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik dan mobilitas sosial</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 128; text-align: center;"><br />
</div></td> <td style="border-bottom: solid #F79646 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #F79646 1.0pt; border-top: none; mso-border-bottom-themecolor: accent6; mso-border-left-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent6; mso-border-right-themecolor: accent6; mso-border-top-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent6; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 216.9pt;" valign="top" width="289"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 44.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -27.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.1 Mendeskripsikan bentuk-bentuk struktur sosial dalam fenomena kehidupan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 44.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -27.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.2 Menganalisis faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 44.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -27.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.3 Menganalisis hubungan antara struktur sosial dengan mobilitas sosial</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: center;"><br />
</div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 6;"> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(253, 228, 208); border: 1pt solid rgb(247, 150, 70); color: #cc0000; padding: 0in 5.4pt; width: 41.4pt;" valign="top" width="55"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 68; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.</span></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(253, 228, 208); border-color: -moz-use-text-color rgb(247, 150, 70) rgb(247, 150, 70) -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; color: #cc0000; padding: 0in 5.4pt; width: 220.5pt;" valign="top" width="294"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 64; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">SK Kelas XI Smester 2</span></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(253, 228, 208); border-color: -moz-use-text-color rgb(247, 150, 70) rgb(247, 150, 70) -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; color: #cc0000; padding: 0in 5.4pt; width: 216.9pt;" valign="top" width="289"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 72; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">KD Kelas XI Smester 2</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 7;"> <td style="border-top: none; border: solid #F79646 1.0pt; mso-border-themecolor: accent6; mso-border-top-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent6; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 41.4pt;" valign="top" width="55"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 132; text-align: center;"><br />
</div></td> <td style="border-bottom: solid #F79646 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #F79646 1.0pt; border-top: none; mso-border-bottom-themecolor: accent6; mso-border-left-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent6; mso-border-right-themecolor: accent6; mso-border-top-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent6; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 220.5pt;" valign="top" width="294"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 17.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 128; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -17.1pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Menganalisis kelompok social dalam masyarakat multikultural</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 128; text-align: center;"><br />
</div></td> <td style="border-bottom: solid #F79646 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #F79646 1.0pt; border-top: none; mso-border-bottom-themecolor: accent6; mso-border-left-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent6; mso-border-right-themecolor: accent6; mso-border-top-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent6; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 216.9pt;" valign="top" width="289"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 30.6pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -22.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.1 Mendeskripsikan berbagai kelompok sosial dalam masyarakat multikultural</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 30.6pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -22.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.2 Menganalisis perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 30.6pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -22.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.3 Menganalisis keanekaragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: center;"><br />
</div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 8;"> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(253, 228, 208); border: 1pt solid rgb(247, 150, 70); color: #cc0000; padding: 0in 5.4pt; width: 41.4pt;" valign="top" width="55"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 68; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.</span></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(253, 228, 208); border-color: -moz-use-text-color rgb(247, 150, 70) rgb(247, 150, 70) -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; color: #cc0000; padding: 0in 5.4pt; width: 220.5pt;" valign="top" width="294"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 64; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">SK Kelas XII Smester 1</span></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(253, 228, 208); border-color: -moz-use-text-color rgb(247, 150, 70) rgb(247, 150, 70) -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; color: #cc0000; padding: 0in 5.4pt; width: 216.9pt;" valign="top" width="289"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 72; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">KD Kelas XII Smester 1</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 9;"> <td style="border-top: none; border: solid #F79646 1.0pt; mso-border-themecolor: accent6; mso-border-top-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent6; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 41.4pt;" valign="top" width="55"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 132; text-align: center;"><br />
</div></td> <td style="border-bottom: solid #F79646 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #F79646 1.0pt; border-top: none; mso-border-bottom-themecolor: accent6; mso-border-left-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent6; mso-border-right-themecolor: accent6; mso-border-top-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent6; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 220.5pt;" valign="top" width="294"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 128; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Memahami dampak perubahan sosial</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 128; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Memahami lembaga sosial </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 128; text-align: center;"><br />
</div></td> <td style="border-bottom: solid #F79646 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #F79646 1.0pt; border-top: none; mso-border-bottom-themecolor: accent6; mso-border-left-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent6; mso-border-right-themecolor: accent6; mso-border-top-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent6; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 216.9pt;" valign="top" width="289"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 26.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.1 Menjelaskan proses perubahan social di masyarakat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 26.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.2 Menganalisis dampak perubahan sosial terhadap kehidupan masyarakat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 26.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.2 Mengklasifikasikan tipe-tipe lembaga sosial</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 26.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.3 Mendeskripsikan peran dan fungsi lembaga sosial</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: center;"><br />
</div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 10;"> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(253, 228, 208); border: 1pt solid rgb(247, 150, 70); color: #cc0000; padding: 0in 5.4pt; width: 41.4pt;" valign="top" width="55"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 68; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6.</span></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(253, 228, 208); border-color: -moz-use-text-color rgb(247, 150, 70) rgb(247, 150, 70) -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; color: #cc0000; padding: 0in 5.4pt; width: 220.5pt;" valign="top" width="294"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 64; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">SK Kelas XII Smester 2</span></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(253, 228, 208); border-color: -moz-use-text-color rgb(247, 150, 70) rgb(247, 150, 70) -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; color: #cc0000; padding: 0in 5.4pt; width: 216.9pt;" valign="top" width="289"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 72; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">KD Kelas XII Smester 2</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 11; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="border-top: none; border: solid #F79646 1.0pt; mso-border-themecolor: accent6; mso-border-top-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent6; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 41.4pt;" valign="top" width="55"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 132; text-align: center;"><br />
</div></td> <td style="border-bottom: solid #F79646 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #F79646 1.0pt; border-top: none; mso-border-bottom-themecolor: accent6; mso-border-left-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent6; mso-border-right-themecolor: accent6; mso-border-top-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent6; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 220.5pt;" valign="top" width="294"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 128; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Mempraktikkan metode penelitian sosial</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 128; text-align: center;"><br />
</div></td> <td style="border-bottom: solid #F79646 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #F79646 1.0pt; border-top: none; mso-border-bottom-themecolor: accent6; mso-border-left-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent6; mso-border-right-themecolor: accent6; mso-border-top-alt: solid #F79646 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent6; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 216.9pt;" valign="top" width="289"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 30.6pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -22.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.1 Merancang metode penelitian social secara sederhana</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 30.6pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -22.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.2 Melakukan penelitian sosial secara sederhana</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 30.6pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -22.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.3 Mengkomunikasikan hasil penelitian sosial secara sederhana</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-yfti-cnfc: 136; text-align: center;"><br />
</div></td> </tr>
</tbody></table><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div style="color: #f1c232;"><br />
</div>sheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1595818074870836235.post-76258887456558646342011-12-19T02:33:00.000-08:002012-01-03T04:40:04.114-08:00Kearifan Lokal Mewujudnya Etika Dan Moral Lingkungan<div style="color: #f1c232;"></div><span lang="IN" style="color: #f1c232; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"> </span><span style="color: #f1c232;"> </span><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-right: -2.3pt; margin-top: 6pt; text-align: center; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">BAB I</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-right: -2.3pt; margin-top: 6pt; text-align: center; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">PENDAHULUAN</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-right: -2.3pt; margin-top: 6pt; text-align: center; text-indent: 35.45pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-right: -2.3pt; margin-top: 6pt; text-indent: -21.8pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Latar Belakang</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-right: -2.3pt; margin-top: 6pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 6pt -2.3pt 6pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Saat ini lingkungan hidup menjadi salah satu isu utama dalam wacana semua tingkat, baik nasional maupun internasional. Hal ini tidak terlepas dari timbulnya kesadaran bahwa fenomena perubahan alam yang banyak menimbulkan bencana</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 6pt 0in 6pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam baik hayati ataupun non hayati. Semua memegang peranan penting dalam keseimbangan ekosistem.</span><span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">P</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">erubahan iklim global yang melanda bumi kita, juga disebabkan oleh ulah tangan manusia. Hal ini menunjukkan bahwa manusia telah mengambil peran sentral dalam keberlanjutan lingkungan hidup di bumi.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Kesadaran bahwa manusia adalah makhluk ekologis yang juga masuk dalam jaringan ekosistem yang luas membuat manusia harus selalu mempertimbangkan faktor lingkungan di setiap kegiatanya.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 6pt 0in 6pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain kaya akan sumber daya alam, Indonesia juga memiliki keanekaragaman budaya termasuk kearifan lokal yang terkait dengan pelestarian lingkungan alam. Namun sayangnya kearifan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">lokal yang dulunya masih sangat kental dan mengikat perilaku manusia terhadap lingkungan tersebut terancam tereliminasi karena berbagai hal sehingga banyak sekali masalah-masalah yang timbul terkait dengan moral lingkungan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 6pt 0in 6pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -21.8pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><a name='more'></a>B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rumusan Masalah</span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 6pt 0in 6pt 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 6pt 0in 6pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berdasarkan latar belakang yang ada, kami merumuskan beberapa permasalahan sebagai rumusan masalah yang kami angkat. Adapun rumusan masalah yang ada antara lain :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 6pt 0in 6pt 92.7pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagaimana masalah lingkungan hidup menjadi masalah etika dan moral?</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 6pt 0in 6pt 92.7pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagaimana sumbangsih kearifan lokal dalam mewujudkan etika dan moral lingkungan?</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 6pt 0in 6pt 92.7pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 6pt 0in 6pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -21.8pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tujuan penulisan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 6pt 0in 6pt 56.7pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 6pt 0in 6pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari rumusan masalah yang ada maka kami dapat merumuskan beberapa tujuan dari penulisan makalah ini</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">,</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> antara lain :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 6pt 0in 6pt 96pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengerti bagaimana masalah lingkungan hidup menjadi masalah etika dan moral.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 6pt 0in 6pt 96pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengetahui bagaimana sumbangsih kearifan lokal dalam mewujudkan etika dan moral lingkungan.</span><br />
<br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; margin-left: 0in; margin-top: 6pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">BAB II</span></div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; margin-left: 0in; margin-top: 6pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">PEMBAHASAN</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; margin-left: 14.2pt; margin-top: 6pt; text-indent: 42.5pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masalah kerusakan lingkungan hidup dan akibat-akibatnya yang ditimbulkan bukanlah suatu hal yang asing lagi di telinga kita. Dengan mudah dan sistematis kita dapat menunjuk dan mengetahui apa saja jenis kerusakan lingkungan hidup itu dan apa saja akibat yang di timbulkanya. Misalnya; dengan cepat dan sistematis kita dapat mengerti bahwa e</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ks</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ploitasi alam dan penebangan hutan yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan bencana banjir, tanah longsor, dan kelangkaan air bersih; membuang limbah industri ke sungai dapat menyebabkan kematian ikan dan merusak habitatnya; penggunaan dinamit untuk menangkap ikan dapat merusak terumbu karang dan biota laut dan masih banyak lagi daftar sebab akibat yang biasa terjadi dalam lingkungan hidup kita. Yang menjadi masalah adalah bahwa pengetahuan yang sama atas pengenalan kerusakan lingkungan hidup dan akibat yang ditimbulkan tersebut tidak terjadi dalam pemeliharaan dan perawatan lingkungan hidup.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lemahnya kesadaran kita terhadap lingkungan hidup juga terjadi karena adanya anggapan yang memandang bahwa pemanfaatan alam bagi manusia itu adalah ha</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">l</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang “wajar”. Menebang pohon guna kebutuhan manusia ad</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">lah hal yang sangat lumrah, misalnya. Membuang sampah sembarangan di mana pun sepertinya adalah suatu yang juga wajar, belum ada aturan yang ketat untuk itu. Dengan kata lain proses kerusakan lingkungan hidup dapat digambarkan seperti seorang pecandu rokok atau minuman keras. Seorang pecandu pastilah tahu bahwa rokok atau minuman keras dapat merusak tubuh dan kesehatan mereka. Namun meraka toh tetap menikmatinya. Mungkin mereka baru benar-benar akan sadar terhadap dampak negatif rokok atau minuman keras ketika telah mengalami sakit keras. Proses yang sama kiranya juga terjadi atas sikap kita terhadap alam dan lingkungan hidup. Kita tahu bahwa menebang pohon seenaknya atau membuang sampah sembarangan adalah suatu hal yang jelas-jelas salah, tapi kita tetap melakukanya berulang-ulang, sebab kita diuntungkan , tidak menjadi repot dan itu adalah hal yang sudah biasa dan mungkin kita menikmatinya. Barangkali kita baru akan benar-benar tersadar ketika terjadi bencana besar menimpa hidup kita atau sesama kita. Pertanyaanya adalah bukankah hal tersebut sama dengan para pecandu yang tidak segera berhenti merokok atau peminum yang tidak berhenti mabuk jika belum menghadapi sakit keras?</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika saja memang terjadi bahwa ada banyak orang memiliki pengetahuan dan kesadaran yang begitu rendah dan lamban seperti yang telah kita gambarkan di atas, betapa akan lebih cepat kerusakan lingkungan hidup kita. Hal tersebut tentunya tidak boleh terjadi, sebab kita semua tidak dapat hidup jika tidak ada lingkungan hidup yang menopang dan menjamin</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kehidupan kita. Dalam kerangka yang lebih luas, k</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">r</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">it</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">i</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">s tentunya tahu bahwa hanya ada satu bumi tempat dimana kita hidup dan tinggal. Jika kerusakan lingkungan hidup be</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">r</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">arti sama dengan kerusakan bumi, maka sama artinya dengan ancaman terhadap hidup dan tempat tinggal kita. Dengan kata lain, tugas untuk merawat dan memelihara lingkungan hidup, bumi serta segala isinya adalah tanggung jawab kita semua. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Masalah etika dan moral</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masalah kerusakan lingkungan hidup mempunyai cakupan yang luas. Tidak hanya dibatasi di dalam bentuk kerusakan pada dirinya sendiri. Namun, juga terkait dengan masalah etika dan moral.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Etika dapat dipahami sebagai filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran dan pandangan moral. Etika memberikan orientasi pada manusia agar tidak hidup dengan cara imitasi, identifikasi ataupun sugesti terhadap berbagai pihak yang mau menetapkan bagaimana kita harus hidup, melainkan agar kita mengerti sendiri bagaimana kita harus bersikap. Etika mau membantu, agar kita mampu mempertanggungjawabkan kehidupan. Sedangkan moral adalah ajaran, wejangan, kotbah, patokan, kumpulan peraturan dan ketetapan lesan atau tulisan tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar menjadi manusia yang baik. Kata moral selalu mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masalah etika</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masalah lingkungan hidup menjadi masalah etika karena manusia seringkali “lupa” dan kehilangan orientasi dalam memperlakukan alam. Karena “lupa” dan kehilangan orientasi itulah, manusia lantas memperlakukan alam secara tidak bertanggungjawab. Dalam keadaan seperti i</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">t</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">u, mereka juga tidak lagi menjadi kritis. Oleh sebab itu pendekatan etis dalam menyikapi masalah lingkungan hidup sungguh sangat diperlukan. Pendekatan tersebut pertama-tama dimaksudkan untuk menentukan sikap, tindakan dan perspektif </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">tis serta managemen perawatan lingkungan hidup dan seluruh anggota ekosistem di dalamnya dengan tepat. Maka sudah sewajarnya jika saat ini dikembangkan etika lingkungan hidup dengan opsi “ramah” terhadap lingkungan hidup.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada umumnya orang lebih suka menggunakan etika <i style="mso-bidi-font-style: normal;">human-centered </i>(berpusat pada manusia) dalam memperlakukan lingkungan hidup. Malalui pendekatan etika ini, terjadilah ketidakseimbangan relasi antara manusia dan lingkungan hidup. Dalam kegiatan praktis, alam kemudian dijadikan “obyek” yang dapat dieksploitasi sedemikian rupa untuk menjamin pemenuhan kebutuhan manusia. Sangat disayangkan bahwa pendekatan etika tersebut tidak diimbangi dengan usaha-usaha yang memadai untuk mengembalikan fungsi lingkungan hidup dan mahluk-mahluk </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">l</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ain yang ada di dalamnya. Dengan latar belakang seperti itulah kerusakan lingkungan hidup terus menerus terjadi hingga saat ini.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menghadapi realitas kerusakan lingkungan hidup yang terus terjadi, rasanya pendekatan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">etika <i style="mso-bidi-font-style: normal;">human-c</i></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ntered </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">tidak lagi mamadai untuk terus dipraktikan. Artinya, kita perlu menentukan pendekatan etis lain yang lebih sesuai dan lebih “ramah” terhadap lingkungan hidup. Jenis pendekatan etika yang kiranya memungkinkan adalah pendekatan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">life-centered </i>(berpusat pada kehidupan). Pendekatan etika ini dianggap lebih memadai karena dalam praksisnya tidak menjadikan lingkungan hidup dan mahluk-mahluk di dalamnya sebagai obyek yang begitu saja dapat dieksploitasi. Sebaliknya, pendekatan etika ini justru sungguh sangat menghargai mereka sebagai “subyek” yang memiliki nilai pada dirinya. Mereka mempunyai nilai tersendiri sebagai anggota komunitas kehidupan di bumi. Nilai mereka tidak </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">hanya </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">di tentukan dari sejauh mana mereka memiliki kegunaan bagi manusia. Mereka memiliki nilai kebaikan tersendiri seperti manusia juga memilikinya, oleh karena itu mereka juga layak diperlakukan dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">respct </i>seperti </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">yang </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kita lakukan terhadap manusia.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Etika lingkungan hidup juga dipahami sebagai refleksi kritis atas norma-norma dan prinsip atau nilai moral yang selama ini dikenal dalam komunitas manusia untuk diterapkan secara lebih luas dalam komunitas bioti</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">k</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan komunitas ekologi. Etika lingkungan merupakan petunjuk atau arah perilaku praktis manusia dalam mengusahakan terwujudnya moral lingkungan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masalah moral</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam kehidupan sehari-hari tindakan moral adalah tindakan yang paling menentukan kualitas baik buruknya hidup seseorang. Agar tindakan seseorang memenuhi kriteria moral yang baik, ia perlu mendasarkan tindakannya pada prinsi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">p</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-prinsip moral secara tepat. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kita dapat menemukan konsep moral yang lebih memadai bagi manusia dalam menentukan sikap, tindakan dan perspektifnya terhadap lingkungan hidup dan mahluk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">non-human. </i>Tidak ada alasan yang berarti untuk melakukan eksploitasi terhadap mahluk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">non-human</i>.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yang perlu disadari bahwa sering kali yang menjadi masalah bukan karena manusia tidak tahu bagaimana cara menghargai mahluk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">non-human </i>dan mamandangnya sebagai mahluk yang tidak memiliki nilai intrinsik pada dirinya, tetapi sebagian manusia terlalu sering menggunakan ukuran kemanusiaanya untuk dikenakan terhadap mahluk hidup di luar dirinya. Standar yang mereka berlakukan kadang kala tidak tepat sehingga merugikan peran dan keberadaan mahluk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">non-human</i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Kearifan lokal dalam mewujudkan etika dan moral lingkungan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 56.7pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Indonesia memiliki bermacam kebudayaan termasuk kearifan lokal yang terkait dengan pelestarian lingkungan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Kearifan local selain berasal dari warisan generasi sebelumnya juga dapat merupakan kearifan yang belum lama muncul dalam suatu komunitas sebagai hasil interaksinya dengan lingkungan alam, masyarakat dan budaya lain. Oleh karena itu kearifan lokal tidak selalu bersifat tradisional, karena juga dapat mencangkup kearifan masa kini yang maknanya lebih luas dari kearifan tradisional.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 56.7pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kearifan lokal mencakup berbagai pengetahuan, pandangan, nilai serta praktik dari suatu komunitas, baik yang diperoleh dari generasi sebelumnya maupun yang didapat oleh komunitas tersebut pada masa kini yang tidak berasal dari generasi sebelumnya. </span><span style="font-family: "Times","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 56.7pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">oleh karena itu kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai perangkat pengetahuan dan praktik suatu komunitas, baik berasal dari generasi sebelumnya maupun pengalaman berhubungan dengan lingkungan dan masyarakat lainya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 56.7pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Namun kearifan lokal seperti itu juga terancam tereliminasi oleh gaya hidup matrealistis-hedonis yang konsumtif mengejar kesenangan duniawi semata.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 56.7pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Fenomena seperti itu sangat terlihat di perkotaan, dengan adanya para profesional yang berorientasi bisnis dan kurang peduli lingkungan. Pada jaman tanpa batas ini, kebudayaan asing akan semakin gencar memporak-porandakan kearifan lokal indonesia.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 56.7pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada dasarnya, kearifan lokal bangsa Indonesia terbukti memberikan sumbangsih terhadap pelestarian lingkungan dengan mengaitkan etika dan moral lingkungan. Falsafah kearifan lokal yang pro lingkungan hidup, seperti di jawa terkenal dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Hamemayu Hayuning Bawana</i>, di Bali dengan<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> Tri Hita Karana</i> dan<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> Alam Terkembang Jadi Guru</i> di Tanah Minang. Kemudian ada juga berbagai kearifan tradisi, seperti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sasi</i> di Maluku, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Awig-Awig</i> di Nusa Tenggara, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Bersih Desa</i> di Jawa, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Nyabuk</i> Gunung di Sunda dan semua itu pro dengan lingkungan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 56.7pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di Bali misalnya orang tidak diperbolehkan menebang pohon sembarangan karena di yakini bahwa pohon-pohon tersebut digunakan sebagai tempat tinggal roh nenek moyang. Sehingga terlihat pohon-pohon tersebut diberi kain putih sebagai tanda pengkeramatanya. Di kecamatan Belik</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Pemalang, </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">terdapat hutan yang masih banyak monyet hidup di sana dan dipercayai bahwa barang siapa yang merusak hutan tersebut tidak akan dapat ke</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">mbali</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Sama halnya di pulau Karimunjawa terdapat kepercayaan jika mengambil sesuatu dari pulau tersebut tidak akan kembali dengan selamat</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, dan juga pohon Dewandaru yang dipercaya mengandung unsur mistis</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 56.7pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal-hal tersebut diagungkan oleh penduduk setempat dan para pendatang atau turis baik domestik maupun mancanegara juga harus mempercayai hal tersebut selama dia berada di tempat itu. Hal tersebut merupakan kearifan lokal </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">yang </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">berupa mitos yang di percayai oleh warga setempat</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">diwarisi dari nenek moyang melalui sejarah lesan. Secara ilmiah adanya foklor seperti di atas karena usaha dari sang empunya cerita untuk </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">menjaga dan </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">melestarikan alam.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 56.7pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebenarnya dalam komunitas perkotaan yang modern pun kini tumbuh berbagai kearifan lingkungan, seperti halnya pengelolaan sampah di banjar sari jakarta, sukunan Yogyakarta, Karah Surabaya, Kassi-Kassi Makasar dan lain-lain.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 56.7pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semua kearifan lingkungan yang dimiliki tersebut, apabila kita rajut dan berdayakan akan sangat bermakna dalam upaya pembentukan etika dan moral lingkungan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 56.7pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebagai kesatuan sosial, kearifan lokal yang mempengaruhi etika dan moral tersebut akan menjadi kebutuhan utama dalam pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia. Namun dalam penyelenggaraanya perlu ditunjang oleh kearifan-kearifan institusi dan selaras dengan sosil budaya masyarakat. Institusi tersebut juga seyogyanya dapat mewakili praktik kearifan dalam masyarakat. Konstitusi yang di bentuk juga hendaknya dapat mengakomodir falsafah, norma, moral, dan etika yang berlaku dalam masyarakat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-indent: 56.7pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in; text-align: center; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">BAB III</span></div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in; text-align: center; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">PENUTUP</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 35.45pt; text-indent: -21.25pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Kesimpula</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">n</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lingkungan hidup dan segala unsur yang terdapat di dalamnya memiliki daya pikat yang luar biasa. Ia menyajikan berbagai macam bentuk sumber kehidupan entah itu berupa udara, makanan, kekayaan, tempat tinggal dan lain sebagainya. Maka, tidak mengherankan jika manusia mamiliki kehendak yang begitu kuat untuk menguasai dan memiliki sumber-sumber kehidupan tersebut. Tidak jarang terjadi bahwa sumber-sumber kehidupan yang terbatas itu diperebutkan dan kemudian diabaikan sebagai entitas yang seharusnya dipelihara dan dirawat. Yang terjadi kemudian adalah kegiatan eksploitasi dan pengerusakan lingkungan hidup untuk berbagai macam tujuan, entah dengan alasan bagi penghidupan manusia itu sendiri atau sekedar untuk menumpuk kekayaan. Dalam keadaan seperti itu, lingkungan hidup dan segala isinya semakin “dilupakan”. Manusia tidak lagi peduli bahwa lingkungan hidup yang memiliki keterbatasan telah menderita, mengalami kerusakan dan merana ditinggalkan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kerusakan lingkungan hidup sebenarnya tidak akan terjadi jika saja setiap individu memiliki rasa tanggung jawab dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sense of belonging</i> yang tinggi lingkungan hidup dan segala isinya adalah “milik kita” yang harus dijaga dan dipelihara. Untuk itu kita harus selalu dapat mempertanggungjawabkan setiap perbuatan yang kita lakukan terhadap lingkungan hidup dan unsur-unsur yang ada di dalamnya. Selain dapat diartikan sebagai “milik kita” lingkungan hidup adalah sesuatu yang terbatas, ia membutuhkan perawatan dan pembaharuan. Itulah sebabnya kita sebagai manusia yang tidak dapat hidup tanpa adanya lingkungn hidup memiliki kewajiban untuk melakukan perawatan dan pembaharuan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk merawat dan membah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">rui lingkungan hidup di sekitar kita. Salah satu caranya adalah melalui kearifan lokal yang nantinya akan mewujudkan etika dan moral lingkungan. Kita perlu sungguh menyadari bahwa ada bentuk kehidupan lain di luar kehidupan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">yang dimiliki oleh manusia. Hal itu berarti manusia memiliki tanggung jawab yang lebih luas. Ia tidak hanya dituntut untuk menghargai diri dan sesamanya, tetapi juga menghargai mahluk hidup lain yang juga menjadi bagian dalam komunitas kehidupan di bumi dengan etika dan moral yang sesuai. Jika hal i</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">t</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">u sungguh di lakukan maka akan terwujud suatu keharmonisan. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Akhirnya, semua bentuk kesadaran, pengetahuan, tindakan dan sikap terhadap lingkungan hidup dan segala mahluk di dalamnya dikembalikan pada kita.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; margin-top: 6pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Daftar Pustaka</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; margin-top: 6pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keraf, A. Sonny. 2005. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Etika Lingkungan. </i>Jakarta: Penerbit Buku Kompas.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; margin-top: 6pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tim penyusun. 2010. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pendidikan Lingkungan Hidup</i>. Semarang: Universitas Negeri Semarang.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; margin-top: 6pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Chang, william. 2001.<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Moral Lingkungan Hidup</i>. Yogyakarta: Kanisius.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; margin-top: 6pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jahrin, S. T. 2008. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kearifan Lokal. </i>Berita Bumi.com.</span><i>l </i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; margin-top: 6pt; text-align: justify;"><i>Lingkungan Hidup.</i> Yogyakarta: Kanisius Chang, William. 2001. <i>Moral Lingkungan Hidup.</i> Yogyakarta: Kanisius<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Disusun oleh : Yasinta Kurnia Ningtyas<br />
Putri Indah Kurniawati<br />
Mila Fadhilah</div>sheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1595818074870836235.post-38139204413314770522011-12-19T02:24:00.000-08:002011-12-19T02:24:31.456-08:00Membangun Profesionalisme Guru Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan<div style="color: #ffd966;"><!--[if !mso]> <style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
table.MsoTableGrid
{mso-style-name:"Table Grid";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-priority:59;
mso-style-unhide:no;
border:solid black 1.0pt;
mso-border-themecolor:text1;
mso-border-alt:solid black .5pt;
mso-border-themecolor:text1;
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-border-insideh:.5pt solid black;
mso-border-insideh-themecolor:text1;
mso-border-insidev:.5pt solid black;
mso-border-insidev-themecolor:text1;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults v:ext="edit" spidmax="1029"/> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout v:ext="edit"> <o:idmap v:ext="edit" data="1"/> </o:shapelayout></xml><![endif]--> </div><b style="color: #ffd966;"><u><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 22.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">PEMBICARA :</span></u></b><span style="color: #ffd966; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 22pt;"> </span><span style="color: #ffd966; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 18pt;">1. Ravik Karsidi</span><span style="color: #ffd966;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: #ffd966; line-height: normal; margin-left: 2.5in; text-align: justify; text-indent: -2.5in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 18.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">(Guru Besar Sosiologi Pendidikan UNS Solo)</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #ffd966; line-height: normal; margin-left: 2.5in; text-align: justify; text-indent: -2.5in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 16.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>2. Haryono</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 2.5in; text-align: justify; text-indent: -2.5in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">(Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES)</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 2.5in; text-align: justify; text-indent: -2.5in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><u><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 22.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">MODERATOR : </span></u></b><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Moh. Yasir Alimi Ph.D</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -117pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><u><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 22.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">RINGKASAN MATERI</span></u></b></div><div class="MsoNormal" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -117pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Profesi merupakan</span></b><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> : bidang usaha manusia berdasarkan pengetahuan, dimana keahlian dan pengalaman pelakunya diperlikan oleh masyarakat. Yang meliputi :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 135pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Ilmu Pengetahuan Tertentu</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 135pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Aplikasi Kemampuan / Kecakapan </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 135pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Berkaitan Dengan Kepentingan Umum</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"></span></b></div><a name='more'></a><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">GURU (UU Pasal 1 Ayat 1 GURU dan DOSEN Nomor 14 Tahun 2005)</b><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Merupakan seorang PENDIDIK PROFESIONAL</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 171pt; text-align: justify; text-indent: -135pt;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Tugas Utamanya yaitu : Mendidik, Mengajar, Membimbing, Mengarahkan, Melatih, Menilai, dan Mengevaluasi Peserta Didik</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">8 KARAKTERISTIK PROFESI, yaitu :</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Kode Etik</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Pengetahuan Yang Terorganisir</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Keahlian Dan Kompetensi Yang Bersifat Khusus</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Tingkat Pendidikan Minimal Yang Dipersyaratkan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Sertifikat Keahlian</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Profesi Tertentu Sebelum Memangku Profesi Untuk Bisa Meemangku Tugas Dan Tanggung Jawab</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Kesempatan Untuk Penyebarluasan Dan Pertukaran Ide di Antara Anggota Profesi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">8.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Adanya Tindakan Disiplin dan Batasan Tertentu Jika Terjadi Malpraktek Oleh Anggota Profesi </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">GURU PROFESIONAL<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Harus Didukung Oleh Kompetensi Yang Standar Bagi GURU PROFESIONAL, Meliputi:</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Pemilikan kemampuan atau keahlian yang bersifat khusus (Ex: Guru bidang studi)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Tingkat pendidikan minimal</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Sertifikasi keahlian</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Harus menguasai keahlian dalam kemapuan materi keilmuan dan ketrampilan metodologi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Memiliki rasa tanggung jawab yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tinggi atas pekerjaannya, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Negara, Lembaga dan Organisasi Profesi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Guru juga harus mengembangkan rasa kesejawatan yang tinggi dengn sesame guru</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 2.25in; text-align: justify; text-indent: -2.25in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 2.25in; text-align: justify; text-indent: -2.25in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">MUTU PENDIDIKAN</span></b><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> adalah : Suatu keberhasilan proses dan hasil belajar uyang menyenangkan dan memberikan kenikmatan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 2.25in; text-align: justify; text-indent: -2.25in;"><span style="height: 12px; left: 0px; margin-left: 111px; margin-top: 10px; mso-ignore: vglayout; position: absolute; width: 48px; z-index: 251658240;"><img height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/SHYNTA%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="48" /></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">SEDANGKAN </span></b><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>MUTU adalah Sifat Dari Benda Dan Jasa</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 2.25in; text-align: justify; text-indent: -2.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>MUTU adalah paduan sifat-sifat dari barang atau jasa, yang menunjukkan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 2.25in; text-align: justify; text-indent: -2.25in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 2.25in; text-align: justify; text-indent: -2.25in;"><span style="height: 40px; left: 0px; margin-left: 229px; margin-top: 24px; mso-ignore: vglayout; position: absolute; width: 42px; z-index: 251659264;"><img height="40" src="file:///C:/DOCUME%7E1/SHYNTA%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" width="42" /></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">PROGRAM PENINGKATAN MUTU</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 2.25in; text-align: justify; text-indent: -2.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">KEBUTUHAN / HARAPAN<span style="mso-tab-count: 3;"> </span>Berorientasi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 2.25in; text-align: justify; text-indent: -2.25in;"><span style="height: 13px; left: 0px; margin-left: 126px; margin-top: 5px; mso-ignore: vglayout; position: absolute; width: 33px; z-index: 251660288;"><img height="13" src="file:///C:/DOCUME%7E1/SHYNTA%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif" width="33" /></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">PELANGGAN<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>MAKA :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 2.25in; text-align: justify; text-indent: -2.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-tab-count: 2;"> </span>Layanan Pendidikan Yang Bermutu, Perhatikan :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 2.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Kebutuhan dan harapan masing-masing pelanggan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 2.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Kepuasan dan kebanggaan dari pelanggan terhadap produk kita</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 2.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Penerima manfaat layanan pendidikan harus menjadi acuan bagi program peningkatan mutu layanan pendidikan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">PROFESIONALISME GURU dan TI (Teknologi Informasi)</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Perkembangan TI akan mengubah pola hubungan Guru Murid, teknologi instruksional dan system pendidikan secara keseluruhan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Profesionalisme Guru perlu didukung penegakan kode etik Guru (sebagai norma hukum yang dijunjung tinggi dan sekaligus sebagai norma komunitas Guru)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Profesionalisme Guru harus didukung oleh kompetensi yang standar. Salah satu dari kompetensi = pemilikan kemampuan / penguasaan teknologi informasi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">TUGAS GURU</span></b></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: medium none; color: #ffd966; width: 619px;"><tbody>
<tr style="height: 24.75pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"> <td style="border: solid black 1.0pt; height: 24.75pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 232.25pt;" valign="top" width="310"> <div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: .5in 123.75pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">LAMA</span></div></td> <td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 24.75pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 232.25pt;" valign="top" width="310"> <div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: .5in 123.75pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">BARU</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 61.15pt; mso-yfti-irow: 1; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 61.15pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 232.25pt;" valign="top" width="310"> <div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: .5in 123.75pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Mengajar dan menyodori siswa dengan muatan informasi pengetahuan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: .5in 123.75pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Guru dipandang paling mengetahui dan satu satunya sumber informasi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: .5in 123.75pt; text-align: justify;"><br />
</div></td> <td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 61.15pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 232.25pt;" valign="top" width="310"> <div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: .5in 123.75pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Derasnya informasi tidak mungkin Guru bersikap paling tahu</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: .5in 123.75pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Guru mengajar bagaimana siswa belajar</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: .5in 123.75pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Berusaha mendapatkan informasi dari berbagai sumber untuk menfasilitasi kebutuhan siswa</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 2.25in; text-align: justify; text-indent: -2.25in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 2.25in; text-align: justify; text-indent: -2.25in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">BEBERAPA SUBSTANSI RUU GURU YANG BERNILAI “PEMBAHARUAN”</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI GURU</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi professional pendidik sebagai agen pembelajaran</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Kualifikasi akademik : program sarjana (S1) atau program diploma empat (D-IV) yang sesuai dengan tugasnya sebagai Guru</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Kompetensi profesi pendidik meliputi kompetensi : pedagogic, kepribadian, professional, dan social</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">HAK GURU</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Guru berhak memperoleh penghasilan yang layak : gaji pokok, tunjangan fungsional, tunjangan profesi Guru, dan atau tunjangan khusus, serta maslahat tambahan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Tunjangan Profesi : setara 1 kali gaji pokok Guru Negeri pada tingkatan, masa kerja, dan kualifikasi Guru.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Tunjangan Khusus : setara 1 kali gaji pokok Guru Negeri pada tingkatan, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Selama guru belum memiliki sertifikat profesi, mereka memperoleh peningkatan kesejahteraan melalui perbaikan tunjangan fungsional.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Menteri menerapkan kebijakan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir Guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pemerintah dan pemerintah daerah wajib meningkatkan profesionalisme dan pengabdian Guru yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan dengan memberikan tunjangan dan atau kesejahteraan lainnya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">PROFESIONALISASI GURU : UPAYA MEMBANGUN CITRA</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Guru harus mengembangkan profesinya berdasarkan system erit, artinya pengakuan dan penghargaan didasarkan pada kualitas karya dan jasa yang dapat doberikan bukan karena belas kasihan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #ffd966; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Guru harus menguasai dasar iptek yang kuat, kiat-kiat profesi berdasarkan riset dan praksis pendidikan, serta mengembangkan kemampuan professional secara berkesinambungan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: #ffd966; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 2.5in; text-align: justify; text-indent: -2.5in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><u><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 22.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">DAMPAK TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN :</span></u></b></div><div class="MsoNormal" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Pembelajaran merupakan seperangkat peristiwa yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan (Briggs, 1992). Rifa’I RC, Achmad dan Tri Anni Catharina.2009.<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Psikologi Pendidikan</i>.Semarang:UNNES PRESS</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Diharapkan guru yang professional akan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menyampaikan maksud dari pembelajaran yang sesungguhnya, yaitu mempengaruhi peserta didik untuk memperoleh kemudahan.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Pendidikan mengemban tugas untuk menghasilkan generasi yang baik, manusia-manusia yang lebih berkebudayaan, manusia sebagai individu yang memiliki kepribadian yang lebih baik. Munib, Achmad.2009.<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pengantar Imu Pendidikan</i>.Semarang:UNNES PRESS</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Diharapkan melalui Guru Profesional tugas pendidikan diatas dapat tercapai untuk menghasilkan penerus bangsa separti apa yang diharapkan yang dapat berguna bagi Bangsa dan Negara di masa yang akan datang. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban Bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan Bangsa. Tujuannya adalah untuk mengembangkan potensi-potensi peserta didik yang menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Munib, Achmad.2009.<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pengantar Imu Pendidikan</i>.Semarang:UNNES PRESS</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Guru Profesional merupakan asset Negara yang diharapkan akan mencetak generasi penerus Bangsa yang sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional sendiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><u><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 22.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">DAFTAR PUSTAKA</span></u></b></div><div class="MsoNormal" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Karsidi, Ravik dan Haryono . 2010 . <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Materi Seminar Nasional Membangun Profesionalisme Guru Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan</i> . Semarang : DOCU Printing<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: #ffd966; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Rifa’I RC, Achmad dan Tri Anni Catharina . 2009 . <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Psikologi Pendidikan </i>. Semarang : UNNES PRESS.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="color: #ffd966; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Munib, Achmad . 2009 . <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pengantar Imu Pendidikan </i>. Semarang : UNNES PRESS.</span></div>sheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1595818074870836235.post-72154841606781332612011-12-19T02:14:00.000-08:002011-12-19T07:15:20.453-08:00Wanita Dengan Kehidupan Nikah Kontrak di Desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara<div style="color: yellow;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB I</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PENDAHULUAN</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> LATAR BELAKANG</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pernikahan dapat diartikan sebagai </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ikatan diantara dua insan yang mempunyai banyak perbedaan, baik dari segi fisik, asuhan keluarga, pergaulan, cara berfikir (mental), pendidikan dan lain hal melebur menjadi satu.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pernikahan adalah suatu hak serta kewajiban bagi setiap manusia yang hidup di dunia. Sehingga ada beberapa agama tertentu yang sangat mensakralkan sebuah ikatan yang bernama pernikahan. Sebagai contohnya adalah agama Islam yang sangat mensakralkan sebuah ikatan pernikahan. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam pandangan Islam, pernikahan merupakan ikatan yang amat suci dimana dua insan yang berlainan jenis dapat hidup bersama dengan direstui agama, kerabat, dan masyarakat.</span><br />
<a name='more'></a></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari pandangan salah satu agama tersebut sudah mewakili beberapa pandangan agama lain karena pada dasarnya semua agama mempunyai pandangan yang sama mengenai pernikahan yaitu mensakralkan pernikahan. Pernikahan adalah bagian hidup yang sakral karena harus memperhatikan norma dan kaidah hidup dalam masyarakat. Namun kenyataannya tidak semua orang berprinsip demikian dengan berbagai alasan dan pembenaran yang cukup masuk akal dan bisa diterima masyarakat, pernikahan sering kali tidak dihargai kesakralannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Sehingga apabila melihat realitas di lapangan saat ini, kita baru dapat melihat banyak sekali realitas yang menunjukkan ketimpangan antara norma yang sudah disepakati oleh masyarakat dengan kenyataannya. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ikatan pernikahan bukanlah suatu ikatan yang suci lagi saat ini, melainkan lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan jasmani. Sehingga tidak jarang banyak orang melakukan segala cara hanya untuk memenuhi kebutuhan jasmani meskipun dengan ikatan pernikahan akan tetapi “pernikahan kontrak”. </span></div><div class="MsoListParagraph" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pernikahan kontrak adalah </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">nikah kontrak dalam jangka waktu tertentu sehingga apabila waktunya telah habis maka dengan sendirinya nikah tersebut akan bubar tanpa adanya talak. (http.// www.slideshare.net.com//)</span></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bila kita melihat keadaan Indonesia saat ini, sektor yang paling lemah di Indonesia saat ini adalah sektor ekonomi. Padahal sektor ekonomi merupakan salah satu sektor yang sangat menentukan tingkat kesejahteraan sebuah keluarga. Sebuah keluarga dapat dikatakan sejahtera apabila sudah memenuhi kriteria tingkat kesejahteraan yang telah ditetapkan oleh pihak pemerintah. Dan ukuran tingkat kesejahteraan yang biasanya digunakan dalam masyarakat pada umumnya adalah keluarga yang bekerja dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dan hal inilah yang nampaknya menjadi salah satu pemicu adanya suatu pernikahan yang disebut pernikahan kontrak. Orang melakukan segala cara demi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya meskipun melencenga dari norma yang telah disepakati dalam sebuah lembaga masyarakat. Dan semua yang dilakukan itu tentulah pasti ada sisi negatif yang timbul dari sudut pandang masyarakat karena semua itu diatur oleh nilai dan norma, walaupun juga ada sisi positifnya yang berasal dari sudut pandang orang yang melakukan pernikahan kontrak tersebut dan juga orang orang yang terlibat disekelilingnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pernikahan kontrak yang sering terjadi adalah sebuah pernikahan kontrak yang lebih banyak didomonasi antara orang daerah pinggiran pantai dengan orang luar negeri atau orang asing yang mencari keberuntungan di Indonesia. Dan karena Jepara merupakan sebuah kota ukir, maka orang luar negeri mencari keberuntungan dengan lebih banyak menanam modal dalam permebelan.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karena orang luar negeri datang ke Indonesia bukan hanya untuk refresing, sehingga orang luar negeri yang datang ke Indonesia juga pasti tinggal untuk menetap sementara. Mereka tinggal di Indonesia biasanya hanya seorang diri atau terkadang dengan dua atau tiga orang temannya. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia diciptakan dengan dua kebutuhan, yaitu kebutuhan jasmani dan juga kebutuhan rohani, dan semua kebutuhan itu saling mendukung satu sama lain. Dan apabila salah satu kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka akibatnya adalah ketidak seimbangan. Sebagai contoh, apabila seorang manusia hanya memenuhi kebutuhan jasmani hidupnya, maka orang tersebut tidak akan seimbang karena dalam hidupnya pasti ia akan merasa hidup dalam keadaan gelisah dan tidak tenang. Begitu juga apabila seorang manusia hanya memenuhi kebutuhan rohani hidupnya, ia juga akan mengalami ketidakseimbangan hidupnya tidak berwarna karena tidak pernah berhubungan dengan dunia luar, atau mungkin juga tidak akan bisa berkomunikasi dengan orang lain karena hidupnya hanya diisi dengan kegiatan rohani. Sehingga antara kedua kebutuhan tersebut haruslah saling seimbang. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengingat hampir seluruh orang asing yang mencari kebruntungan di Jepara adalah orang yang berasal dari negara barat, maka tidak bisa disamakan dengan negara timur yang kental dengan adat dan sopan santun. Dan orang asing yang telah melekat kebudayaan baratnya, maka apabila ia tinggal di Indonesia tidak serta merta meninggalkan budayanya tersebut. Karena budaya yang dianutnya itu adalah budaya yang telah mendarah daging sehingga tidak dapat ditinggalkan demi menyesuaikan dengan budaya Indonesia.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Berkaitan dengan kebutuhan manusiawi yaitu salah satunya adalah kebutuhan biologis. Kebutuhan ini tidak bisa ditinggalakan karena kebutuhan ini memang sudah ditakdirkan dalam diri manusia. Dan demi memenuhi kebutuhan biologis tersebut orang asing yang tinggal di Indonesiapun akhirnya mau tidak mau mencari alat pemenuhan kebutuhan biologis tersebut. Dan sekali lagi karena orang asing tersebut hidup tanpa ada nilai dan norma yang mengatur, maka ia bisa dengan bebas mencari perempuan sebagai alat pemenuhan kebutuhan biologisya tanpa memandang nilai dan norma di Indonesia. Berbeda dengan perempuan yang dijadikan sebagai alat pemuas kebutuhan biologis tersebut yang memang adalah kebangsaan Indonesia dan ada nilai dan norma yang mengaturnya sehingga tidak bisa dengan seenaknya perempuan tersebut dimiliki oleh orang asing tersebut tanpa adanya suatu ikatan.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sehingga nilai dan norma yang telah disepakati itulah yang mengharuskan untuk terjadinya suatu ikatan walaupun ikatan tersebut hanya sebagai iktan nikah konntrak. Untuk mencari amannya supaya tidak dpandang sebelah mata oleh masyarakat yang telah menyepakati nilai dan norma tersebut maka jalan pernikahan kontrak adalah jalan yang satu satunya diambil. Selain itu juga lebih menguntungkan bagi kedua belah pihak antara orang asing tersebut dan pihak yang notabene perempuan adalah kejelasan masa kontrak. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apabila dirasa masih cocok, maka masa kontrak dapat diperpanjang setelah masa kontrak mulai habis. Dan keuntungan lain yang didapat oleh pihak perempuan adalah adanya kesepakatan harta benda yang dijanjikan oleh orang asing sebagai ganti rugi dari pada diri perempuan itu atau sebagai bayarannya selama menjadi istri kontrakan dari orang asing tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karena faktor ekonomilah yang kemudian menjadi dasar penyebab munculnya tindakan tersebut, selain itu adalah factor kebutuhan biologis juga yang nampaknya menjadi penyebab adanya prnikahan yang disebut nikah kontrak.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">RUMUSAN MASALAH</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dikaji sebagai berikut :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagaimanakah proses sehingga terjadi suatu hubungan pernikahan kontrak?</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagaimanakah keadaan rumah tangga yang dijalani setelah terjadinya ikatan pernikahan kontrak?</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apakah sisi positif dan negatif yang didapatkan setelah pernikahan kontrak itu berlangsung?</span></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">TUJUAN PENELITIAN </span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui tentang :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Proses sehingga terjadi suatu hubungan pernikahan kontrak.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keadaan rumah tangga yang dijalani setelah terjadinya ikatan pernikahan kontrak.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sisi positif dan negatif yang didapatkan setelah pernikahan berlangsung.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">MANFAAT PENELITIAN</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manfaat Teoritis</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk memberikan sumbangan yang positif bagi pembaca serta dapat menambah khasanah pengetahuan atu sebagai kajian ilmiah suatu fenomena sosial kehidupan Warga Negara Indonesia yang menikah kontrak dengan Warga Negara Asing. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manfaat Praktis</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagi Universitas Negeri Semarang</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Bagi lembaga terutama Universitas Negeri Semarang dapat menambah referensi bacaan mengenai kehidupan pejuang pernikahan kontrak.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagi Pemerintah</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemerintah dengan membaca penelitian ini diharapkan untuk lebih memperhatikan nasib para wanita yang notabene adalah Warga Negara Indonesia yang mau dinikahi kontrak oleh Warga Negara Asing hanya demi upah yang didapatkan. Sehingga dengan adanya penelitian ini nantinya akan diberikan suatu kebijakan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB II</span></b></div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">LANDASAN TEORETIK DAN TINJAUAN PUSTAKA</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pernikahan</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-indent: 0in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengertian Pernikahan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pernikahan merupakan suatu hal yang sangat suci terlebih lagi apabila memandang pernikahan dari sudut pandang dan sisi agama. Indonesia adalah Negara yang demokratis, terbukti salah satunya dengan adanya lima agama yang diakui oleh Indonesia. Akan tetapi walaupun Negara Indonesia adalah Negara yang demokratis, tidak lantas memandang suatu hal juga secara demokratis.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal ini dapat dicontohkan dalam hal memandang sebuah pernikahan. Menurut agama apapun di Indonesia, pernikahan adalah sebuah ikatan yang sangat sakral. Bahkan agama katolik sebagai salah satu contoh agama di Indonesia mengharamkan adanya sebuah perceraian. Sehingga dapat dilihat bahwa setiap agama sangat menghormati sebuah pernikahan.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pernikahan dapat diartikan sebagai </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ikatan diantara dua insan yang mempunyai banyak perbedaan, baik dari segi fisik, asuhan keluarga, pergaulan, cara berfikir (mental), pendidikan dan lain hal melebur menjadi satu. Muchtar Kamal (1974)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tujuan Pernikahan</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebuah ikatan pernikahan tidak akan diputuskan antara seorang laki-laki dan wanita apabila tidak mempunyai tujuan. Menurut Muchtar Kamal (1974:20) bahwa tujuan pernikahan adalah diantaranya </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Melanjutkan keturunan yang merupakan sambungan hidup dan menyambung cita-cita, membentuk keluarga, yang dari keluarga-keluarga itu terbentuk masyarakat.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menimbulkan rasa cinta antara suami istri. Maksudnya keduanya saling mempunyai rasa kasih sayang, menimbulkan kasih sayang antara kedua orang tua dengan anak-anaknya dan kasih sayang antara sesame anggota keluarga. Cinta dan kasih sayang dalam keluarga ini akan dirasakan pula dalam masyarakat sehingga terbentuklah masyarakat yang diliputi cinta dan kasih sayang.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk menjaga diri dari perbuatan yang dilarang agama.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk membersihkan keturunan.keturunan yang bersih adalah yang jelas ayahnya, kakeknya, dan sebagainya. Hal ini dapat diperoleh hanya dengan jalan pernikahan. Dengan demikian akan jelas pula yang bertanggung jawab terhadap anak-anak, yang akan mendidik dan memelihara.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sedangkan tujuan pernikahan menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan adalah untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahgia, kekal berdasarkan keTuhanan Yang Maha Esa.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sehingga dengan ini jelas bahwa sebuah ikata pernikahan tentunya mempunyai tujuan-tujuan tertentu. Maka tujuan tertentu yang ingin dicapai seperti apa menentuan ikatan pernikahan yang seperti apa pula.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hukum Pernikahan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut agama Islam hukum pernikahan ada 4 tergantung dengan kondisi individu yang akan menikah.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.1. Sunnah, untuk menikah bila yang bersangkutan </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> a. Siap dan mampu menjalankan keinginan biologi,</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> b. Siap dan mampu melaksanakan tanggung jawab </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Wajib menikah, apabila yang bersangkutan mempunyai keinginan biologi yang kuat, untuk menghindarkan dari hal-hal yang diharamkan untuk berbuat maksiat, juga yang bersangkutan telah mampu dan siap menjalankan tanggung jawab dalam rumah tangga. Hal ini sesuai dengan firman Allah Q.S An-Nur : 33</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.Makruh, apabila yang bersangkutan tidak mempunyai kesanggupan menyalurkan biologi, walo seseorang tersebut sanggup melaksanakan tanggung jawab nafkah, dll. Atau sebaliknya dia mampu menyalurkan biologi, tetapi tidak mampu bertanggung jawab dalam memenuhi kewajiban dalam berumah tangga.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. Haram menikah, apabila dia mempunyai penyakit kelamin yang akan menular kepada pasangannya juga keturunannya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rukun dan Syarat Pernikahan</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.Rukun Pernikahan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Calon mempelai pria dan wanita</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Wali dari calon mempelai wanita</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dua orang saksi (laki-laki)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ijab Yaitu ucapan penyerahan calon mempelai wanita dari walinya atau wakilnya kepada calon mempelai pria untuk dinikahi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Qabul yaitu ucapan penerimaan pernikahan dari calon mempelai pria atau walinya</span></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.Syarat Pernikahan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagi calon mempelai pria beragama </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">beragama islam </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">laki laki </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">jelas orangnya </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">cakap bertindak hukum untuk hidup berumah tangga </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">tidak terdapat halangan perkawinan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagi calon mempelai wanita </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">beragama islam </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">perempuan jelas orangnya</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dapat dimintai persetujuan </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">tidak terdapat halangan perkawinan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagi wali dari calon mempelai wanita</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">laki laki </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beragama islam</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mempunyai hak perwaliannya </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">tidak terdapat halangan untuk menjadi wali</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagi saksi </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dua orang laki laki </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">beragama islam </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">sudah dewasa</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">hadir dalam upacara akad perkawinan </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dapat mengeti maksud akad perkawinan </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagi akad nikah </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">adanya ijab (penyerahan) dari wali </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">adanya qabul(penerimaan) dari calon suami </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ijab harus menggunakan kata2 nikah / yang searti dengannya </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">antar ijab dan qabul harus jelas dan berkaitan </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">antara ijab dan qabul masih dalam satu majlis </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">orang yang berijab qabul tidak sedang ihram</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(http.//www.wordpress.com//)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengertian Pernikahan Kontrak</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut hukum islam pernikahan kontrak disebut dengan nikah mut’ah. Nikah mut’ah adalah nikah kontrak dalam jangka waktu tertentu sehingga apabila waktunya telah habis maka dengan sendirinya nikah tersebut akan bubar tanpa adanya talak. (http.// </span><a href="http://www.slideshare.net.com/"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">www.slideshare.net.com//</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hukum Nikah Kontrak</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nika mut’ah atau nikah kontrak ini haram hukumnya. Nikah ini disebut nikah mut’ah karena tujuannya adalah untuk mencari kesenangan belaka, tidak untuk membangun rumah tangga yang melahirkan anak dan juga saling mewarisi, yang keduanya merupakan tujuan utama dari ikatan pernikahan dan menimbulkan konsekuensi langgengnya pernikahan. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Diriwayatkan dari ar-Rabi’ bin Sabrah al Jauhani, dari ayahnya bahwa rasulullah melarang nikah mut’ah. Rasulullah SAW bersabda : “ketahuilah sesungguhnya nikah mut’ah adalah haram mulai sekarang hingga hari kiamat. Barang siapa yang telah memberikan sesuatu yakni upah maka janganlah ia mengambilnya kembali”. (http.// www.slideshare.net.com//)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sejarah Pernikahan Kontrak</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kawin kontrak (mut’ah), secara etimologis, kawin kontrak mempunyai pengertian ”kenikmatan” dan ”kesenangan”. Dalam hukum Islam, perkawinan kontrak adalah suatu ”kontrak” atau ”akad” antara seorang laki-laki dan wanita yang tidak bersuami, ditentukan akhir waktu perkawinan dan mas kawin yang harus diserahkan kepada kpihak perempuan. Seorang laki-laki diperbolehkan melakukan perkawinan terhadap satu sampai empat perempuan. Sedangkan wanita hanya diperbolehkan melakukan kontrak dengan seorang laki-laki dalam satu periode. Perlu diketahui bersama bahwa Fiqh tentang kawin mut’ah ini masih mengundang kontraversi disebagian umat muslim lainnya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Latar belakang umum terjadinya perkawinan kontrak disini adalah bila seorang pria menyerahkan mas kawin yang telah disepakati oleh calon pasangan wanita, umumnya maskawin (mahar)nya berupa uang, perbaikan rumah, perhiasan emas, wartel, mesin jahit, dll.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sejarah lahirnya perkawinan kontrak disini cukup sederhana, yaitu ketika ada beberapa pemuda desa, yang ingin kawin, mereka datang ke kiai desa untuk dicarikan jodoh. Kemudian sang Kiai mencarikan wanita yang belum memiliki suami dan siap untuk menikah. Sang Kiai kemudian meminta kepada orang tuanya bahwa ada seorang laki-laki yang ingin melamar anak wanitanya. Respon dari orang tua umumnya langsung setuju, kemudian memberikan foto anaknya meskipun tanpa persetujuan si perempuan . Anak perempuan karena takut ”kualat” atau dianggap ”durhaka” pada orang tua, maka hanya bisa bilang ”hooh” saja .</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pernikahan selanjutnya diproses, dengan sederhana, karena alasan ekonomi maka pernikahan yang terjadi hanya dilakukan secara sirri. Acara pernikahanpun cukup hanya mengundang para tetangga tetangga terbatas kedua belah pihak. Karena dipandang sebuah proses yang gampang dan murah maka ”berita gembira” tentang perkawinan ini pun dimanfaatkan oleh pihak tertentu dengan mendatangkan pelaku dari luar. Karena ada peluang terjadinya kegiatan “wisata sexual” maka kawin sirri bergeser menjadi kawin kontrak. Karena modus ini dilakukan beberapa kali sehingga terpola dan secara sosial terbentuk sebuah jaringan; ada pencari wanita, ada “mak comblang”, ada yang mengkawinkan, ada saksi-saksi, dan ada yang khusus sebagai tamu yang menghadiri undangan akad nikah.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Besarnya biaya untuk melakukan kawin kontrak juga seperti perkawinan pada umumnya, yaitu relatif, tergantung beberapa faktor. Karena pernikahan ini tanpa melakukan pesta maka biayanya meliputi operasional akad nikah dan mahar saja. Untuk sebuah pernikahan seorang mempelai lelaki harus mengeluarkan biaya antara Rp.500.000 sampai Rp 2 juta atau lebih. Biaya ini tentu hanya untuk operasional “jaringan kawin” saja, belum termasuk mahar untuk perempuan. Kalau mahar tentu tergantung pada “kualitas” dan status (perawan atu janda) dari perempuan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masyarakat</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengertian Masyarakat</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masyarakat menurut Hendropuspito OC masyarakat adalah sebagai kesatuan yang tetap dari orang-orang yang hidup di daerah tertentu dan bekerjasama untuk dalam kelompok-kelompok berdasarkan kebudayaan yang sama untuk mencapai kepentingan yang sama. (1989 : 75)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sedangkan ciri ciri atau unsure-unsure yang menonjol dalam masyarakat yaitu :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelompok manusia yang disebut masyarakat memiliki suatu perasaan bersatu, bahkan sense of belonging yang relatif sama sampai tingkat kepentingan tertentu.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelompok manusia tersebut hidup dan bekerja dalam suatu kerangka yang sama untuk waktu yang lama.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelompok manusia tersebut menyelenggarakan hidupnya dalam suatu kerangka organisatoris yang tumbuh dari kebiasaan atau kesepakatan diam-diam.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelompok manusia tersebut terdiri dari kelompok-kelompok yang lebih kecil baik kelompok dalam alur genealogis maupun dalam alur organisatoris. (kusumohamidjojo, 2000:28). </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nilai dan Norma Sosial</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nilai social adalah sejumlah sikap perasaan atau anggapan terhadap suatu hal mengenai baik-buruk, benar-salah, patut-tidak patut, mulia-hina, maupun penting atu tidak penting.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nilai social mempunyai beberapa jenis, diantaranya adalah sebagai berikut :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nilai Material</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yaitu nlai yang meliputi berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nilai Vital</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yaitu nilai yang meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu yang berguna bagi manusia dalam melaksanakan berbagai aktivitas.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nilai Kerohanian</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yaitu nilai yang meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan rohani manusia.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nilai social mempunyai beberapa ciri-ciri diantaranya adalah :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tercipta melalui interaksi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nilai social diimbaskan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nilai social dipelajari</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nilai social memuaskan manusia</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Merupakan asumsi-asumsi abstrak</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cenderung berkaitan satu dengan yang lain</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beragam bentuknya anatara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">h.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selalu memberikan pilihan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">i.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mempunyai pengaruh yang berbeda</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">j.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Melibatkan emosi atau perasaan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">k.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dapat mempengaruhi pribadi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Norma social adalah aturan atu ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan kendali tingkah laku yang sesuai dan diterima.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berdasarkan kekuatan mengikatnya, norma dapat dibagi menjadi sebagai berikut :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cara (usage)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Norma yang merujuk pada suatu bentuk perbuatan dan memiliki kekuatan yang sangat lemah dibandingkan kebiasaan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kebiasaan (folkways)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kebiasaan merupakan norma yang memiliki kekuatan yang lebih besar dari cara dan merupakan perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tata Kelakuan (mores)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Norma yang berkembang dari kebiasaan, dimana kebiasaan tersebut tidak semata-mata dianggap sebagai cara berperilaku saja, tetapi bahkan diterima sebagai norma-norma pengatur.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adat Kebiasaan (custom)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tata kelkuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Warga Negara</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengertian Warga Negara</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Warga negara adalah salah satu tiang Negara, disamping kedua tiang yang lain yaitu wilayah dan pemerintah. Karena warga Negara merupakan tiang atu sokoguru Negara, maka kedudukan warga Negara sangatlah penting dalam suatu Negara.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam pasal 26 UUD 1945 ayat 1 dinyatakan sebagai berikut: “yang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangsa asli Indonesia dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-Undang sebagai warga Negara”.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penduduk Indonesia dibedakan menjadi dua, yaitu warga Negara Indonesia (WNI) dan bukan warga Negara (WNA). Hal yang membedakan antara warga Negara Indonesia dengan bukan warga Negara hanya ada pada hak dan kewajiban. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara Republik Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kartu_Tanda_Penduduk" title="Kartu Tanda Penduduk"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kartu Tanda Penduduk</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, berdasarkan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten" title="Kabupaten"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kabupaten</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> atau (khusus </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/DKI_Jakarta" title="DKI Jakarta"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">DKI Jakarta</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">) Provinsi, tempa</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">t ia terdaftar sebagai penduduk atau </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">warga. Kepada orang ini akan diberikan nomor identitas yang unik (</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nomor_Induk_Kependudukan" title="Nomor Induk Kependudukan"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nomor Induk Kependudukan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, NIK) apabila ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan. </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Paspor" title="Paspor"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Paspor</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> diberikan oleh negara kepada warga negaranya sebagai bukti identitas yang bersangkutan dalam tata hukum internasional.</span></div><div style="color: yellow; line-height: 150%; margin: 0in 0in 5pt 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam <i>UU no. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia</i>. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) adalah</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga negara asing (WNA), atau sebaliknya</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">10.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">11.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">12.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.</span></div><div style="color: yellow; line-height: 150%; margin: 0in 0in 5pt 1in; text-align: justify;">Selain itu, diakui pula sebagai WNI bagi</div><div style="color: yellow; line-height: 150%; margin: 0in 0in 5pt 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun dan belum kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">anak WNI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara sah sebagai anak oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah RI, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh WNI.</span></div><div style="color: yellow; line-height: 150%; margin: 0in 0in 5pt 1in; text-align: justify;">Kewarganegaraan Indonesia juga diperoleh bagi seseorang yang termasuk dalam situasi sebagai berikut:</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Anak warga negara asing yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh warga negara Indonesia</span></div><div style="color: yellow; line-height: 150%; margin: 0in 0in 5pt 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Di samping perolehan status kewarganegaraan seperti tersebut di atas, dimungkinkan pula perolehan kewarganegaraan Republik Indonesia melalui proses pewarganegaraan. Warga negara asing yang kawin secara sah dengan warga negara Indonesia dan telah tinggal di wilayah negara Republik Indonesia sedikitnya lima tahun berturut-turut atau sepuluh tahun tidak berturut-turut dapat menyampaikan pernyataan menjadi warga negara di hadapan pejabat yang berwenang, asalkan tidak mengakibatkan kewarganegaraan ganda.</div><div style="color: yellow; line-height: 150%; margin: 0in 0in 5pt 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Berbeda dari UU Kewarganegaraan terdahulu, UU Kewarganegaraan tahun 2006 ini memperbolehkan dwikewarganegaraan secara terbatas, yaitu untuk anak yang berusia sampai 18 tahun dan belum kawin sampai usia tersebut. Pengaturan lebih lanjut mengenai hal ini dicantumkan pada Peraturan Pemerintah no. 2 tahun 2007.</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hak dan Kewajiban Warga Negara </span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hak-Hak Warga Negara</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri dari serangan musuh.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kewajiban Warga Negara</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara Indonesia.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.</span></div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; margin-left: 1in; text-align: center;"></div><table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0" style="color: yellow;"><tbody>
<tr><td height="49" width="42"><br />
</td><td width="172"><br />
</td><td width="26"><br />
</td><td width="36"><br />
</td><td width="1"><br />
</td><td width="32"><br />
</td><td width="6"><br />
</td><td width="18"><br />
</td><td width="4"><br />
</td><td width="13"><br />
</td><td width="5"><br />
</td><td width="10"><br />
</td><td width="25"><br />
</td><td width="3"><br />
</td><td width="25"><br />
</td><td width="31"><br />
</td><td width="25"><br />
</td><td width="174"><br />
</td><td width="174"><br />
</td><td width="174"><br />
</td></tr>
<tr><td height="16"><br />
</td><td bgcolor="white" colspan="4" height="45" rowspan="4" style="background: white; border: .75pt solid black; vertical-align: top;" width="235"></td><td colspan="9"><br />
</td><td bgcolor="white" colspan="4" height="40" rowspan="3" style="background: white; border: .75pt solid black; vertical-align: top;" width="255"></td></tr>
<tr><td height="13"><br />
</td><td colspan="2"><br />
</td><td align="left" colspan="5" valign="top"><br />
</td></tr>
<tr><td height="11"><br />
</td></tr>
<tr><td height="5"><br />
</td></tr>
<tr><td height="13"><br />
</td></tr>
<tr><td height="80"><br />
</td><td><br />
</td><td align="left" colspan="15" valign="top"><br />
</td></tr>
<tr><td height="27"><br />
</td></tr>
<tr><td height="46"><br />
</td><td colspan="7"><br />
</td><td align="left" colspan="2" valign="top"><br />
</td></tr>
<tr><td height="3"><br />
</td></tr>
<tr><td height="35"><br />
</td><td colspan="2"><br />
</td><td bgcolor="white" colspan="13" height="35" style="background: white; border: .75pt solid black; vertical-align: top;" width="209"></td></tr>
<tr><td height="25"><br />
</td></tr>
<tr><td height="38"><br />
</td><td colspan="8"><br />
</td><td align="left" colspan="2" valign="top"><br />
</td></tr>
<tr><td height="13"><br />
</td></tr>
<tr><td height="36"><br />
</td><td colspan="3"><br />
</td><td bgcolor="white" colspan="11" height="36" style="background: white; border: .75pt solid black; vertical-align: top;" width="142"></td></tr>
<tr><td height="8"><br />
</td></tr>
<tr><td height="33"><br />
</td><td colspan="8"><br />
</td><td align="left" valign="top"><br />
</td></tr>
<tr><td height="5"><br />
</td></tr>
<tr><td height="35"><br />
</td><td colspan="5"><br />
</td><td bgcolor="white" colspan="7" height="35" style="background: white; border: .75pt solid black; vertical-align: top;" width="81"></td></tr>
</tbody></table><div style="color: yellow;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: yellow; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: yellow; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: yellow; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: yellow; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: yellow; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: yellow; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: yellow; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">KERANGKA TEORI</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: yellow; margin-left: 0.75in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kerangka teori ini akan diberikan gambaran mengenai teori yang akan digunakan oleh penulis untuk menganalisis wanita dengan kehidupan nikah kontrak di desa Tegalsambi kecamatan Tahunan kabupaten Jepara.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Teori Nurture</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 200%; margin: 0in 0in 0in 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Arif Budiman (1985:2) mengemukakan bahwa teori ini beranggapan perbedaan peran dan status antara laki-laki dan perempuan tercipta melalui pembelajaran dari lingkungan setempat, sehingga tidak bisa berlaku universal, tetapi tergantung kepada kondisi sosial budaya yang mempengaruhinya.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Lokasi daerah yang berbeda akan melahirkan kondisi sosial budaya yang berbeda, begitu juga dengan peran dan status antara laki-laki dan perempuan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 200%; margin: 0in 0in 0in 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Perempuan dinaggap sebagai sosok yang lemah juga merupakan suatu konstruksi yang memang dibuat oleh masyarakat. Sehingga perempuan seringkali yang menjadi korban dalam masyarakat, entah dalam segala macam aspek. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 200%; margin: 0in 0in 0in 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam kasus ini perempuan dijadikan sebagai objek yang digunakan untuk alat pemenuh kebutuhan hidup keluarga, walaupun dengan segala cara seperti perniahan kontrak.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 200%; margin: 0in 0in 0in 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pernikahan kontrak merupakan suatu ikatan yang menurut Negara adalah ikatan illegal karena dilihat dari sudut pandang pemerintah merugikan perempuan. Perempuan dianggap sebagai korban pernikahan kontrak yang hanya eksploitasi tubuhnya oleh fihak laki-laki. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: yellow; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0in 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: yellow; margin-left: 0.75in;"><br />
</div>sheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-1595818074870836235.post-36113924491264938382011-12-19T02:05:00.000-08:002011-12-19T19:07:14.887-08:00Ilmu Gaib, Ilmu Sihir dan Ilmu Petangan<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Asas-asas ilmu gaib dan ilmu sihir. </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Orang Jawa menganggap ngelmi atau ilmu gaib adalah bagian dari religi, dan ngelmi memang bertautan erat dengan religi. Pada umumnya orang Jawa menganggap bahwa semua yang ada di alam lingkungan ini mempunyai kaitan dengan hal-hal yang bersifat gaib atau dengan kata lain dapat berupa simbol-simbol. Sebagai contohnya yaitu nasi tumpeng ada kaitannya dengan gunung, padi yang kekuning-kuningan berkaitan dengan emas daun (praos).</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></b></div><a name='more'></a><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Upacara-upacara Ilmu Gaib.</b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Upacara-upacara yang dilakukan oleh orang Jawa mempunyai empat fungsi dan tujuan yang berbeda. Diantaranya adalah: <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">“Produktif” </b>dimana sifatnya komunitas, pada upacara kesuburan, upacara panen, dsb. Bersifat baik sehingga disebut <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“ngelmi pethak”</i>, dilakukan demi kesejahteraan masyarakat umum shimgga digolongkan dalam ilmu gaib umum. <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">“Protektif”</b> sifatnya adalah ilmu gaib pribadi, untuk menghalau penyakit, termasuk “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">ngelmi pethak”</i>, dan dapat disebut juga sebagai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ilmu pamuteran.</i> <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">“Ilmu gaib Destruktif dan Ilmu Sihir”</b> yang dilakukan oleh dukun-dukun khusus yang mempelajari cara-cara menyakiti orang lain, dan dukun-dukun ini disebut dengan tukang tenung. Kedua ilmu ini dapat digolongkan kedalam ilmu hitam “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">ngelmi cameng. </i>Ilmu guna-guna, ilmu tenung, ilmu hitam, dan ilmu gaib percintaan sudah mempunyai sejarah kesusasteraan dalam budaya Jawa.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ilmu Meramal dan Ilmu Petangan. </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dukun yang dapat meramal disebut “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">dhukun petangan”</i>, dan ilmu meramal dapat dipelajari. Ilmu ini dapat digunakan dalam hal seperti pada waktu bepergian jauh, menikah, dll. Dalam kebudayaan Jawa orang belum bisa meninggalkan ilmu petangan walaupun hanya sekali seumur hidup yaitu pada waktu pernikahan..</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dhukun Pada Orang Jawa. </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dhukun bukan hanya berarti orang yang ahli dalam ilmu petangan, tetapi juga orang yang menjalankan praktek penyembuhan tradisional, ilmu gaib dan ilmu sihir. Beberapa dhukun yang terkenal di Jawa antara lain dhukun bayi, dhukun pijet, dhukun calak (ahli khitan), dhukun paes, dhukun siwer (ahli mencegah musibah), dhukun susuk, dhukun japa/jampi, dhukun prewangan (dhukun tiban) yaitu dhukun yang dapat mengundang roh, dhukun sihir/tenung, dhukun petangan, dan dhukun santri. Dhukun-dhukun ini bukanlah orang yang mempunyai strata diatas dalam sebuah masyarakat, melainkan orang yang hanya biasa saja seperti pandai besi, petani, namun ada juga dhukun yang menjadi seorang priyayi ataupun seorang pegawai pemerintah.</span></div>sheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1595818074870836235.post-49901069997573320242011-12-19T02:01:00.000-08:002011-12-19T07:08:11.095-08:00Tradisi Mitoni di Jawa Dikaji Dalam Perspektif Sosiologi Agama<div style="color: yellow;"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:0in;
mso-para-margin-left:.5in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-ansi-language:IN;}
</style> <![endif]--> </div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">BAB I</span></b></div><span style="color: yellow;"> </span><div align="center" class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">PENDAHULUAN</span></b></div><span style="color: yellow;"> </span><div align="center" class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><span style="color: yellow;"> </span><div align="center" class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1.1. Latar Belakang</span></b></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Agama merupakan suatu kepercayaan manusia yang diyakini dalam hati dan disimbolkan dengan berbagai tindakan yang berhubungan langsung kepada sang Pencipta, dan hubungan itu tak bersyarat dan tanpa batas. Agama adalah suatu kekekalan yang abadi oleh masing-masing individu. Manusia mempercayai bahwa agama akan menjawab segala macam pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh akal manusia.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tidak terlepas dari pengertian agama secara umum, setiap agama memiliki cara pandang dan peribadatan yang berbeda antara agama satu dengan yang lain. Tidak terkecuali agama islam, yang konon banyak sekali memiliki berbagai ritual keagamaan yang sangat unik dan menarik. Agama islam sendiri setiap daerah memiliki cara peribadatan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain. Tak terlepas dari letak geografis Indonesia yang sangat luas dan memiliki berbagai macam budaya,suku,pola hidup dan lain-lain.</span></div><a name='more'></a><br />
<span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Agama islam mengalami perubahan terhadap ritual yang dilakukan masyarakat karena adanya pengaruh budaya Indonesia. Jika dalam suatu masyarakat memiliki budaya lokal yang khas maka secara tidak langsung agama yang dianut oleh masyarakat setempat akan selalu dikaitkan dengan berbagai ritual yang dilakukan. Agama, budaya dan masyarakat akan selalu berjalan beriringan sesuai dengan apa yang di interpretasikan masyarakat bahwa budaya dan agama adalah satu kesatuan yang tidak akan pernah terpisahkan.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berbagai pemahaman antara budaya dan agama selalu dikaitkan dengan ritual yang ada dimasyarakat seperti halnya siklus kehidupan manusia sejak dalam kandungan hingga kematian. Islam yang tersebar di jawa selalu mengaitkan antara islam dengan kebudayaan local setempat. Secara gambling dijelaskan bahwa siklus kehidupan selalu dimaknai dengan keselamatan yang bertujuan agar calon jabang bayi diberi keselamatan. Jika dikaitkan dengan syariat agama yang sebagian besar dianut oleh masyarakat jawa yaitu islam, budaya jawa akan sedikit mengalami pergesaran yang semula murni turunan atau penyebaran islam arab. Pada siklus kehidupan manusia ada berbagai ritual yang dijalankan oleh masyarakat jawa salah satunya adalah “mitoni” dengan istilah lain upacara 7 bulan.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Upacara mitoni ini merupakan suatu adat kebiasaan atau suatu upacara yang dilakukan pada bulan ke-7 masa kehamilan pertama seorang perempuan dengan tujuan agar embrio dalam kandungan dan ibu yang mengandung senantiasa memperoleh keselamatan.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ritual atau upacara mitoni sering dikaitkan dengan agama islam, maksudnya disini adalah bahwa agama islam memperbolehkan ritual agama seperti upacara untuk siklus kehidupan manusia seperti mitoni dengan syarat tidak berlebihan. Jika dikaitkan dengan budaya jawa siklus kehidupan manusia merupakan suatu adat yang harus dilaksanankan bagi setiap individu agar mencapai suatu keselamatan dan keseimbangan antara alam dan pikiran. Jika ditarik benang merah upacara atau ritual mitoni merupakan bentuk penyesuaian solidaritas antar kelompok yang didasari antara kebudayaan dan agama. Karena fungsi dari ritual bagi masyarakat itu sendiri adalah sebagai kohevisitas antar kelompok agar identitas mereka terjaga dan lestari</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><br />
</div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1.2 Rumusan Masalah</span></b></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dikaji sebagai berikut : </span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>1. Bagaimana gambaran umum tradisi mitoni yang ada di Jawa?</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>2. Bagaimana kaitan agama dengan tradisi mitoni di Jawa?</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1.3 Tujuan</span></b></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui tentang :</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 85.05pt; text-align: justify; text-indent: -13.05pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1. Untuk mengetahui gambaran gambaran umum tradisi mitoni yang ada di Jawa</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>2. Untuk mengetahui kaitan agama dengan tradisi mitoni di Jawa</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><span style="color: yellow;"> </span><div align="center" class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">BAB II</span></b></div><span style="color: yellow;"> </span><div align="center" class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">PEMBAHASAN </span></b></div><span style="color: yellow;"> </span><div align="center" class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><span style="color: yellow;"> </span><div align="center" class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">A. Gambaran umum tradisi mitoni di Jawa</span></b></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam tradisi Jawa, <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">mitoni<b> </b></span>merupakan rangkaian upacara siklus hidup yang sampai saat ini masih dilakukan oleh sebagian masyarakat Jawa. Kata mitoni berasal dari kata ‘am’ (awalan am menunjukkan kata kerja) + ’7′ (pitu) yang berarti suatu kegiatan yang dilakukan pada hitungan ke-7. Upacara mitoni ini merupakan suatu adat kebiasaan atau suatu upacara yang dilakukan pada bulan ke-7 masa kehamilan pertama seorang perempuan dengan tujuan agar embrio dalam kandungan dan ibu yang mengandung senantiasa memperoleh keselamatan.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Upacara-upacara yang dilakukan dalam masa kehamilan, yaitu siraman, memasukkan telor ayam kampung ke dalam kain calon ibu oleh sang suami, ganti busana, memasukkan kelapa gading muda, memutus lawe/lilitan benang/janur, memecahkan periuk dan gayung, minum jamu sorongan, dan <i>nyolong endhog</i>, pada hakekatnya ialah upacara peralihan yang dipercaya sebagai sarana untuk menghilangkan petaka, yaitu semacam inisiasi yang menunjukkan bahwa upacara-upacara itu merupakan penghayatan unsur-unsur kepercayaan lama. Selain itu, terdapat suatu aspek solidaritas primordial terutama adalah adat istiadat yang secara turun temurun dilestarikan oleh kelompok sosialnya. Mengabaikan adat istiadat akan mengakibatkan celaan dan nama buruk bagi keluarga yang bersangkutan di mata kelompok sosial masyarakatnya.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mitoni tidak dapat diselenggarakan sewaktu-waktu, biasanya memilih hari yang dianggap baik untuk menyelenggarakan upacara mitoni. Hari baik untuk upacara mitoni adalah hari Selasa (Senin siang sampai malam) atau Sabtu (Jumat siang sampai malam) dan diselenggarakan pada waktu siang atau sore hari. Sedangkan tempat untuk menyelenggarakan upacara biasanya dipilih di depan suatu tempat yang biasa disebut dengan pasren, yaitu senthong tengah. Pasren erat sekali dengan kaum petani sebagai tempat untuk memuja Dewi Sri, dewi padi. Karena kebanyakan masyarakat sekarang tidak mempunyai senthong, maka upacara mitoni biasanya diselenggarakan di ruang keluarga atau ruang yang mempunyai luas yang cukup untuk menyelenggarakan upacara.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Secara teknis, penyelenggaraan upacara ini dilaksanakan oleh dukun atau anggota keluarga yang dianggap sebagai yang tertua. Kehadiran dukun ini lebih bersifat seremonial, dalam arti mempersiapkan dan melaksanakan upacara-upacara kehamilan. Serangkaian upacara yang diselenggarakan pada upacara mitoni adalah:</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. Siraman atau mandi merupakan simbol upacara sebagai pernyataan tanda pembersihan diri, baik fisik maupun jiwa. Pembersihan secara simbolis ini bertujuan membebaskan calon ibu dari dosa-dosa sehingga kalau kelak si calon ibu melahirkan anak tidak mempunyai beban moral sehingga proses kelahirannya menjadi lancar. Upacara siraman dilakukan di kamar mandi dan dipimpin oleh dukun atau anggota keluarga yang dianggap sebagai yang tertua. </span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. Upacara memasukkan telor ayam kampung ke dalam kain (sarung) si calon ibu oleh sang suami melalui perut dari atas perut lalu telur dilepas sehingga pecah. Upacara ini dilaksanakan di tempat siraman (kamar mandi) sebagai simbol harapan agar bayi lahir dengan mudah tanpa aral melintang. </span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3. Upacara <i>brojolan</i> atau memasukkan sepasang kelapa gading muda yang telah digambari Kamajaya dan Dewi Ratih atau Arjuna dan Sembadra ke dalam sarung dari atas perut calon ibu ke bawah. Makna simbolis dari upacara ini adalah agar kelak bayi lahir dengan mudah tanpa kesulitan. Upacara <i>brojolan</i> dilakukan di depan senthong tengah atau pasren oleh nenek calon bayi (ibu dari ibu si bayi) dan diterima oleh nenek besan. Kedua kelapa itu lalu ditidurkan di atas tempat tidur layaknya menidurkan bayi. Secara simbolis gambar Kamajaya dan Dewi Ratih atau Arjuna dan Sembadra melambangkan kalau si bayi lahir akan elok rupawan dan memiliki sifat-sifat luhur seperti tokoh yang digambarkan tersebut. Kamajaya dan Dewi Ratih atau Arjuna dan Sembadra merupakan tokoh ideal orang Jawa. </span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4. Upacara ganti busana dilakukan dengan jenis kain sebanyak 7 (tujuh) buah dengan motif kain yang berbeda. Motif kain dan kemben yang akan dipakai dipilih yang terbaik dengan harapan agar kelak si bayi juga memiliki kebaikan-kebaikan yang tersirat dalam lambang kain. Motif kain tersebut adalah: 1. <i>sidomukti</i> (melambangkan kebahagiaan), 2. <i>sidoluhur</i> (melambangkan kemuliaan), 3. <i>truntum</i> (melambangkan agar nilai-nilai kebaikan selalu dipegang teguh), 4. <i>parangkusuma</i> (melambangkan perjuangan untuk tetap hidup), 5. <i>semen rama</i> (melambangkan agar cinta kedua orangtua yang sebentar lagi menjadi bapak-ibu tetap bertahan selma-lamanya/tidak terceraikan), 6. <i>udan riris</i> (melambangkan harapan agar kehadiran dalam masyarakat anak yang akan lahir selalu menyenangkan), 7. <i>cakar ayam</i> (melambangkan agar anak yang akan lahir kelak dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya). Kain terakhir yang tercocok adalah kain dari bahan lurik bermotif lasem dengan kemben motif dringin. Upacara ini dilakukan di senthong tengah. </span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5. Upacara memutus lilitan janur/lawe yang dilingkarkan di perut calon ibu. Janur/lawe dapat diganti dengan daun kelapa atau janur. Lilitan ini harus diputus oleh calon ayah dengan maksud agar kelahiran bayi lancar. </span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6. Upacara memecahkan periuk dan gayung yang terbuat dari tempurung kelapa (siwur). Maksudnya adalah memberi <i>sawab</i> (doa dan puji keselamatan) agar nanti kalau si ibu masih mengandung lagi, kelahirannya juga tetap mudah. </span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7. Upacara minum jamu <i>sorongan</i>, melambangkan agar anak yang dikandung itu akan mudah dilahirkan seperti didorong (disurung). </span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">8. Upacara <i>nyolong endhog</i>, melambangkan agar kelahiran anak cepat dan lancar secepat pencuri yang lari membawa curiannya. Upacara ini dilaksanakan oleh calon ayah dengan mengambil telur dan membawanya lari dengan cepat mengelilingi kampung. </span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan dilaksanakannya seluruh upacara tersebut di atas, upacara mitoni dianggap selesai ditandai dengan doa yang dipimpin oleh dukun dengan mengelilingi selamatan. Selamatan atau sesajian sebagian dibawa pulang oleh yang menghadiri atau meramaikan upacara tersebut.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><br />
</div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lambang atau makna yang terkandung dalam unsur upacara mitoni</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Upacara-upacara mitoni, yaitu upacara yang diselenggarakan ketika kandungan dalam usia tujuh bulan, memiliki simbol-simbol atau makna atau lambang yang dapat ditafsirkan sebagai berikut:</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 106.35pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sajen tumpeng, maknanya adalah pemujaan (<i>memule</i>) pada arwah leluhur yang sudah tiada. Para leluhur setelah tiada bertempat tinggal di tempat yang tinggi, di gunung-gunung. </span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 106.35pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sajen jenang abang, jenang putih, melambangkan benih pria dan wanita yang bersatu dalam wujud bayi yang akan lahir. </span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 106.35pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sajen berupa sega gudangan, mengandung makna agar calon bayi selalu dalam keadaan segar. </span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 106.35pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Cengkir gading (kelapa muda yang berwarna kuning), yang diberi gambar Kamajaya dan Dewi Ratih, mempunyai makna agar kelak kalau bayi lahir lelaki akan tampan dan mempunyai sifat luhur Kamajaya. Kalau bayi lahir perempuan akan secantik dan mempunyai sifat-sifat seluhur Dewi Ratih. </span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 106.35pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Benang lawe atau daun kelapa muda yang disebut janur yang dipotong, maknanya adalah mematahkan segala bencana yang menghadang kelahiran bayi. </span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 106.35pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kain dalam tujuh motif melambangkan kebaikan yang diharapkan bagi ibu yang mengandung tujuh bulan dan bagi si anak kelak kalau sudah lahir. </span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 106.35pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sajen dhawet mempunyai makna agar kelak bayiyang sedang dikandung mudah kelahirannya. </span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 106.35pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sajen berupa telur yang nantinya dipecah mengandung makna berupa ramalan, bahwa kalau telur pecah maka bayi yang lahir perempuan, bila telur tidak pecah maka bayi yang lahir nantinya adalah laki-laki.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 106.35pt; text-align: justify;"><br />
</div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kaitan agama dengan tradisi mitoni di Jawa</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"></span></b></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Agama<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>merupakan suatu upaya yang digunakan untuk menyembah ilahi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang dipercayai dapat memberikan keselamatan serta kesejahteraan hidup dan kehidupan kepada manausia,yang mana dilakukan dengan berbeda cara dengan berbagai ritus secara pribadi dan bersama yang ditujukan pada ilahi.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Adapun ciri utama agama adalah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> :</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada setiap agama mempunyai sasaran atau tujuan penyembahan atau <i>Sesuatu Yang Ilahi dan disembah</i>. Ia bisa disebut TUHAN, Allah, God, Dewa, El, Ilah, El-ilah, Lamatu’ak, Debata, Gusti Pangeran, Deo, Theos atau penyebutan lain sesuai dengan konteks dan bahasa masyarakat </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">bahasa-bahasa rakyat</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">)</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> yang menyembah-Nya. Penyebutan tersebut dilakukan karena manusia percaya bahwa <i>Ia yang disembah</i> adalah <i>Pribadi </i>yang benar-benar ada; kemudian diikuti memberi hormat dan setia kepada-Nya. Jadi, jika ada ratusan komunitas bangsa, suku, dan sub-suku di dunia dengan bahasanya masing-masing, maka nama <i>Ilahi</i> yang mereka sembah pun berbeda satu sama lain. Nama yang berbeda itu pun, biasanya diikuti dengan pencitraan atau penggambaran <i>Yang Ilahi</i> sesuai sikon berpikir manusia yang menyembahnya. Dalam keterbatasan berpikirnya, manusia melakukan pencitraan dan penggambaran Ilahi berupa patung, gambar, bahkan wilayah atau lokasi tertentu yang dipercayai sebagai <i>tempat tinggal</i></span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jadi, kaum agama tidak bisa mengklaim bahwa mereka paling benar menyebut Ilahi yang disembah. Sehingga nama-nama lain di luarnya adalah bukan Ilahi yang patut disembah dan dipercayai atau diimani.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada setiap agama ada keterikatan kuat antara yang menyembah </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">manusia</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">)</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dan <i>yang disembah </i>atau Ilahi. Ikatan itu menjadikan yang menyembah </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">manusia, umat</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">)</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> mempunyai keyakinan tentang keberadaan Ilahi. Keyakinan itu dibuktikan dengan berbagai tindakan nyata </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">misalnya, doa, ibadah, amal, perbuatan baik, moral, dan lain-lain</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">)</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> bahwa ia adalah umat sang Ilahi. Hal itu berlanjut, umat membuktikan bahwa ia atau mereka beragama dengan cara menjalankan ajaran-ajaran agamanya. Ia harus melakukan doa-doa; mampu menaikkan puji-pujian kepada TUHAN yang ia sembah; bersedia melakukan tindakan-tindakan yang menunjukkan perhatian kepada orang lain dengan cara berbuat baik, sedekah, dan lain sebagainya.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada umumnya, setiap agama ada sumber ajaran utama </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">yang tertulis maupun tidak tidak tertulis</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">)</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. Ajaran-ajaran tersebut antara lain: siapa Sang Ilahi yang disembah umat beragama; dunia; manusia; hidup setelah kematian; hubungan antar manusia; kutuk dan berkat; hidup dan kehidupan moral serta hal-hal </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">dan peraturan-peratura</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">n)</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> etis untuk para penganutnya. Melalui ajaran-ajaran tersebut manusia atau umat beragama mengenal <i>Ilahi</i> sesuai dengan sikonnya sehari-hari; sekaligus mempunyai hubungan yang baik dengan sesama serta lingkungan hidup dan kehidupannya.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ajaran-ajaran agama dan keagamaan tersebut, pada awalnya hanya merupakan uraian atau kalimat-kalimat singkat yang ada pada Kitab Suci. Dalam perkembangan kemudian, para pemimpin agama mengembangkannya menjadi suatu sistem ajaran, yang bisa saja menjadi suatu kerumitan untuk umatnya; dan bukan membawa kemudahan agar umat mudah menyembah Ilahi.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Secara tradisionil, umumnya, pada setiap agama mempunyai ciri-ciri spesifik ataupun berbeda dengan yang lain. Misalnya, </span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 94.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">pada setiap agama ada pendiri utama atau pembawa ajaran; Ia bisa saja disebut sebagai nabi atau rasul, guru, ataupun <i>juruselamat</i></span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 94.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">agama harus mempunyai umat atau pemeluk, yaitu manusia; artinya harus ada manusia yang menganut, mengembangkan, menyebarkan agama</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 94.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">agama juga mempunyai sumber ajaran, terutama yang tertulis, dan sering disebut Kitab Suci; bahasa Kitab Suci biasanya sesuai bahasa asal sang pendiri atau pembawa utama agama</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 94.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">agama harus mempunyai waktu tertentu agar umatnya melaksanakan ibadah bersama, ternasuk hari-hari raya keagamaan</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 94.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">agama perlu mempunyai lokasi atau tempat yang khusus untuk melakukan ibadah; lokasi ini bisa di puncak gunung, lembah, gedung, dan seterusnya </span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 12pt 63pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Agama ini juga memiliki fungsi bagi pemeluknya yaitu</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> :</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: yellow; line-height: 150%; margin: 12pt 0in 0.0001pt 1.5in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pedoman perasaan keyakinan</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pedoman keberadaan</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pengungkapan estetika (keindahan)</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">8.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pedoman rekreasi dan hiburan</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">9.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setiap orang memiliki cara beragama yang berbeda-beda pula,untuk itu disini dibagi empat cara beragama:<b> Tradisional</b>, yaitu cara beragama berdasar tradisi. Cara ini mengikuti cara </span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">B</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">eragamanya nenek moyang, leluhur atau orang-orang dari angkatan sebelumnya. Pada umumnya kuat dalam beragama, sulit menerima hal-hal keagamaan yang baru atau pembaharuan. Apalagi bertukar agama, bahkan tidak ada minat. Dengan demikian kurang dalam meningkatkan ilmu amal keagamaanya.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Formal</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">, yaitu cara beragama berdasarkan formalitas yang berlaku di lingkungannya atau masyarakatnya. Cara ini biasanya mengikuti cara beragamanya orang yang berkedudukan tinggi atau punya pengaruh. Pada umumnya tidak kuat dalam beragama. Mudah mengubah cara beragamanya jika berpindah lingkungan atau masyarakat yang berbeda dengan cara beragamnya. Mudah bertukar agama jika memasuki lingkungan atau masyarakat yang lain agamanya. Mereka ada minat meningkatkan ilmu dan amal keagamaannya akan tetapi hanya mengenai hal-hal yang mudah dan nampak dalam lingkungan masyarakatnya.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Rasional</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan rasio sebisanya. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya dengan pengetahuan, ilmu dan pengamalannya. Mereka bisa berasal dari orang yang beragama secara tradisional atau formal, bahkan orang tidak beragama sekalipun.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Metode Pendahulu</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan akal dan hati (perasaan) dibawah wahyu. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya dengan ilmu, pengamalan dan penyebaran (dakwah). Mereka selalu mencari ilmu dulu kepada orang yang dianggap ahlinya dalam ilmu agama yang memegang teguh ajaran asli yang dibawa oleh utusan dari Sesembahannya semisal Nabi atau Rasul sebelum mereka mengamalkan, mendakwahkan dan bersabar (berpegang teguh) dengan itu semua.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Sedangkan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">k</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ebudayaan adalah suatu tata cara hidup sekelompok manusia yang menyangkut </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">atau </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">menghasilkan :</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 34.7pt; text-align: justify; text-indent: 19.3pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kebiasaan</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 34.7pt; text-align: justify; text-indent: 19.3pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kepercayaan</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 34.7pt; text-align: justify; text-indent: 19.3pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Keyakinan</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 34.7pt; text-align: justify; text-indent: 19.3pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pedoman-pedoman</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 34.7pt; text-align: justify; text-indent: 19.3pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mental</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 34.7pt; text-align: justify; text-indent: 19.3pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ahlak</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 34.7pt; text-align: justify; text-indent: 19.3pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kejiwaan</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 34.7pt; text-align: justify; text-indent: 19.3pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">8.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rituil-rituil / Upacara-upacara</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 34.7pt; text-align: justify; text-indent: 19.3pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">9.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Adat</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 34.7pt; text-align: justify; text-indent: 19.3pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">10.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ikatan</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 34.7pt; text-align: justify; text-indent: 19.3pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">11.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kekuatan spiritual</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dll.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kesemuanya ini dipupuk sedikit demi sedikit dari tatacara hidup para leluhur di sekelompok masyarakat pada suatu daerah / negeri.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perpaduan antara 2 masyarakat yang berlainan kebudayaan menimbulkan pengaruh terhadap kebudayaan yang telah ada dan lahirlah suatu kebudayaan komposisi baru. Per</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">u</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">bahan ini berlaku dari masa kemasa.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hal-hal yang mempengaruhi kebudayaan terdiri atas perbagai faktor antara lain :</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perkembangan teknologi (phenomena-phenomena)</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perobahan cara hidup.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengaruh materi</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengaruh lingkungan</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kesenian</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pendidikan</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perjuangan / persaingan antara bangsa (perang)</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">8.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perobahan mental sebab teknologi.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">9.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kepadatan penduduk.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">10.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengaruh-pengaruh alam setempat (iklim, daerah tandus, pegunungan, air dan lain-lain.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">11.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dan masih banyak faktor-faktor lain.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><br />
</div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jadi agama itu muncul dari pemikiran manusia akan Tuhan dan muncullah suatu agama.Agama dan budaya ini tidak bias dipisahkan satu sama lain kedua hal ini saling berkaitan</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Agama, Budaya dan Masyarakat jelas tidak akan berdiri sendiri, ketiganya memiliki hubungan yang sangat erat dalam dialektikanya; selaras dalam menciptakan ataupun kemudian saling menegasikan.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Proses dialektika yang berjalan menurut Berger, dialami agama dengan tiga bentuk. Pertama, energi eksternalisasi yang dimiliki individu dalam bermasyarakat kemudian membentuk sebuah bentuk kedua, Objektivasi atas kreasi manusia dan akhirnya berputar kembali dalam bentuk ketiga, dengan arus informasi yang menginternalisasi kedalam individu-individu.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam dialektika ini, bukan berarti stagnan. Hasil eksternalisasi yang ter-Objektivikasi selalu mengalami perkembangan, manusia tidak pernah puas atas hasil yang telah dicapai. Dalam pandangan yang Idealis atu perspektif, manusia memiliki pengandaian yang normatif yang selalu tidak berhenti dengan satu ciptaan. Ketidak terjebakan manusia dalam imanensi dan selalu berhadapan dengan keabsurdan membuat manusia dan Agama yang juga berada dalam dialektika ini– akhirnya bersifat dinamis.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Begitu juga budaya, proses dialektika yang dialami bersama Agama tidaklah jauh berbeda bahkan sama. Tiga bentuk; Eksternalisasi, Objektivikasi dan Internalisasi juga merupakan proses bagaimana budaya terbentuk dan bagaimana ia berhubungan dengan Agama.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan kaitanya yang dibahas pada makalah ini agama tidak dapat dipisahkan dengan budaya,didalam agama pasti terbangun kebudayaan dan didalam budaya terdapat suatu agama di dalamnya yang ini keduanya sama tujuan yaitu ingin mencari keselamatan.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bisa dilihat melalui contoh kasus dibawah ini misalnya saja tradisi mitoni yang ini memiliki tata cara urutan ritual yang mana terdapat prosesi yang dilaksanakan sesuai dengan kebudayaan masyarakat selain itu pada saat prosesi siraman terdapat doa-doa yang dipanjatkan oleh dukun yang ditunujuk sebagi peap mimpin upacara tersebut,selain itu juga ada prosesi memecahkan kelapa yang sudah ada gambar tokoh pewayangan yang nanti akan dipecah oleh pihak calon ayah apabila yang dipecah gambar pewayangan laki-laki maka kelak yang akan dilahirkan anak laki-laki dan apabila proses pemecahannya cepat maka proses kelahirannya juga akan lancar. Yang ini adalah merupakan usaha orang Jawa untuk mendapatkan keselamatan tetapi dengan menggunakan ritual seperti itu,selian itu juga pada proses kenduri atau bancakaan tumpengnya juga terdapat seorang pemuka agama atau modin yang juga membaca kan doa untuk keselamtan ibu dan anaknya kelak saat dilahirkan.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ini semua dilakukan guna memperoleh keselamatan,karena semua yang terjadi di dunia ini tidak dapart ditebaak untuk itu mereka melakukan kegiatan ini guna agra memperoleh keselatan.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dan ritual yang dipakia ini selain merupakan kebudayaaan mereka yang kadang tidak setiap daerah ditemukan ini tetapi dalam budaya ini tetap memasukan unsure-unsur agama didalamnya untuk mengucap syukur kpeada Tuhan.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 54.55pt;"><br />
</div><span style="color: yellow;"> </span><div align="center" class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">BAB III</span></b></div><span style="color: yellow;"> </span><div align="center" class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">PENUTUP</span></b></div><span style="color: yellow;"> </span><div align="center" class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: center;"><br />
</div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 0in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Simpulan</span></b></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Agama merupakan suatu kepercayaan manusia yang diyakini dalam hati dan disimbolkan dengan berbagai tindakan yang berhubungan langsung kepada sang Pencipta, dan hubungan itu tak bersyarat dan tanpa batas.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Agama, budaya dan masyarakat akan selalu berjalan beriringan sesuai dengan apa yang di interpretasikan masyarakat bahwa budaya dan agama adalah satu kesatuan yang tidak akan pernah terpisahkan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">.</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika dikaitkan dengan budaya jawa siklus kehidupan manusia merupakan suatu adat yang harus dilaksanankan bagi setiap individu agar mencapai suatu keselamatan dan keseimbangan antara alam dan pikiran.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika ditarik benang merah upacara atau ritual mitoni merupakan bentuk penyesuaian solidaritas antar kelompok yang didasari antara kebudayaan dan agama. Karena fungsi dari ritual bagi masyarakat itu sendiri adalah sebagai kohevisitas antar kelompok agar identitas mereka terjaga dan lestari</span></div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><br />
</div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><br />
</div><span style="color: yellow;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: yellow; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><span style="color: yellow;"> </span><div style="color: yellow;"><br />
</div>sheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1595818074870836235.post-8099715438853058982011-12-12T04:27:00.000-08:002011-12-12T04:27:34.763-08:00Permasalahan Pendidikan<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Normal (Web)"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--> </div><span style="color: #f1c232; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="color: #f1c232;"> </span><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Latar Belakang Pemilihan Masalah</span></div><div style="color: #f1c232;"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dilematika pendidikan sekulerisme-materialistik dengan pendidikan berbasic agama</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Akhir akhir ini kita sering sekali menemukan perilaku-perilaku masyarakat yang menyimpang, baik dari kalangan bawah hingga pada kalangan atas. Apabila kalangan bawah melakukan tindakan menyimpang, mungkin hal tersebut masih bisa dimaklumi karena mungkin saja orang tersebut memang tidak pernah mengenyam jenjang pendidikan. Namun apabila sekarang yang melakukan tindakan menyimpang adalah kalangan atas yang notabene adalah para sarjana-sarjana yang telah mengenyam pendidikan dirasa sangat disayangkan. Karena sangat diharapkan masyarakat yang berpendidikan memiliki kepribadian yang baik pula, kaitannya dengan moralitas. Di sinilah letak kelemahan dari system pendidikan yang sekulerisme-materialistik yang mengedepankan pendidikan sains IPTEK sehingga mampu bersaing di dunia sains dan n IPTEK, akan tetapi hal-hal yang kaitannya dengan moralitas tidak ada implementasinya sama sekali. Di sisi lain pendidikan yang berbasic agama memiliki kemampuan moralitas yang baik. Masalah moralitas sangat dijunjung tinggi dalam dunia pendidikan ini, sehingga diharapkan setiap masyarakat mempunyai kepribadian yang baik. Dalam system pendidikan berbasic agama juga diterapkan pendidikan sains dan IPTEK namun, tidak terlalu dikedepankan. Prioritas utamanya adalah pendidikan berbasic agama kaitannya dengan moralitas dan kepribadian manusia yang baik.</span></div><a name='more'></a><br />
<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">persepsi negatif masyarakat terhadap pendidikan di Indonesia dengan pemeo "ganti menteri ganti kebijakan</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">banyak kebijakan berganti tanpa di evaluasi terlebih dahulu, Dulu ada sistem cara belajar siswa aktif (CBSA), link and match, di masa reformasi muncul konsep setengah matang seperti munculnya Kurikulum Berbasis Kompetensi, manajemen berbasis sekolah, lifeskill, komite sekolah dan dewan pendidikan yang membingungkan.memang perubahan itu dilakukan untuk penyempurnaan dan bersifat konstruktif,akan tetapi harus ada perencanaan terlebih dahulu dengan mempertimbangkan evaluasi system belajar sebelumnya,agar kekurangannya bisa terlihat tanpa harus mengganti atau merubah secara menyeluruh yang notabene itu hanya akan menambah permasalahan baru dalam pendidikan. mengurai benang kusut pendidikan perlu dimulai dari memahami falsafah pendidikan. Falsafah pendidikan itu yang nantinya menjadi dasar sehingga tidak masalah dengan pergantian kepemimpinan atau kebijakan</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoListParagraph" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">diskriminasi dalam dunia pendidikan</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">"<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Mendiknas berpesan agar prinsip pendidikan di Indonesia sekarang ini adalah tanpa adanya diskriminasi. Jadi semua anak atau siswa baik yang normal maupun yang memiliki kebutuhan khusus berhak memiliki akses yang sama, baik dari fasilitas maupun pengajaran," kutipnya. (Cak arif walikota Surabaya)</b></span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;">Meski banyak seruan tidak ada diskriminasi dalam bidang pendidikan,namun kenyataannya diskriminasi dalam bidang pendidikan masih ada dan terlihat sangat jelas,contoh kasus yaitu Beberapa waktu yang lalu ada calon siswa yang dinyatakan tidak dapat diterima di sebuah sekolah karena menderita cacat fisik. Padahal dari hasil tes masuk, si calon siswa mendapatkan nilai yang cukup tinggi dan kecacatannya tidak mengganggu aktivitas belajar si anak. Kasus ini mencuat dan memicu demonstrasi dan pemberitaan di media massa. Begitu banyak pihak yang peduli dengan kasus diskriminasi ini.<br />
Diskriminasi seperti yang terjadi di Palangkaraya pada kasus di atas, hanyalah satu dari sekian banyak macam diskriminasi yang dialami oleh siswa sekolah dalam dunia pendidikan. Akan tetapi tidak banyak masyarakat yang peduli dengan diskriminasi yang lain karena masyarakat menganggap itu adalah hal yang wajar.selanjutnya <br />
Di Pangkalan Bun terjadi seorang calon siswa yang sudah berumur tujuh tahun tidak dapat diterima di sebuah sekolah dasar karena tidak lulus tes skolastik. Padahal ada calon siswa yang berumur lebih muda akan tetapi diterima di sekolah tersebut karena lulus tes skolastik. Padahal dalam pelaksanaan wajib belajar di Indonesia, seleksi penerimaan siswa baru sekolah dasar didasarkan pada usia anak. Apakah ini hanya berlaku khusus pada sekolah tertentu. Tentu tidak bijak kalau sekolah lain tidak boleh memberlalukan hal yang sama. Ini tentu merupakan sebuah diskriminasi juga walaupun kemudian akan ada pihak yang berkelit bahwa sekolah dasar tersebut adalah sekolah pavorit dan sekolah percontohan. Kemudian masyarakat diam dan memakluminya.<br />
Kalau kita mau jeli, sebenarnya pendirian sekolah percontohan, sekolah model, atau sekolah unggulan sebenarnya merupakan sebuah perlakuan diskriminasi oleh pemerintah dan dinas pendidikan. Ini dapat dilihat dari berlimpahnya fasilitas sekolah unggulan yang terletak di pusat-pusat kota saja. Pertanyaannya sekarang adalah mengapa pemerintah hanya memperhatikan kelengkapan sarana dan prasarana hanya untuk beberapa sekolah saja. Apakah sekolah lain tidak bisa menjadi sekolah seperti itu. Bagaimana diskriminasi ini terjadi dan nyata jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah di pinggiran. Sekolah dengan fasilitas yang seadanya dengan gedung kelas yang hampir roboh yang banyak diberitakan di media massa.<br />
Diskriminasi pendidikan dalam bentuk lain adalah pembagian kelas menjadi kelas untuk siswa berprestasi akademik tinggi dan kelas dengan siswa dengan prestasi akademik rata-rata. Sekolah yang menciptakan diskriminasi semacam ini akan menciptakan proses belajar yang diskriminan. Ini terjadi karena guru merasa nyaman mengajar di kelas unggulan dan merasa terbebani jika mengajar di kelas reguler. Akibat berikutnya, guru juga akan memberi perhatian lebih kepada siswa di kelas unggulan.<br />
Efek psikologis bagi siswa yang duduk di kelas reguler adalah merasa rendah diri, sedangkan pada siswa yang duduk di kelas unggulan akan merasa sombong. Lebih berbahaya lagi jika ketika naik kelas, keadaan semacam ini terus dipertahankan. Dari segi kontak sosial, siswa dengan siswa dari kelas lain akan semakin jauh, tidak saling mengenal, walaupun sekolah di sekolah yang sama. Ini akan berbahaya jika kemudian tertanam pada diri anak bahwa manusia ternyata berbeda. Dia akan bersikap diskriminatif juga terhadap orang lain. Siswa juga akan mejadi sulit menerima kehadiran orang asing dan sulit menerima perbedaan. Ini merupakan bibit konflik seperti yang cukup banyak terjadi di Indonesia.<br />
Kalau ada pejabat yang mengatakan bahwa membina satu sekolah unggulan lebih baik daripada membangun seluruh sekolah supaya menjadi unggul adalah cara pandang yang picik. Tidak ada teori yang mengatakan bahwa siswa dari pusat pemerintahan lebih unggul dibanding siswa dari daerah pinggiran. Bahkan peserta olimpiade sain cukup banyak yang datang dari daerah.<br />
Kita bisa melihat, bagaimana pemerintah mendiskriminasikan juga untuk anak-anak di daerah yang jumlah peserta didiknya sedikit dengan memberikan bantuan jumlah guru yang sedikit juga. Padahal kita tahu, untuk tingkat SMP dan SMA, guru mata pelajaran tidak mungkin mengajarkan materi pelajaran yang bukan merupakan keahliannya. Guru juga tidak mungkin dipaksa untuk bekerja tanpa istirahat karena harus mengajar pada kelas yang jumlahnya terlalu banyak.</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Beban ganda guru yang mengajar dua mata pelajaran atau lebih yang berakibat kurang maksimalnya kinerja guru dalam proses belajar mengajar</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dewasa ini guru adalah aktor yang sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan, mengingat saat ini dunia pendidikan kurang sekali tenaga pendidik seperti guru. Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut, pihak sekolah biasanya menyiasati permasalahan tersebut dengan memberikan beban mengajar ganda kepada guru mata pelajaran lain yang dirasa mungkin dapat menguasai mata pelajaran tersebut.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Padahal, sesungguhnya beban mengajar ganda ini membuat guru sangat tidak maksimal dalam proses belajar mengajar. Sebagai contoh adalah tugas seorang guru yang background pendidikannya adalah sebagai guru biologi, karena guru tersebut dirasa mempunyai kelebiha dalam mata pelajaran seni music, maka guru tersebut ditugasi oleh pihak sekolah untuk sekalian mengajar mata pelajaran seni music. Hal ini sangatlah tidak singkron, karena basic seorang guru yang mengajar pelajaran ipa yang digambarkan sebagai mata pelajaran yang butuh konsentrasi, sedangkan guru mata pelajaran seni music yang digambarkan sebagai guru yang dapat mengekspresikan hatinya lewat lagu karena guru tersebut memang diajarkan untuk berekspresi. Sehingga dari sini telah terlihat ketidak singkronan antara kedua mata pelajaran tersebut. selain itu juga beban mengajar ganda yang diberikan kepada guru juga memberikan beban yang memberatkan guru karena guru tidak hanya menopang satu beban mata pelajaran saja, seperti silabus, rpp, dan perangkat guru lain yang seharusnya guru hanya membuat satu mata pelajaran, karena mengajar dua mata pelajaran sehingga membuat dua perangkat pembelajaran sekaligus. Belum lagi, apabila guru memberikan evaluasi berupa tes tertulis, yang seharusnya guru hanya membuat satu evaluasi pembelajaran, karena beban mengajar ganda sehingga guru juga mau tidak mau membuat evaluasi pembelajaran ganda juga. Itulah sebagian contoh mengapa kami menganggap bahwa maslah ini penting untuk dipermasalahkan karena hal ini menyangkut ketidak profesionalan guru mata pelajaran dalam proses belajar mengajar yang pada akhirnya berujung pada output siswa yang dihasilkan.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendidikan karakter yang gagal<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Anik rahmawati</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><a href="http://akhmadsudrajat.wordpress.com/" target="_blank"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pendidikan karakter</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (<i>stakeholders</i>) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, termasuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Namun dalam kenyataanya, apabila melihat realitas di masyarakat hal tersebut belum sepenuhnya teralisasi, atau bahkan belum tercapai tujuan pendidikan karakter pada khususya. Hal ini dapat terlihat dalam demo-demo di beberapa perguruan tinggi, tragedi priok,permusuhan antara satu kelompok dengan kelompok, etnis dengan etnis menandakan pendidikan karakter ini belum berhasil. <br />
<br style="mso-special-character: line-break;" /> </span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sekolah alternative kurang perhatian dari pemerintah</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sekolah alternative merupakan salah satu contoh sekolah nonformal yang didirikan oleh swadana individu ataupun yayasan yang perduli masalah social di Indonesia. Sekolah alternative ini sangat berbeda dengan sekolah formal lainnya yan berada langsung dibawah naungan dinas pendidikan. Berbeda dengan sekolah formal, proses belajar mengajar pada sekolah ini dilakukan di semabarang tempat yang memungkinkan proses belajar mengajar dapat berlangsung, contohnya di pinggiran sungai, di bawah jembatan, ataupun di daerah tempat pembuangan sampah. Selain itu, sekolah alternative ini merupakan sekolah yang didirikan dan dibiayai oleh sumbangan dana pribadi untuk mengajarkan ilmu kepada anak anak yang terpinggirkan dalam pendidikan. Guru yang mengajarpun bukanlah guru yang biasanya dibiayai oleh permerintah, namun guru tersebut juga guru yang rela menyumbangkan ilmu tanpa pamrih untuk meningkatkan pendidikan anak anak yang terpinggirkan.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Namun, proses belajar mengajar ini tidak dapat berjalan lancar seperti halnya sekolah formal lainnya, mengingat tempat PBM yang kurang strategis, biaya yang kurang memadahi, serta sarana prasarana yang kurang menunjang proses belajar mengajar. Sehingga seharusnya pemerintah kritis terhadap situasi dan kondisi seperti ini, dan selanjutnya untuk dapat menindak lanjuti dan kemudian mencari solusinya. Namun pada kenyatannya, hal ini sangat berbanding terbalik, karena pemerintah seakan-akan memandang hanya sebelah mata tentang pendidikan alternative ini, bahkan tidak mau tau dengan hal semacam ini. Tentu saja hal ini sangat memprihatinkan, mengingat anak-anak di Indonesia yang masih butu pendidikan sangatlah banyak, yang tidak dapat bersekolah karena banyak alasan.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kesejahteraan GTT ( guru tidak tetap ) </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 27pt; vertical-align: baseline;"><span style="border: none windowtext 1.0pt; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;">Dunia pendidikan di Indonesia mengalami beberapa permasalahan yang sangat kompleks. </span><span lang="IN" style="border: none windowtext 1.0pt; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;">Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendid</span><span style="border: none windowtext 1.0pt; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;">ikan di Indonesia antara lain</span><span style="border: none windowtext 1.0pt; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;"> </span><span style="border: none windowtext 1.0pt; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;">r</span><span lang="IN" style="border: none windowtext 1.0pt; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;">endahnya sarana fisik</span><span style="border: none windowtext 1.0pt; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;">, </span><span lang="IN" style="border: none windowtext 1.0pt; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Rendahnya kualitas guru, Rendahnya kesejahteraan guru, Rendahnya prestasi siswa, Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">serta</span><span lang="IN" style="border: none windowtext 1.0pt; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;"> Mahalnya biaya pendidikan.</span><span style="border: none windowtext 1.0pt; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;"> Guru sebagai pengajar sekaligus pendidik menjadi figur sentral bagi peserta didik sehingga guru dituntut untuk bersikap professional. s</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 27pt; vertical-align: baseline;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 27pt; vertical-align: baseline;"><span lang="IN" style="border: none windowtext 1.0pt; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;">Rendahnya kesejahteraan guru </span><span style="border: none windowtext 1.0pt; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;">berpengaruh terhadap </span><span lang="IN" style="border: none windowtext 1.0pt; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;">rendahnya kualitas pendidikan Indonesia. Berdasarkan survei FGII (Federasi Guru Independen Indonesia) pada pertengahan tahun 2005, idealnya seorang guru menerima gaji bulanan serbesar Rp 3 juta rupiah. Sekarang, pendapatan rata-rata guru PNS per bulan sebesar Rp 1,5 juta. guru bantu Rp, 460 ribu, dan guru honorer di sekolah swasta rata-rata Rp 10 ribu per jam. Dengan pendapatan seperti itu, terang saja, banyak guru terpaksa melakukan pekerjaan sampingan. Ada yang mengajar lagi di sekolah lain, memberi les pada sore hari, menjadi tukang ojek, pedagang mie rebus, pedagang buku/LKS, pedagang pulsa ponsel, dan sebagainya (Republika, 13 Juli, 2005).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 27pt; vertical-align: baseline;"><span lang="IN" style="border: none windowtext 1.0pt; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;">Dengan adanya UU Guru dan Dosen, barangkali kesejahteraan guru dan dosen (PNS) agak lumayan. Pasal 10 UU itu sudah memberikan jaminan kelayakan hidup. Di dalam pasal itu disebutkan guru dan dosen akan mendapat penghasilan yang pantas dan memadai, antara lain meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi, dan/atau tunjangan khusus serta penghasilan lain yang berkaitan dengan tugasnya. Mereka yang diangkat pemkot/pemkab bagi daerah khusus juga berhak atas rumah dinas.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 27pt; vertical-align: baseline;"><span lang="IN" style="border: none windowtext 1.0pt; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;">Tapi, kesenjangan kesejahteraan guru swasta dan negeri menjadi masalah lain yang muncul. Di lingkungan pendidikan swasta, masalah kesejahteraan masih sulit mencapai taraf ideal. Diberitakan Pikiran Rakyat 9 Januari 2006, sebanyak 70 persen dari 403 PTS di Jawa Barat dan Banten tidak sanggup untuk menyesuaikan kesejahteraan dosen sesuai dengan amanat UU Guru dan Dosen (Pikiran Rakyat 9 Januari 2006).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div>sheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-1595818074870836235.post-18615690834262910512011-12-12T04:19:00.000-08:002011-12-12T04:22:24.327-08:00PERSPEKTIF SOSIOLOGI<div style="color: #f1c232;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraph" style="color: #f1c232; line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pengertian perspektif sosiologi : adalah sudut pandang yang berupa asumsi, nilai dan gagasan yang digunakan oleh peneliti dalam melihat fenomena fenomena social</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Ada 4 perspektif dalam sosiologi, yaitu :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Perspektif Struktural Fungsional</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Perpektif Konflik</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Perpektif Evolusi</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Perpektif Interaksi Simbolis</span></div><a name='more'></a><div style="color: #f1c232;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="Default" style="color: #f1c232; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pengertian teori sosiologi : adalah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> penjelasan ilmiah yang telah teruji tentang problem yang terjadi di tengah kehidupan manusia dari</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> konsep </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kajian ilmu sosial :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="Default" style="color: #f1c232; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="Default" style="color: #f1c232; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Struktur sosial</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="Default" style="color: #f1c232; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Perubahan sosial</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="Default" style="color: #f1c232; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Perilaku sosial</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="Default" style="color: #f1c232; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Dinamika sosial</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="Default" style="color: #f1c232; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Diferensiasi sosial</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="Default" style="color: #f1c232; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Rekayasa sosial</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="Default" style="color: #f1c232; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">dll</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: #f1c232; line-height: normal; margin-left: 0.75in; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pengertian konsep sosiologi : adalah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> suatu gambaran umum atau abstraksi, gagasan atau ide yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya yang ada atau terjadi di masyarakat</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: normal; margin-left: 0.75in; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pengertian metode sosiologi : adalah cara yang digunakan para ahli, khususnya peneliti social dalam memahami atau meneliti sebuah permasalahan di tengah masyarakat untuk menghasilkan temuan-temuan baru dalam dunia sosiologi.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Contoh studi kasus :</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Adat atau tradisi korupsi dan kolusi yang terjadi di dalam lingkaran hitam para pejabat Negara.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Saya disini memandang masalah tersebut dari perspektif structural fungsional.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dan teori yang saya gunakan disini adalah teori fungsional.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dimana jabatan apapun pasti saling terkait dan berhubungan satu sama lain di dalam suatu pekerjaan. Dapat diambil sampel dari masalah diatas, bahwa seorang pejabat Negara tidak mungkin melancarkan aksinya tanpa bantuan orang lain. Orang lain ini dapat berasal dari bawahannya, teman seprofesi, ataupun atasanya. Yah, hal ini dapat disebut dengan kolusi yaitu pembuatan kesepakatan tersembunyi dengan memberi fasilitas agar urusan menjadi lancar. Dan hal ini saling terkait dan sudah menjadi sebuah system, yang mana apabila salah satu elemen hilang, maka kerja system tersebut tidak akan jalan. </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Artinya dalam system social ada actor, interaksi, lingkungan, optimalisasi kepuasan, dan kultur.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Konsep masalah</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: normal; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt;">§<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sesuai dengan sifat dasar manusia yang sesungguhnya adalah makhluk yang tidak pernah puas.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: normal; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt;">§<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Semakin tinggi derajat seseorang, maka semakin tinggi pula obsesi untuk menguasai.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: normal; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt;">§<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Apabila seseorang telah melakukan hal yang dianggap menantang baginya dan hal itu terbukti berhasil, maka aka ada perbuatan yang kedua, dan seterusnya.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: normal; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt;">§<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dan tidak bisa dipungkiri bahwa kegiatan semacam itu telah menjadi sebuah kultur atau budaya yang mengakar dalam sebuah Negara yang bergelar PEJABAT.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Metode sosiologi</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Metode yang digunakan yaitu metode partisipasi serta metode empiris dan rasionalistis.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: #f1c232; line-height: normal; margin-left: 1in; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Metode Partisipasi</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Metode ini digunakan untuk mengadakan penelintian terhadap kepentingan kelompok. Peneliti berbaur dalam kehidupan kelompok sambil melakukan pengamatan atau kegiatan penelitiannya tanpa mengungkapkan identitas sebagai peneliti dan tidak boleh terlibat secara emosional terhadap kelompok yang ditelitinya.<br />
<b>Metode Empiris dan Rasionalistis</b><br />
Metode empiris menyandarkan diri pada fakta yang ada dalam masyarakat melalui penelitian. Metode rasionalistis mengutamakan pemikiran sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah-masalah kemasyarakatan.<br style="mso-special-character: line-break;" /> <br style="mso-special-character: line-break;" /> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div style="color: #f1c232;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div>sheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1595818074870836235.post-83521340798306830102011-12-12T04:00:00.000-08:002011-12-12T04:00:40.740-08:00STEREOTYPE MASYARAKAT TERHADAP SISWA YANG BERSEKOLAH di SEKOLAH LUAR BIASA DESA SENENAN KECAMATAN TAHUNAN KABUPATEN JEPARA<div style="color: #f1c232;"><!--[if !mso]> <style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves>false</w:TrackMoves> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false"
QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults v:ext="edit" spidmax="2050"/> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout v:ext="edit"> <o:idmap v:ext="edit" data="1"/> <o:rules v:ext="edit"> <o:r id="V:Rule1" type="connector" idref="#_x0000_s1031"/> <o:r id="V:Rule2" type="connector" idref="#_x0000_s1033"/> <o:r id="V:Rule3" type="connector" idref="#_x0000_s1032"/> <o:r id="V:Rule4" type="connector" idref="#_x0000_s1035"/> </o:rules> </o:shapelayout></xml><![endif]--> </div><br style="color: #f1c232;" /><div class="MsoListParagraph" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin: 0in 9pt 10pt 45pt; text-indent: -0.25in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">LATAR BELAKANG</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk membantu peserta didik mendapatkan pengetahuan serta mengantarkan peserta didik menjadi manusia yang sukses dalam bangsa dan negara demi tercapainya tujuan bangsa Indonesia yang termaktub dalam Undang-Undang alinea ke empat yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia. Hal ini sangat jelas sekali bahwa Indonesia mempunyai tujuan yang mulia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, bahkan dimasukkan dalam Undang-Undang. Namun selain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dunia pendidikan juga masih mempunyai tugas yaitu untuk membina dan mengembangkan prestasi-prestasi anak bangsa terlebih apabila dapat mengharumkan nama Indonesia ke manca Negara.</span></div><a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sekolah Luar Biasa adalah salah satu lembaga pendidikan yang dipunyai oleh Indonesia yang khusus menaungi anak-anak yang mempunyai kekurangan mbaik dalam hal fisik ataupun mental. Walaupun Sekolah Luar Biasa adalah sekolah yang menaungi anak-anak yang mempunyai kekurangan dalam fisik ataupun mental, tapi sesungguhnya anak-anak yang bersekolah di SLB bukan berarti berbeda dengan anak normal lainnya, mereka sama. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Akan tetapi, kerap kita temui bahwa anak-anak yang bersekolah di SLB ini tidak dianggap oleh masyarakat, bahkan dipandang sebelah mata karena semata-mata Sekolah Luar Biasa identik dengan anak-anak yang mempunyai kekurangan. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Baru-baru ini Indonesia disuguhkan oleh prestasi-prestasi anak bangsa yang membanggakan, baik di dalam maupun di luar negeri. Di dalam negeri dapat dicontohkan seperti Wahyu Setiawan dalam kejuaraan melukis, Saiful dalam kejuaraan pantomim, Anung Indo Prakoso dalam kejuaraan cipta karya tulis.. Dan prestasi di luar negeri dapat dicontohkan diraih oleh Reviera dalam kejuaraan renang internasional. Mereka merupakan sebagian kecil contoh anak-anak bangsa yang sangat membanggakan yang berasal dari Sekolah Luar Biasa. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Anak-anak ini merupakan sebagian kecil dari contoh anak-anak yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa. Selama ini masyarakat telah memandang buruk tentang citra anak yang bersekolah di SLB, tapi dengan adanya fakta ini dapat mematahkan pandangan buruk masyarakat terhadap citra anak yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Warga Indonesia pada khususnya tidak pernah menyadari bahwa diantara beberapa anak bangsa yang mengikuti kejuaran dan telah mengharumkan nama bangsa tersebut terselip suatu ironi. Beberapa diantara anak bangsa yang telah mengaharumkan nama bangsa tersebut, katakanlah Reviera anak Down Syndrome yang menang dalam kejuaraan renang internasional merupakan salah seorang anak yang selama ini dipandang sebelah mata oleh masyarakat umum karena anak tersebut mungkin mempunyai perbedaan dengan anak yang lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sesungguhnya, anak-anak ini apabila diberi pilhan tentu saja tidak ingin memilih untuk dilahirkan mempunyai kekurangan. Akan tetapi, harus diingat bahwa sesungguhnya di dunia ini tidak ada manusia yang lahir sempurana, karena Allah menciptakan manusia pasti beserta kekurangannya, namun tergantung kadar kekurangan orang tersebut. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Anak-anak yang selama ini dikucilkan dan tidak pernah dianggap oleh masyarakat umum ini, seakan mau membuktikan bahwa mereka sama dengan anak normal lainnya. Sehingga mereka menunjukkan dengan caranya sendiri yaitu dengan memperlihatkan kepada masyarakat bahwa mereka sesungguhnya mampu serta sama dengan anak normal lainnya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Seharusnya masyarakat pada umumnya serta warga Indonesia pada khususnya dapat lebih menganggap keberadaan anak-anak ini, terlebih lagi apabila dapat turut serta dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki anak-anak tersebut. Selain itu juga pemerintah yang diberi kepercayaan oleh masyarakat seharusnya lebih mengembangkan potensi-potensi semua sumber daya manusianya sebaik-baiknya tak terkecuali walaupun dari anak yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa, karena sesungguhnya anak-anak ini juga sama dengan anak-anak pada umumnya, Cuma mereka mempunyai kekurangan yang dapat dilihat oleh mata.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">B. </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">RUMUSAN MASALAH</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dikaji sebagai berikut :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bagaimanakah pandangan masyarakat terhadap siswa yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB)?</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Alasan apakah yang menyebabkan masyarakat berpandangan negatif terhadap anak yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB)?</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">C.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>TUJUAN PENELITIAN </span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui tentang:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pandangan masyarakat terhadap siswa yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Alasan yang menyebabkan masyarakat berpandangan negatif terhadap anak yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB)</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -45pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">D. MANFAAT PENELITIAN</span></b></div><div class="MsoListParagraph" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Manfaat Teoritis</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 40.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Untuk memberikan sumbangan yang positif bagi pembaca serta dapat menambah khasanah pengetahuan atu sebagai kajian ilmiah suatu fenomena sosial stereotype masyarakat terhadap siswa yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB).</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Manfaat Praktis</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bagi Universitas Negeri Semarang</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bagi lembaga terutama Universitas Negeri Semarang dapat menambah referensi bacaan mengenai stereotype masyarakat terhadap siswa yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB).</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 85.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bagi Masyarakat</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Masyarakat dengan membaca penelitian ini diharapkan dapat mengubah pandangan negatif terhadap anak yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa, sehingga anak-anak tersebut dapat diterima dalam masyarakat sebagai anak normal lainnya. Sehingga diharapkan terjadinya perubahan sikap yang dilakukan oleh masyarakat terhadap anak yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 9pt; text-indent: 0.25in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">E. TINJAUAN PUSTAKA</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berbagai penelitian yang berhubungan mengenai stereotype atau pandangan negatif masyarakat terhadap anak yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa telah banyak dilakukan dari berbagai sudut pandang. Berikut ini adalah beberapa penelitian yang telah dilakukan hubungannya dengan pandangan negatif masyarakat terhadap siswa yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Diantaranya yaitu penelitian yang telah dilakukan oleh Agustina (2008), yang memandang bahwa interaksi yang terjadi anatara anak tuna rungu dengan guru pengajar yang awalnya mengalami kesulitan pada akhirnya dapat berjalan dengan baik. Hal tersebut disebabkan karena kesabaran serta tanggung jawab yang besar yang dijalankan sebaik mungkin oleh para guru pengajar. Agustina disini mencoba menjelaskan dari sudut pandang bagaimana pola interaksi yang terjadi pada siswa tuna rungu di Sekolah Luar Biasa. Interaksi disini dijadikan sebagai pembahasan di dalam penelitian, karena Agustina memandang bahwa interaksi adalah hal yang mendasari agar proses pembelajaran di dalam Sekolah Luar Biasa agar dapat berjalan dengan baik.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lain lagi dengan Barozah (2007), yang memandang dari pola interaksi social santri dengan masyarakat sekitar. Barozah melihat adanya bentuk interaksi social santri dengan masyarakat sekitar yang berupa kerjasama. Hal ini dapat dilihat bahwa terdapatnya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hubungan baik yang terjalin anatara santri dengan masyarakat di sekitar pesantren tersebut. Dari penelitian yang telah Barozah ini juga mengambil hal utama yaitu berupa interaksi yang dilakukan oleh santri terhadap masyarakat di sekitar pesantren. Hal ini dapat menggambarkan betapa pentingnya hubungan berupa interaksi yang baik dengan masyarakat sekitar dapat menghasilkan hubungan yang baik pula serta harmonis. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sutanto (2007) juga mengambil tuna rungu sebagai subjek penelitiannya. Dalam penelitian Sutanto menyebutkan bahwa para siswa yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa “Dena Upakara” memiliki latar belakang yang berbeda baik itu meliputi social budaya, ekonomi dan keluarga. Menurut Sutanto, kekurangan pendengaran merupakan kendala yang sangat mengganggu dalam komunikasi dan hal inilah yang menjadi tantangan sehari-hari di Sekolah Luar Biasa tersebut. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Mayasofa (2010) yang memandang dari sudut pandang pengembangan kemampuan sosialisasi anak. Mayasofa menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kemampuan social meliputi situasi social seperti pemberian contoh, norma-norma seperti peraturan dan sanksi, individu membentuk kepribadian sikap, kedudukan individu identitas seseorang dalam kelompok, interpretasi individu proses pemahaman.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Seperti juga penelitian yang telah dilakukan oleh tim peneliti STAIN Kudus (2006) yang menyimpulkan bahwa terkendalanya proses belajar mengajar dengan lancar karena berbagai alasan yang diantaranya yaitu guru yang kurang memadai, buku-buku mata pelajaran yang masih sedikit, serta kurikulum sendiri yang seharusnya menggunakan kurikulum khusus belum dicanangkan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 27pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">F. LANDASAN TEORI</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sekolah</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sekolah merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sehingga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sekolah sebuah institusi yang di dalamnya terjadi proses pembelajaran. Pembelajaran disini dapat diartikan sebagai suatu proses transfer ilmu yang dilakukan oleh guru kepada siswa serta transfer pengetahuan yang awalnya belum tahu menjadi tahu.</span></div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Sedangkan ada pengertian yang lain yang menyebutkan bahwa sekolah merupakan sebuah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga" title="Lembaga"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">lembaga</span></a> yang dirancang untuk <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengajaran&action=edit&redlink=1" title="Pengajaran (halaman belum tersedia)"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">pengajaran</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Siswa" title="Siswa"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">siswa</span></a> (atau "<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Murid" title="Murid"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">murid</span></a>") di bawah pengawasan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Guru" title="Guru"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">guru</span></a>. (Wikipedia bahasa Indonesia, 2011). Sebagian besar <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Negara" title="Negara"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">negara</span></a> memiliki <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem" title="Sistem"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">sistem</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan" title="Pendidikan"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">pendidikan</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Formal&action=edit&redlink=1" title="Formal (halaman belum tersedia)"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">formal</span></a>, yang umumnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wajib" title="Wajib"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">wajib</span></a>. Dalam sistem ini, siswa kemajuan melalui serangkaian sekolah. Sekolah sebagai lembaga yang digunakan sebagai sarana untuk pengajaran ini harus melibatkan antara guru sebagai pengajar serta murid sebagai yang diberi pengajaran.</div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Dari dua definisi mengenai sekolah diatas mencerminkan bahwa sekolah merupakan sebuah institusi (lembaga) atau bangunan yang didalamnya terdapat proses belajar mengajar yang melibatkan guru sebagai pengajar, serta murid sebagai orang yang diberi pengajaran.</div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi: merupakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangunan" title="Bangunan"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">bangunan</span></a> atau lembaga untuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belajar" title="Belajar"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">belajar</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mengajar&action=edit&redlink=1" title="Mengajar (halaman belum tersedia)"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">mengajar</span></a> serta tempat menerima dan memberi <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pelajaran&action=edit&redlink=1" title="Pelajaran (halaman belum tersedia)"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">pelajaran</span></a>.Sekolah dipimpin oleh seorang <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Kepala Sekolah</span>. <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kepala_sekolah&action=edit&redlink=1" title="Kepala sekolah (halaman belum tersedia)"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">Kepala sekolah</span></a> dibantu oleh wakil kepala sekolah.Jumlah wakil kepala sekolah di setiap sekolah berbeda, tergantung dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kebutuhan" title="Kebutuhan"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">kebutuhannya</span></a>. Bangunan sekolah disusun meninggi untuk memanfaatkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah" title="Tanah"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">tanah</span></a> yang tersedia dan dapat diisi dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fasilitas" title="Fasilitas"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">fasilitas</span></a> yang lain.</div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ukuran" title="Ukuran"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">Ukuran</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jenis&action=edit&redlink=1" title="Jenis (halaman belum tersedia)"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">jenis</span></a> sekolah bervariasi tergantung dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber" title="Sumber"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">sumber</span></a> daya dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tujuan&action=edit&redlink=1" title="Tujuan (halaman belum tersedia)"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">tujuan</span></a> penyelenggara pendidikan. Sebuah sekolah mungkin sangat sederhana di mana sebuah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lokasi" title="Lokasi"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">lokasi</span></a> tempat bertemu seorang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pengajar" title="Pengajar"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">pengajar</span></a> dan beberapa <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peserta&action=edit&redlink=1" title="Peserta (halaman belum tersedia)"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">peserta</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Didik&action=edit&redlink=1" title="Didik (halaman belum tersedia)"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">didik</span></a>, atau mungkin, sebuah kompleks bangunan besar dengan ratusan ruang dengan puluhan ribu tenaga kependidikan dan peserta didiknya. Berikut ini adalah sarana prasarana yang sering ditemui pada institusi yang ada di Indonesia, berdasarkan kegunaannya:</div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Ruang Belajar</b></div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Ruang belajar</span> adalah suatu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ruangan" title="Ruangan"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">ruangan</span></a> tempat kegiatan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belajar" title="Belajar"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">belajar</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran" title="Pembelajaran"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: minor-fareast;">mengajar</span></a> dilangsungkan. Ruang belajar terdiri dari beberapa jenis sesuai fungsinya yaitu:</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ruang_kelas" title="Ruang kelas"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ruang kelas</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> atau ruang Tatap Muka, ruang ini berfungsi sebagai ruangan tempat siswa menerima pelajaran melalui proses interaktif antara </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didik" title="Peserta didik"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">peserta didik</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> dengan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Guru" title="Guru"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">pendidik</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">, ruang belajar terdiri dari berbagai ukuran, dan fungsi.Sistem kelas terbagi 2 jenis yaitu kelas berpindah (<i>moving class</i>) dan kelas tetap.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ruang_Praktik&action=edit&redlink=1" title="Ruang Praktik (halaman belum tersedia)"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ruang Praktik</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">/</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laboratorium" title="Laboratorium"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Laboratorium</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> ruang yang berfungsi sebagai ruang tempat peserta didik menggali ilmu pengetahuan dan meningkatkan keahlian melalui praktik, latihan, penelitian, percobaan. Ruang ini mempunyai kekhususan dan diberi nama sesuai kekhususannya tersebut, diantaranya: </span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 130.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Courier New";"><span style="mso-list: Ignore;">o<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laboratorium" title="Laboratorium"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Laboratorium</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Fisika/Kimia/Biologi,</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 130.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Courier New";"><span style="mso-list: Ignore;">o<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Laboratorium_bahasa&action=edit&redlink=1" title="Laboratorium bahasa (halaman belum tersedia)"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Laboratorium bahasa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">,</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 130.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Courier New";"><span style="mso-list: Ignore;">o<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laboratorium_komputer" title="Laboratorium komputer"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Laboratorium komputer</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">,</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 130.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Courier New";"><span style="mso-list: Ignore;">o<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ruang_keterampilan&action=edit&redlink=1" title="Ruang keterampilan (halaman belum tersedia)"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ruang keterampilan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">, dll</span></div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Sekolah Luar Biasa</b></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sekolah Luar Biasa adalah salah satu jenis sekolah yang bertanggung jawab melaksanakan pendidikan untuk anak anak yang berkebutuhan khusus. Sekolah ini mempunyai tanggungan untuk memberi pengajaran kepada anak-anak yang sedikit berbeda dengan anak-anak normal lainnya. Anak-anak ini hanya mempunyai sedikit keberbedaan dengan anak normal yang lain, namun mereka juga butuh mengenyam ilmu pengetahuan yaitu dengan bersekolah. Dan tugas pemerintah sesuai dengan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Undang-Undang Republik Indonesia no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 5 ayat 1 bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Maka pemerintah harus mengupayakan bagaimana cara untuk dapat menyamaratakan atau memberikan hak seadil-adilnya kepada setiap warga Negara.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Khusus bagi para penyandang cacat disebutkan dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 pasal 5 ayat 2 bahwa warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Pendidikan khusu yang dimaksud adalah pendidikan luar biasa. Pendidikan luar biasa seperti yang termuat dalam Peraturan Perundang-undangan no 72 tahun 1991 adalah pendidikan yang khusus diselenggarakan bagi peserta didik yang menyandang kelainan fisik ataupun kelainan mental.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Tujuan Sekolah Luar Biasa</b></div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Pendidikan luar biasa bertujuan membantu peserta didik yang menyandang kelainan fisik ataupun kelainan mental agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan dan ketrampilan sebagai pribadi ataupun anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar, serta dapat mengembangkan kemampuan dalam dunia kerja atau mengikuti pendidikan lanjutan. Sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan no 72 tahun 1991.</div><div class="MsoListParagraph" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Program Pendidikan</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sekolah Luar Biasa secara umum dibebani tugas untuk melayani beberapa atau semua jenis ketunaan seperti yang tercantum dalam Tabel dibawah ini.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tabel Jenis Ketunaan Sekolah Luar Biasa</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; color: #f1c232; margin-left: 134.25pt; width: 410px;"><tbody>
<tr style="height: 7.5pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"> <td style="border: inset #111111 1.0pt; height: 7.5pt; mso-border-alt: inset #111111 .75pt; padding: 1.5pt 1.5pt 1.5pt 1.5pt; width: 35.5pt;" width="47"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">No</span></div></td> <td style="border-left: none; border: inset #111111 1.0pt; height: 7.5pt; mso-border-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-left-alt: inset #111111 .75pt; padding: 1.5pt 1.5pt 1.5pt 1.5pt; width: 137.0pt;" width="183"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jenis Ketunaan</span></div></td> <td style="border-left: none; border: inset #111111 1.0pt; height: 7.5pt; mso-border-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-left-alt: inset #111111 .75pt; padding: 1.5pt 1.5pt 1.5pt 1.5pt; width: 135.0pt;" width="180"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Keterangan</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 7.5pt; mso-yfti-irow: 1;"> <td style="border-top: none; border: inset #111111 1.0pt; height: 7.5pt; mso-border-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-top-alt: inset #111111 .75pt; padding: 1.5pt 1.5pt 1.5pt 1.5pt; width: 35.5pt;" width="47"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1</span></div></td> <td style="border-bottom: inset #111111 1.0pt; border-left: none; border-right: inset #111111 1.0pt; border-top: none; height: 7.5pt; mso-border-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-left-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-top-alt: inset #111111 .75pt; padding: 1.5pt 1.5pt 1.5pt 1.5pt; width: 137.0pt;" width="183"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tunanetra</span></div></td> <td style="border-bottom: inset #111111 1.0pt; border-left: none; border-right: inset #111111 1.0pt; border-top: none; height: 7.5pt; mso-border-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-left-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-top-alt: inset #111111 .75pt; padding: 1.5pt 1.5pt 1.5pt 1.5pt; width: 135.0pt;" width="180"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 7.5pt; mso-yfti-irow: 2;"> <td style="border-top: none; border: inset #111111 1.0pt; height: 7.5pt; mso-border-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-top-alt: inset #111111 .75pt; padding: 1.5pt 1.5pt 1.5pt 1.5pt; width: 35.5pt;" width="47"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2</span></div></td> <td style="border-bottom: inset #111111 1.0pt; border-left: none; border-right: inset #111111 1.0pt; border-top: none; height: 7.5pt; mso-border-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-left-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-top-alt: inset #111111 .75pt; padding: 1.5pt 1.5pt 1.5pt 1.5pt; width: 137.0pt;" width="183"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tunarungu</span></div></td> <td style="border-bottom: inset #111111 1.0pt; border-left: none; border-right: inset #111111 1.0pt; border-top: none; height: 7.5pt; mso-border-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-left-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-top-alt: inset #111111 .75pt; padding: 1.5pt 1.5pt 1.5pt 1.5pt; width: 135.0pt;" width="180"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 7.5pt; mso-yfti-irow: 3;"> <td style="border-top: none; border: inset #111111 1.0pt; height: 7.5pt; mso-border-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-top-alt: inset #111111 .75pt; padding: 1.5pt 1.5pt 1.5pt 1.5pt; width: 35.5pt;" width="47"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3</span></div></td> <td style="border-bottom: inset #111111 1.0pt; border-left: none; border-right: inset #111111 1.0pt; border-top: none; height: 7.5pt; mso-border-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-left-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-top-alt: inset #111111 .75pt; padding: 1.5pt 1.5pt 1.5pt 1.5pt; width: 137.0pt;" width="183"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tunagrahita</span></div></td> <td style="border-bottom: inset #111111 1.0pt; border-left: none; border-right: inset #111111 1.0pt; border-top: none; height: 7.5pt; mso-border-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-left-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-top-alt: inset #111111 .75pt; padding: 1.5pt 1.5pt 1.5pt 1.5pt; width: 135.0pt;" width="180"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 7.5pt; mso-yfti-irow: 4;"> <td style="border-top: none; border: inset #111111 1.0pt; height: 7.5pt; mso-border-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-top-alt: inset #111111 .75pt; padding: 1.5pt 1.5pt 1.5pt 1.5pt; width: 35.5pt;" width="47"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4</span></div></td> <td style="border-bottom: inset #111111 1.0pt; border-left: none; border-right: inset #111111 1.0pt; border-top: none; height: 7.5pt; mso-border-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-left-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-top-alt: inset #111111 .75pt; padding: 1.5pt 1.5pt 1.5pt 1.5pt; width: 137.0pt;" width="183"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tunadaksa</span></div></td> <td style="border-bottom: inset #111111 1.0pt; border-left: none; border-right: inset #111111 1.0pt; border-top: none; height: 7.5pt; mso-border-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-left-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-top-alt: inset #111111 .75pt; padding: 1.5pt 1.5pt 1.5pt 1.5pt; width: 135.0pt;" width="180"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 7.5pt; mso-yfti-irow: 5;"> <td style="border-top: none; border: inset #111111 1.0pt; height: 7.5pt; mso-border-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-top-alt: inset #111111 .75pt; padding: 1.5pt 1.5pt 1.5pt 1.5pt; width: 35.5pt;" width="47"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5</span></div></td> <td style="border-bottom: inset #111111 1.0pt; border-left: none; border-right: inset #111111 1.0pt; border-top: none; height: 7.5pt; mso-border-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-left-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-top-alt: inset #111111 .75pt; padding: 1.5pt 1.5pt 1.5pt 1.5pt; width: 137.0pt;" width="183"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tunalaras</span></div></td> <td style="border-bottom: inset #111111 1.0pt; border-left: none; border-right: inset #111111 1.0pt; border-top: none; height: 7.5pt; mso-border-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-left-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-top-alt: inset #111111 .75pt; padding: 1.5pt 1.5pt 1.5pt 1.5pt; width: 135.0pt;" width="180"><br />
</td> </tr>
<tr style="height: 7.5pt; mso-yfti-irow: 6; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="border-top: none; border: inset #111111 1.0pt; height: 7.5pt; mso-border-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-top-alt: inset #111111 .75pt; padding: 1.5pt 1.5pt 1.5pt 1.5pt; width: 35.5pt;" width="47"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6</span></div></td> <td style="border-bottom: inset #111111 1.0pt; border-left: none; border-right: inset #111111 1.0pt; border-top: none; height: 7.5pt; mso-border-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-left-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-top-alt: inset #111111 .75pt; padding: 1.5pt 1.5pt 1.5pt 1.5pt; width: 137.0pt;" width="183"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tunaganda</span></div></td> <td style="border-bottom: inset #111111 1.0pt; border-left: none; border-right: inset #111111 1.0pt; border-top: none; height: 7.5pt; mso-border-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-left-alt: inset #111111 .75pt; mso-border-top-alt: inset #111111 .75pt; padding: 1.5pt 1.5pt 1.5pt 1.5pt; width: 135.0pt;" width="180"><br />
</td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Keterangan:</span></div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Pelayanan jenis ketunaan pada suatu Sekolah Luar Biasa sangat tergantung pada studi kelayakan yang antara lain mengungkapkan kebutuhan jumlah dan jenis ketunaan tertentu yang harus dilayani di lingkungan tersebut.</div><div class="MsoListParagraph" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Organisasi Sekolah</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Organisasi sekolah luar biasa secara umum tersusun dari unsur:</span></div><div class="MsoListParagraph" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 2in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kepala Sekolah</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 2in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Beberapa Wakil Kepala Sekolah</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 2in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Unit Tata Usaha</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 2in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Beberapa Ketua Jurusan/Instansi</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 2in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Guru</span></div><div class="MsoListParagraph" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Siswa</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jumlah siswa per kelas dalam jajaran sekolah luar biasa bervariasi banyaknya. Sekolah luar biasa direncanakan untuk dapat menampung maksimal 18 siswa per kelas.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tipe Sekolah luar biasa dan jenjang pendidikannya untuk tiap jenis ketunaan yang dibuka seperti terdapat dalam Tabel Komposisi Kelas dibawah ini.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: center; text-indent: 27pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jenjang Pendidikan Sekolah Luar Biasa</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: yes;"><img alt="http://www.ditplb.or.id/images/PedomanTEknisSLB.jpg" border="0" height="249" src="file:///C:/DOCUME%7E1/SHYNTA%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg" width="510" /></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">e.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sarana dan Prasarana Pendidikan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sarana Pendidikan</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sarana pendidikan yang dibutuhkan untuk operasional Sekolah Luar Biasa <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terdiri dari:</span></div><div class="MsoListParagraph" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 139.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lokasi</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 139.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Areal</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 139.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Utilitas dan Infrastruktur</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 139.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bangunan</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 139.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Peralatan</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 139.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perabot</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 139.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Buku</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 139.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">8.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bahan</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bangunan yang dibutuhkan secara umum dapat dikelompokkan menjadi bangunan administrasi, bangunan untuk kegiatan belajar mengajar dan bangunan untuk mewadahi kegiatan penunjang kegiatan belajar mengajar maupun administrasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Stereotype</b></div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, stereotip merupakan konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yg subjektif dan tidak tepat. Sehingga disini stereotip diartikan sebagai suatu pelabelan terhadap suatu golongan yang bersifat subjektif namun dalam hal pelabelan negatif. Stereotip ini mengarah kepada tindakan negatif karena merupakan tindakan justifikasi yang berupa hal negatif kepada sesorang.</div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Di dalam salah satu situs web menerangkan mengenai stereotip yang telah dilabelkan oleh warga negara kebangsaan lain kepada warga negara Indonesia, (devari, 2008) diantaranya yaitu :</div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in;"><strong>1<i style="mso-bidi-font-style: normal;">. Fearful </i>(Penakut)</strong><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b></div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in;"><strong>2</strong><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">. <strong><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Neurotic </i></strong><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></i></b><i style="mso-bidi-font-style: normal;">mental</i> (emosional tidak seimbang)<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b></div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in;"><strong>3. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Extrovert</i></strong><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>(ekstrofet)</div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in;"><strong>4. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Conscientious </i>(</strong>pantang menyerah)</div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in;"><strong>5. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Warm and friendly people</i> (hangat dan ramah)</strong></div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in;"><strong>6. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Lazy</i> (malas)</strong></div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in;"><strong>7. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">No planners</i> (tidak punya rencana)</strong><strong><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></strong></div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in;"><strong>8. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Religious</i> (relgius)</strong></div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in;"><strong>9. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Family-oriented</i> (berorientasi kepada keluarga)</strong></div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in;"><strong>10. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Invented the rubber-time / rarely on time</i> (jarang tepat waktu)</strong></div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in;"><strong>11<i style="mso-bidi-font-style: normal;">. Corrupt</i> (korupsi)</strong></div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in;"><strong>13<i style="mso-bidi-font-style: normal;">. Silent in meetings</i> (diam saat rapat) </strong></div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in;"><strong>14. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Can’t swim</i></strong><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>(tidak dapat berenang)</div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in;"><strong>15. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Lacking discipline </i>(kurang disiplin)</strong></div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in;"><strong>17. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Use feeling not logic</i> (menggunakan perasaan bukan logika)</strong></div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in;"><strong>18. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Do not follow rules</i> (tidak mengikuti aturan)</strong></div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in;"><strong>19. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Resistant to change</i> (tidak suka perubahan)</strong><strong><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></strong></div><div style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in;"><strong>20. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tolerant </i>(toleransi)</strong></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dari beberapa stereotip diatas telah menggambarkan betapa orang di luar Indonesia sangat melabelkan Indonesia yang mana lebih banyak label negatif daripada positif. Namun tidak semua label yang diberikan orang luar negeri daiatas adalah label yang bersifat negatif, karena ada juga label positif walaupun hanya beberapa.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 2;"> </span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Masyarakat</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Masyarakat di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yg mereka anggap sama. Dalam hal ini dijelaskan bahwa masyarakat merupakan sekelompok orang yang saling terikat oleh suatu buadaya yang sama dimana mereka tinggal dan hidup.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berbeda lagi dengan pendapat lain yang menyebutkan mengenai masyarakat yaitu sebagai segolongan orang yang membentukkan sistem separuh tertutup dan berkongsi </span><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Budaya" title="Budaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">kebudayaan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">, adat-</span><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Adat" title="Adat"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">adat</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">, nilai-nilai, undang-</span><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Undang" title="Undang"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">undang</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> dan sebagainya,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(Wikipedia, 2011). </span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dari dua pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian masyarakat adalah dua atau lebih orang yang tinggal dan hidup bersama yang mempunyai tujuan bersama serta dibatasi oleh nilai dan norma yang mengatur dalam kelompok tersebut sehingga dapat hidup teratur dan harmonis.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 27pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">G.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>KERANGKA BERPIKIR</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 27pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kerangka berpikir merupakan sebuah bagan atau alur kerja dalam memecahkan permasalahan penelitian. Kerangka kerja tersebut dimulai dari permasalahan sampai pencapaian tujuan (Astuti, 2010:45).</span></div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><span style="mso-ignore: vglayout;"> </span></div><table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td height="4" width="237"><br />
</td> <td width="10"><br />
</td> <td width="5"><br />
</td> <td width="20"><br />
</td> <td width="60"><br />
</td> <td width="12"><br />
</td> <td width="61"><br />
</td> <td width="20"><br />
</td> <td width="7"><br />
</td> <td width="6"><br />
</td> </tr>
<tr> <td height="69"><br />
</td> <td bgcolor="white" colspan="8" height="69" style="background: white; border: .75pt solid black; vertical-align: top;" width="195"><span style="left: 0pt; mso-ignore: vglayout; position: absolute; z-index: 2;"> <table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td> <div class="shape" style="padding: 4.35pt 7.95pt 4.35pt 7.95pt;"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">STEREOTYPE</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">BERASAL DARI</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div></div></td> </tr>
</tbody></table></span> </td> </tr>
<tr> <td height="20"><br />
</td> </tr>
<tr> <td height="41"><br />
</td> <td colspan="4"><br />
</td> <td align="left" valign="top"><img height="41" src="file:///C:/DOCUME%7E1/SHYNTA%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif" width="12" /></td> </tr>
<tr> <td height="16"><br />
</td> </tr>
<tr> <td height="46"><br />
</td> <td><br />
</td> <td bgcolor="white" colspan="6" height="46" style="background: white; border: .75pt solid black; vertical-align: top;" width="178"><span style="left: 0pt; mso-ignore: vglayout; position: absolute; z-index: 3;"> <table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td> <div class="shape" style="padding: 4.35pt 7.95pt 4.35pt 7.95pt;"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">MASYARAKAT</span></div></div></td> </tr>
</tbody></table></span> </td> </tr>
<tr> <td height="12"><br />
</td> </tr>
<tr> <td height="26"><br />
</td> <td colspan="4"><br />
</td> <td align="left" valign="top"><img height="26" src="file:///C:/DOCUME%7E1/SHYNTA%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif" width="12" /></td> </tr>
<tr> <td height="16"><br />
</td> </tr>
<tr> <td height="64"><br />
</td> <td colspan="2"><br />
</td> <td bgcolor="white" colspan="5" height="64" style="background: white; border: .75pt solid black; vertical-align: top;" width="173"><span style="left: 0pt; mso-ignore: vglayout; position: absolute; z-index: 4;"> <table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td> <div class="shape" style="padding: 4.35pt 7.95pt 4.35pt 7.95pt;"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">SISWA SEKOLAH LUAR BIASA</span></div></div></td> </tr>
</tbody></table></span> </td> </tr>
<tr> <td height="28"><br />
</td> </tr>
<tr> <td height="27"><br />
</td> <td colspan="4"><br />
</td> <td align="left" valign="top"><img height="27" src="file:///C:/DOCUME%7E1/SHYNTA%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.gif" width="12" /></td> </tr>
<tr> <td height="21"><br />
</td> </tr>
<tr> <td height="37"><br />
</td> <td colspan="3"><br />
</td> <td bgcolor="white" colspan="3" height="37" style="background: white; border: .75pt solid black; vertical-align: top;" width="133"><span style="left: 0pt; mso-ignore: vglayout; position: absolute; z-index: 9;"> <table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td> <div class="shape" style="padding: 4.35pt 7.95pt 4.35pt 7.95pt;"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">SIKAP</span></div></div></td> </tr>
</tbody></table></span> </td> </tr>
<tr> <td height="29"><br />
</td> </tr>
<tr> <td height="35"><br />
</td> <td colspan="4"><br />
</td> <td align="left" valign="top"><img height="35" src="file:///C:/DOCUME%7E1/SHYNTA%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.gif" width="12" /></td> </tr>
<tr> <td height="24"><br />
</td> </tr>
<tr> <td height="110"><br />
</td> <td bgcolor="white" colspan="9" height="110" style="background: white; border: .75pt solid black; vertical-align: top;" width="201"><span style="left: 0pt; mso-ignore: vglayout; position: absolute; z-index: 5;"> <table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td> <div class="shape" style="padding: 4.35pt 7.95pt 4.35pt 7.95pt;"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">PENERIMAAN DARI MASYARAKAT.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dan Perubahan Pandangan Masyarakat</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div></div></td> </tr>
</tbody></table></span> </td> </tr>
</tbody></table><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><br />
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><br clear="ALL" style="color: #f1c232;" /> <div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam bagan atau laur kerja diatas menggambarkan bahwa masyarakat merupakan pusat dari segala yang menjalankan kehidupan bersama. Dari masyarakat, manusia mengenal kebudayaan, dari masyarakat pula manusia mengenal nilai serta norma. Sehingga disini yang menjalankan kehidupan bersama tentu saja adalah masyarakat.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Namun bagaimana apabila masyarakat telah melakukan penjustifikasian terhadap sesuatu. Penjustifikasian masyarakat terhadap sesuatu yang lebih kepada hal-hal yang bersifat negatif dalam dunia sosiologi dapat dikatakan sebagai pelabelan negatif atau stereotype. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Stereotype dalam bagan atau alur kerja diatas menjelaskan bahwa siswa Sekolah Luar Biasa kurang mendapat perhatian dari pihak masyarakat, atu bahkan sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Hal ini menimbulkan permasalahan karena masyarakat tidak bersikap adil serta objektif dalam memandang sesuatu yang berada di masyarakat. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Siswa-siswi Sekolah Luar Biasa sesungguhnya juga merupakan siswa biasa layaknya anak normal lainnya, namun mereka hanya mempunyai sedikit kekurangan dari anak normal lainnya. Apabila masyarakat dapat memahami bahwa sesungguhnya manusia diciptakan di duni ini tidaklah ada yang sempurna. Manusia diciptakan dengan kelebihan serta kekurangan dari masing-masing orang, tergantung kadar kekurangan serta kelebihan orang tersebut.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam alur kerja diatas diaharapkan aka nada tujuan yang dapat tercapai, yaitu adanya perubahan pandangan masyarakat terhadap siswa yang brsekolah di Sekolah Luar Biasa serta perubahan sikap dari masyarakat terhadap anak yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa tersebut.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 247.5pt; text-indent: -3.25in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">H.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">METODE PENELITIAN</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-indent: -0.25in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendekatan Penelitian</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Sehingga nantinya akan didapatkan data berupa data kualitatif. Seperti yang dijelaskan oleh Wina Sanjaya (2009:85) data kualitatif adalah data yang berhubungan dengan kualitas tertentu seperti baik, sedang, dan kurang. Dalam penelitian ini hasil akan didapatkan data berupa deskripsi mengenai pandangan negatif dari masyarakat terhadap siswa yang bersekolah di Sekolah Luar Bahasa.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-indent: 27pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-indent: -0.25in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lokasi Penelitian</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Alasan peneliti memilih lokasi Sekolah Luar Biasa di Desa Senenan Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara karena lokasi ini adalah sekolah yang banyak dipilih masyarakat Jepara untuk menyekolahkan anak mereka yang mempunyai perbedaan dari anak-anak yang lain. Sehingga peneliti dapat mengambil informasi dari sekolah tersebut, karena Sekolah Luar Biasa ini adalah sekolah yang mempunyai siswa paling banyak di Kabupaten Jepara. Siswa yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa ini pun juga tidak hanya dari satu latar belakang keluarga, melainkan dari berbagai latar belakang sehingga peneliti akan menganggap akan mendapat informasi lebih lengkap apabila mengambil lokasi ini. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Fokus Penelitian</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Fokus penelitian merupakan salah satu unsur atau fenomena yang dijadikan sebagai bahan penelitian. Adanya fokus penelitian akan membatasi studi yang berarti bahwa dengan adanya fokus yang diteliti akan memunculkan suatu peubahan atau subjek penelitian menjadi lebih terpusat dan terarah, kemudian penentuan fokus penelitian akan dapat menetapkan kriterian-kriteria untuk menjaring informasi yang diperoleh.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Fokus penelitian pada penelitian ini adalah stereotype atau pelabelan negatif masyarakat tehadap siswa yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa. Dimana Sekolah Luar Biasa identik dengan keterbelakangan. Namun setiap manusia di dunia diciptakan beserta kekurangan serta kelebihannya masing-masing. Sehingga siswa yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa ini tidak semata-mata merupakan siswa yang mempunyai keterbelakangan, tetapi mereka juga mempunyai kelebihan yang tidak pernah dipandang oleh masyarakat. Karena alasan itulah peneliti mengambil tema tentang stereotype masyarakat terhadap siswa yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sumber Data Penelitian</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sumber data penelitian ini adalah sebagai berikut :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Informan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: 11.25pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Informan ini dipilih dari beberapa orang yang betul betul dapat dipercaya dan mengetahui objek yang diteliti (Koentjaraningrat, 1993:30). Informan dalam penelitin ini adalah :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Masyarakat pada umumnya yang bertempat tinggal di Jepara. Masyarakat ini merupakan salah satu informan yang sangat penting dalam menggali informasi karena data akan lebih banyak didapatkan untuk menyelesaikan penelitian dari informan masyarakat ini.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Siswa Sekolah Luar Biasa atau pengajar Sekolah Luar Biasa yang dipandang peneliti sebagai aktor yang dijadikan subjek penelitian oleh peneliti. Dan diantara siswa serta pengajar Sekolah Luar Biasa merupakan informan yang paling paham, karena informan ini terlibat langsung dalam kegiatan pebelajaran di dalam Sekolah Luar Biasa.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Orangtua atau walimurid dari siswa yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa. Orangtua merupakan informan yang didapat informasinya karena merupakan pihak yang mengetahui bagaimana pandangan masyarakat mengenai anak mereka yang mereka sekolahkan di Sekolah Luar Biasa. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sumber buku</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: 29.25pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sumber buku yang dimaksud dalam hal ini adalah buku-buku atau literatur yang berkaitan dengan stereotype masyarakat terhadap siswa yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa, dan sumber buku-buku lain yang mendukung penulisan ini. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: 29.25pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: 29.25pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Foto</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: 29.25pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Masa sekarang ini adalah masa dimana serba menggunakan peralatan serba berteknologi. Sehingga pada masa sekarang ini peneliti lebih sering menggunakan foto sebagai alat penelitian kualitatif karena dapat dipakai dalam berbagai keperluan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: 29.25pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Foto menghasilkan data berupa gambar atau keadaan pada waktu foto tersebut diambil, sehingga foto ini sangat mendukung penulisan penelitian. Nantinya gambar-gambar yang berupa foto ini akan dapat dijadikan sebagai dokumentasi dan dapat diinterpretasikan dan dianalisis.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: 29.25pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam penelitian ini foto digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan serta kehidupan siswa yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa serta pandangan masyarakat itu sendiri.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: 29.25pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Metode Pengumpulan Data</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berdasarkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu observasi langsung dan wawancara.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Winshield survey (mengamati sekilas menggunakan kendaraan)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Teknik ini dilakukan untuk memperoleh pandangan atau gambaran umum tentang keadaan kehidupan dan aktivitas sehari hari di wilayah Desa Senenan Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. Teknik ini dilakukan dengan pengamatan yang dilakukan pertama kali dengan sekilas menggunakan kendaraan. Hal ini dilakukan hanya untuk melihat gambaran umum tentang keadaan di lingkungan tersebut.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Observasi langsung (pengamatan langsung)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: 40.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menurut Wina Sanjaya (2009 : 86) yang dimaksud observasi adalah teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti. Teknik ini dilakukan dengan partisipasi pasif karena peneliti hanya mengamati segala peristiwa ataupun kegiatan yang berkaitan dengan kehidupan di daerah Sekolah Luar Biasa yaitu di Desa Senenan Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: 40.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Data dari pengamatan langsung didapatkan dari seorang peneliti yang terjun langsung ke lapangan dan mengamati segala yang berkaitan dengan kehidupan dan aktivitas orang yang berkaitan dengan penelitian ini.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Wawancara</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Peneliti akan lebih banyak bertanya kepada informan guna memperoleh data tentang bagaimana pandangan masyarakat selama ini mengenai siswa yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa di Desa Senenan Kabupaten Jepara. Teknik ini dilakukan secara tidak formal dan secara akrab sehingga informan lebih terbuka menjawab segala pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Seperti apa yang telah dikemukakan oleh Wina Sanjaya (2009:96) bahwa wawancara atau interview dapat diartikan sebagai teknik mengumpulkan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui saluran media tertentu. Di dalam teknik ini peneliti dituntut untuk membangun raport terlebih dahulu supaya informan yang diteliti sudah tidak sungkan lagi menceritakan segala sesuatu yang ia ketahui menyangkut nikah kontrak kepada peneliti. Sehingga pada akhirnya akan terbangun hubungan yang sangat nyaman antara informan dan peneliti dan akan didapatkan kerjasama antara informan dan peneliti.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Data didapatkan berupa hasil jawaban dari informan. Data tersebut merupakan sumber data yang sangat penting dalam sebuah penulisan. Sehingga teknik ini dikenakan kepada seluruh informan yang memang berkaitan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Validitas Data</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik triangulasi yaitu teknik pemeriksaan data. Kriteria validitas untuk penelitian kualitatif adalah makna langsung yang dibatasi oleh sudut pandang peneliti itu sendiri terhadap proses penelitian (Wina Sanjaya, 2009).</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Untuk mnghasilkan informasi yang akurat, agar tidak salah dalam mengambil keputusan, maka dapat digunakan teknik triangulasi, yakni suatu cara untuk mendapatkan informasi yang akurat dengan menggunakan berbagai metode agar informasi itu dapat dipercaya kebenarannya sehingga peneliti tidak salah mengambil keputusan (Wina Sanjaya, 2009). Teknik triangulasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik pembandingan data yang diperoleh dari sumber. Dalam hal ini dapat diperoleh dengan jalan :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Membandingkan data hasil wawancara yang dikatakan secara pribadi dan data hasil wawancara secara umum.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Metode analisis data</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Adapun satuan analisis penelitian yang digunakan adalah orang orang yang terlibat langsung dengan siswa Sekolah Luar Biasa Desa Senenan Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menurut Wina Sanjaya (2009:106) menganalisis data adalah suatu proses mengolah dan menginterpretasikan data dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Tindakan analisis data digunakan dari awal penelitian hingga akhir. Selanjutnya data yang diperoleh dari hasil wiendshield survey, pengamatan dan juga wawancara disusun berdasarkan tema, kategori, golongan. Data yang telah terkumpul perlu dianalisis yakni diolah dan interpretasikan sehingga data itu memberikan informasi yang berarti data yang telah terkumpul tidak akan bermakna tanpa dianalisis yakni diolah dan diinterpretasikan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Karena peneliti tidak hanya melakukan wawancara, maka peneliti dapat membandingkan antara yang diberikan jawaban oleh informan dan juga keadaan kenyataan di lapangan lewat hasil pengamatan. Setelah itu peneliti akan mencari titik permasalahan tersebut.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Keterbatasan penelitian</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh pengetahuan tentang kehidupan siswa yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa di Desa Senenan Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. Penelitian ini bertujuan memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai kehidupan para pelaku. Subjek penelitian ini tidak telalu besar dan hanya yang tentu saja tidak mewakili seluruh informan. Penelitian ini tidak bermaksud menggeneralisasikan hasil penelitian pada objek yang lebih besar. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">I. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>DAFTAR PUSTAKA</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Agustina, Cintia. 2008.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Proses Interaksi Sosial Anak Penyandang Tuna Rungu Dengan Guru Pengajar dan Teman Sesama Penyandang Tuna Rungu. </i>Semarang : FIS UNNES.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Astuti, Tri Marhaeni Puji. 2010. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Penulisan Karya Ilmiah</i>. Semarang : UNNES Press.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Barozah. 2007. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pola Interaksi Sosial Santri dengan Masyarakat Sekitar.</i> Semarang : FIS UNNES.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hakim, Arief Rahman. 2008. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pola Asuh Orang Tua Dalam Membina Kepribadian Anak.</i> Semarang : FIS UNNES. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kategori Masyarakat.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (2011). diupdate 6 Juli 2011. dari </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">http : //ms.wikipedia.org/wiki/Kategori:Masyarakat</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mayasofa, Emy. 2010. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pengembangan Kemampuan Sosialisasi Anak di Panti Asuhan Aisyiyah Kabupaten Kudus.</i> Semarang : FIS UNNES</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pustaka Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kamus Besar Bahasa Indonesia.</i> Jakarta : Balai Pustaka.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sanjaya, Wina. 2009. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Penelitian Tindakan Kelas. </i>Jakarta : Kencana.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; margin: 0in 0in 12pt 0.75in; text-indent: -31.5pt;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sekolah Luar Biasa Yayasan Pembinaan Anak Cacat di Semarang. </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(2011). </span>1 April 2011. dari</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">http://eprints.undip.ac.id/26550/</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><h1 style="color: #f1c232;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 115%;">SEKOLAH LUAR BIASA YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT DI SEMARANG</span></h1><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Stereotype Indonesia Versi Bule</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> .(2008). diupdate 20 Januari 2008. dari<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">http://www.devari.org/2008/01/20/stereotype-orang-indonesia-versi-bule/</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sutanto, Aris Wijaya. 2007. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Profil Sekolah Luar Biasa Tunarungu “Dena Upakara”.</i> Semarang : FIP UNNES.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Tentang Pendidikan Khusus bagi penyandang kelainan khusus. Jakarta : Sinar Grafika.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Undang-undang Republik Indonesia No. 72 Tahun 1991. Tentang Tujuan Sekolah Luar Biasa. Jakarta : Sinar Grafika.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-indent: 0.5in;"><br />
</div>sheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1595818074870836235.post-9203854209978135052011-12-12T03:48:00.000-08:002011-12-12T03:50:15.581-08:00Feminisme Radikal: Perspektif Libertarian dan Kultural<div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormalCxSpFirst" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kebanyakan dari perempuan ( dan laki-laki ) tahun 1960 dan 1970an yang termasuk dalam kelompok hak-hak permpuan seperti “ National Organization of woman “, percaya bahwa mereka dapat mencapai kesejahteraan gender dengan mereformasi “system” dengan bekerja untuk menghapuskan kebijakan pendidikan, hokum, dan ekonomi yang diskriminatif. Sebaliknya, kebanyakan perempuan yang membentuk kelompok seperti The Redstockings, The feminists, dan the new York Radical Feminist, serta ribuan kelompok penumbuhan kesadaran di seluruh Amerika Serikat, yang kemudian menjaga semangat dari kelompok-kelompok tersebut tetap hidup memandang diri mereka sebagai revolusioner daripada reformis. </span></div><div style="color: #f1c232;"></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
<a name='more'></a><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Membandingkan kelompok hak-hak perempuan dan kelompok pembebasan peremouan, kemudian menghubungkan kelompok yang pertama dengan feminism liberal, dan yang kedua dengan feminism radikal, disadari sejumlah besar feminis masuk ke dalam kategori antara kedua feminis ini. Misalnya dalam bab pertama Elizabeth Cady Stanton sebagai feminis liberal, terutama karena perannya dalam memastikan hak hukum perempuan dan terutama karena keyakinannya bahwa perempuan harus mempunyai hak pilih. Dalam tulisannya yang berhubungan dengan kritikannya terhadap ajaran Kristen. Bahkan dalam bukunya The Woman’s Bible, Stanton menyatakan bahwa secara jelas “ doktrin, kode, kitab suci ( Bibel )dan hokum (Kristen ), semuanya berdasarkan “gagasan ideal patriarchal”, bahwa perempuan diciptakan dengan mencontoh laki-laki dan laki-laki”. Stanton sangat menyadari bagaimana system seks/gender mengoperasi perempuan, tetapi karena kebanyakan perempuan pada masanya-termasuk mereka mereka yang paling aktif dalam gerakan perempuan-tidak tersedia atau tidak mampu untuk meliht apa yang secara jelas dilihat Stanton. Stanton mendedikasikan dirinya terutama pada progam-progam reformis liberal, dan bukan pada progam-progam tindak yang radikal revolusioner. Ia cukup puas karena berhasil memenangkan beberapa perjuangan, tetapi meninggalkan warisan pada feminis setelahnya untuk memenangkan perjuangan lainnya. Jika ada feminis seperti Stanton pada abad ke 20 dan masuk akal bahwa memang ada feminis seperti Stanton pada abad ke 20-perempuan radikal yang menggabungkan diri dengan progam liberal untuk alas an pragmatic, dan bukan teori. Adalah suatu kebenaran bahwa banyak feminis dulu dan kini, merupakan feminis “ pembebasan permpuan”, yang tidak rela menerima teori filsafat yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan politik praktis.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormalCxSpLast" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk dapat di kualifikasikan sebagai seorang feminis radikal seorang feminis harus yakin bahwa system seks/gender adalah penyebab fundamental dari opresi terhadap perempuan. Menurut Alison Jaggar dan Paula Rothenberg , klaim tersebut dapat dinterpretasikan bermakna sebagai berikut :</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahwa perempuan adalah secara historis, kelompok teropresi yang pertama.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahwa opresi terhadap perempuan adalah paling menyebar, dan ada di dalam hamper setiap masyarakat yang diketahui.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahwa opresi ini terhadap perempuan adalah yang terdalam, yang berarti bahwa operasi ini merupakan bentuk opresi yang paling sulit dihapuskan dan tidak dapat dihilangkan dengan perubahan social yang lain, misalnya dengan penghapusan masyarakat kelas.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahwa opresi terhadap perempuan menyababkan penderitaan yang paling buruk bagi korbannya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, meskipun penderitaan yang ditimbulkan muncul dengan tidak disadari karena adanya prasangka seksis, baik dari pihak opresor maupun dari pihak korban.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahwa opresi terhadap perempuan memberikan model konseptual untuk memahami bentuk operasi yang lain.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormalCxSpFirst" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kini, feminis radikal-libertarian secara umum menggabungkan gagasan feminis radikal di Boston dan New York tahun 1960an dan 1970an, yang pertama tama memberikan perhatian terhadap cara konsep feminitas dan juga peran dan tanggung jawab reproduksi dan seksual, seringkali berfungsi untuk membatasi pengembangan diri perempuan sebagai manusia yang utuh. Mereka ini adalah feminis radikal yang antara lain, menginginkan Androgini. Misalnya, Joreen J. Menulis “ Yang paling menganggu mengenai Bitch” adalah bahwa Bitch adalah Androgin. Ia memadukan di dalam dirinya kualitas yang didfefinisikan sebgai maskulin dan juga feminism. Seorang Bitch bersifat ganas, tidak bertele-tele, arogan dan kadang-kadang egoistic. Ia tidak menyukai hidup yang penuh kepura-puraan, yang dianggap alamiah bagi perempuan, karena seorang Bitch menginginkan kehidupannya sendiri’.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelompok feminis radikal ini menolak gagasan Androgini sebagai tujuan yang diinginkan oleh feminis, dan menggantikannya dengan proposal untuk menguatkan “Keperempuanan” esensial perempuan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Jauh dari percaya bahwa perempuan yang terbebaskan harus menunjukan sifat dan perilaku, baik maskulin maupun feminism, feminis radikal-kultural ini mengungkapkan pandangan bahwa adalah lebih baik menjadi perempuan/feminism daripada menjadi laiki-laki/maskulin. Karena itu perempuan tidak seharusnya mencoba menjadi laki-laki. Sebaliknya perempuan harusnya mencoba untuk menjadi lebih seperti perempuan dan menekankan nilai-nilai dan sifat-sifat yang secara cultural, dihubungkan terhadap perempuan.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sesungguhnya, Echols dan Alcoff sendiri mengakui bahwa tidak semua feminis radikal-kultural percaya bahwa tidak semua feminis radikal-kultural percaya bahwa perbedaan laki-laki dan perempuan berakar pada alam. Beberapa diantara mereka menurut Echols, berpendapat bahwa perbedaan seks/gender mengalir bukan semata-mata dari biologi, melainkan juga dari “sosialisasi” atau dari “sejarah keseluruhan menjadi perempuan di dalam masyarakat yang patriarkal”. Yang pada akhirnya tidak tampak menghasilkan perbedaan. Apakah perilaku laki-laki terhadap perempuan adalah hasil dari sifat alamiahnya atau dari kebudayaannya, feminis radikal-kultural akan tetap mengutuknya sebagai hal yang buruk. “maskulinitas” maupun “kejantanan” menimbulkan masalah yang sama besarnya bagi perempuan. Karena itu feminis radikal-kultural, tidak seperti feminis radikal-libertarian, menginstrusikan perempuan untuk menjaga karakter feminimnya dari tambahan-tambahan sifat maskulin yang beracun.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Feminis Radikal-Kultural dan Radikal Libertarian :</span></b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memaknai Sistem Seks/Gender</span></b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menganalisis Bnetuk Opresif Gender</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">( “Maskulinitas” dan “ Feminitas” )</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Agar dapat memahami pandangan feminis radikal-libertarian dan radikal-kultural, adalah penting untuk pertama-tama mendefinisi siste, seks/gender. Menurut feminis radikal-Libertarian Gayle rubin, system seks/gender adalah “ suatu rangkaian pengaturan, yang digunakan oleh masyarakat untuk transformasi seksualitas biologis menjadi produk kegiatan manusia” jadi, misalnya masyarakat patriarchal menggunakan fakta tertentu mengenai fisiologis perempuan dan laki-laki ( kromosom, anatomi, hormone ), sebagai dasar untuk membangun serangkaian identitas dan perilaku “maskulin” dan “feminism” yang berlaku memberdayakan laki-laki dan melemahkan prempuan. Dalam proses mencapai tugas ini, masyarakat patriarchal berhasil meyakinkan dirinya sndiri bahwa konstruksi budayanya adalah “alamiah” dank arena itu “ normalitas “ seorang bergantung pada kemampuannya, untuk menunjukkan identitas dan perilaku gender yang secara cultural dihubungkan kepada jenis kelamin seseorang.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Mereka mengklaim bahwa gender terpisah dari jenis kelamin, dan masyarakat patriarchal menggunakan peran gender yang kaku, untuk memastikan bahwa perempuan tetap pasif ( “ penuh kasih sayang, penurut, tanggap terhadap simpati dan persetujuan, ceria, baik dan ramah” ) dan laki-laki tetap aktif ( “ kuat, agresif, penuh rasa ingin tau, ambisius, penuh rencana, bertanggung jawab, orisinil dan kompetitif “). Karena itu cara bagi perempuan untuk menghancurkan kekuasaan laki-laki yang tidak layak atas perempuan adalah pertama-tama menyadari bahwa perempuan tidak ditakdirkan untuk menjadi pasif, seperti juga laki-laki tidak ditakdirkan untuk menjadi aktif, dan kemudian mengembangkan kombinasi apapun dari sifat-sifat feminism dan maskulin yang paling baik merefleksikan kepribadian unik mereka masing-smasing.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Feminis radikal-kultural dan radikal libertarian:</span></b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memakai sistem sex/gender</span></b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menganalisis bentuk opresif gender</span></b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(‘’Maskulinitas”dan”femininitas”)</span></b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut feminis radikal-libertarian Gayle Rubin, sistim gender/sex adalah suatu rangkaian pengaturan yang digunakan oleh masyarakat untuk mentrasformasi seksualitas biologis menjadi produk kegiatan manusia. Contohnya seperti yang terjadi pada masyarakat patriarkal. Feminis radikal-libertarian berasumsi bahwa gender terpisah dari jenis kelamin, dan masyarakat patriarlkal menggunakan peran gender yang kaku untuk memastikan bahwa perempuan tetap pasif, dan laki-laki tetap aktif. Untuk menghancurkan kekuasaan laki-laki yang tidak layak atas perempuan maka, perempuan harus manyadari bahwa dirinya tidak ditakdirkan untuk manjadi pasif dan laki-laki tidak ditakdirkan untuk menjadi aktif, kemudian mengembangkan kombinasi sifat-sifat feminin dan maskulin.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pandangan radikal –libertarian(Millett dan Firestone)</span></b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sexual politics karya Millett, menyatakan bahwa operasi terhadap perempuan sudah terkubur dalam di dalam sistem sex/gender. Ia juga berpendapatnbahwa sex adalah politik. Karena hubungan laki-laki dan permpuan merupakan hubungan kekuasaan.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ideologipatriarkal menurut Millet, membesar besarkan perbedaan biologis laki-laki dan perempuan bahwa laki-laki maskulin dan dominan sedangkan perempuan sub ordinat/feminin. Mereka melakukan hal tersebut malalui institusi(akademi, gereja dan keluarga). Resistensi perempuan Amerika serikat pada tahun 1800-an, terhadap kekuasaan laki-laki laahir dalam berbagai bentuk. Dimulai tahun 1848 pada Seneca Falls, Nem York yang membantu perempuan mendapatkan banyak kebebasan ekonomi, politik, legal, dan kesetaraan,namun kemudian gagal ketika membebaskan perempuan secara penuh karena gagal menentang sistim sex /gender di akarnya yang terdalam. </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Millett menujuk pengarang D.H. Lawrence, Henry miller, dan Norman Mailer sebagai pemimimpin patriarki yang paling banyak bersuara di tahun 1930-1960-an dalam penyerangan gagasan feminis. Selain itu millett juga mengidantifikasikan dua kelompok patriarkal –psikolog neo-freudian dan sosiolog parsonian sebagi pemimpin dari penentang feminis. Millett meng klaim bahwa pengikut Freud menggunakan tulisannya, untuk merasionalkan hubungan yang tidak seimbang antara kedua jenis kelamin, meratifikasi peran trdisional, dan memfalidasi perbedaan tempra mental.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Talcott parsons menggunakan tulisannya untuk berargumentasi, bahwa perbedaan antara sifat-sifat maskulin dan feminin lebih bersifat biologis/alami dari pada budaya/artifisial/buatan, dan tanpa dimorfisme gender yang ketat, masyarakat tidak akan berfungsi seperti sekarang. </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada tahun 1970 Millet menginginkan suatu masa depan yang androgin, suatu integrasi dari struktur feminin dan maskulin yang selama ini terpisah. Integrasi harus berlangsung secara hati-hati dengan evaluasi secara menyeluruh dari semua sifat maskulin dan feminin. Androgini manurut Millett menjadi ideal jika kualitas feminin dan maskulin yang di integraasikan ke dalam manusia androgin masing-masing berharga. Namun hal ini tidak mungkin karena keduanya merupakan kebalikan satu sama lain. Yang lebih mungkin adalah menggabungkan di dalam satu orang kualitas kekuatan dan kelembutan karena kedua sifat ini saling melengkapi dan membantu seseorang untuk hidup dengan baik di dalam komunitasnya. </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dialectic of sex karya firestone.mengklaim bahwa dasar material idiologi sexual/politik dari submisi perempuan dan dominasi laki-laki berakar pada reproduksi laki-laki dan perempuan.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dialectic of sex karya Firestone.</span></b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Shulamith Firestone, seorang feminis radikal-libertarian lain, mengklaim bahwa dasar material ideology seksual/politik dari submisi perempuan dan dominasi laki-laki berakar pada peran reproduksi laki-laki dan perempuan. Firestone percaya bahwa pemecahan yang ditawarkan oleh Millet bahwa harus ada penghapusan standar ganda seksual dan diberlakukannya system pengasuhan orangtya ganda. Kedua hal tersebut menurut Firestone tidaklah cukup, dibutuhkan lagi revolusi biologis dan social, untuk menghasilkan jenis pembebasan manusia</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Firestone bersikeras bahwa dengan berakhirnya keluarga biologis, akan hancur pula situasi keluarga Oedipal yang melarang,diantaranya inses antara orangtua dan anak. Tidak lagi harus ada kekhawatiran mengenai inbreeding(perkawainan antar abggota keluarga, sejalan dengan kembalinya kemanusiaan ke dalam ‘penyimpangan polimorfus” dan kembali lagi dalam kebahagiaan dengan segala jenis perilaku seksual.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Firestone mengklaim, bahwa begitu perempuan dan laki-laki benar-benar bebas untuk melibatkan diri dalam hubungan seksual yang polimorfus atau menyimpang, laki-laki dan perempuan akan terus didorong untuk memadupadankan sifat dan perilaku feminine dan maskulin di dalam kondisi apapun yang diinginkannya. Sebagai hasilnya, tidak hanya manusia saja yang berevolusi menjadi manusia androgin tetapi juga semua budaya akan menjadi androgin.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Firestone</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> percaya bahwa kebudayaan kita mengasosiasikan ilmu opengetahuan dan teknolugi dengan laki-laki, dan kesenian dengan perempuan. Modus teknologi laki-laki akan dapat “berproduksi dalam ktualitas apa yang sebenarnya telah dibayangkan oleh modus estetis perempuan” yaitu suatu dunia dimana laki-laki tidak harus bekerja mati-matian untuk hidup, dan perempuan tidak lagi harus mengandung anak di dalam kesakitan dan kesulitan.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beberapa pandangan Feminis Radikal-Kultural</span></i></b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">French dan Daly</span></i></b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Marylin French</span></b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sesungguhnya di dalam buku French yang berjudul Beyond Power,suatu bentuk androgini muncul dan menyiratkan bahwa sifat tradisional perempuan adalah lebih baik daripada sifat tradisional laki-laki. French mengklaim bahwa opresi laki-laki terhadap perempuan secara logika mengarahkan kepada system lain bentuk dominasi manusia. French beruisaha untuk menjelaskan ideology “power over” (berkuasa ats) yang menopangnya), dan ideology “pleasure with”(kenikmatan dengan) yang membebaskan dan dapat membongkar ideology penguasaan itu.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setelah French meneliti asal muasal patriarki, French menyimpulkan bahwa manusia awal hidup dalam harmoni dengan alam. Namun semakin besar kendali yang didapat manusia atas alam, semakin terpisah manusia dari diri manusia itu sendiri. Sebagai rasa terpisah yang dalam, menimbulkan kebencian, ketakutan dan akhirnya permusuhan, tidak mengherankan, bahwa perasaan negative ini mengintensifkan hasrat laki-laki untuk menguasai, tidak hanya alam tetapi juga perempuan. Kemudian lahirlah patriarki, suatu system hirarki yang menghargai power over.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">French lebih menghargai nilai-nilai feminine daripada nilai-nilai maskulin. Kebanyakan dari reinterpretasi nilai-nilai maskulin, melibatkan perubahan di dalam makna deskriptifnya dan bukan makna evaluatifnya.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karena ketidaksukaannya yang jelas atas nilai-nilai maskulin power-over, French mengklaim bahwa seorang manusia yang androgini, harus menyeimbangkan diri bukan antara pleasure with dengan power-over, melainkan antara pleasure with dengan versi yang sudah difeminiskan dari power –over, yang dilabelinya sebagai power-to.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Meskipun Daily memulai perjalanan intelektualnya dalam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Beyond God the Father</i>, dengan seruan untuk androgini, ia akhirnya menolak istilah “maskulin” dan “feminim” secara keseluruhan, sebagai produk kebingungan patriarki. Dalam karya utama pertama, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Beyond God the Father. Toward a Philosophy of Women’s Liberation, </i>Daily berfokus kepada Tuhan, sebagai paradigma bagi semua patriarki, dan berargumentasi bahwa kecuali Tuhan dicabut dari kesadaran laki-laki dan perempuan, perempuan tidak pernah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">diberdayakan</i> sebagai manusia yang utuh. Tuhan ini begitu jauh dan mengasingkan diri, sehingga ia tinggal di tempat di luar bumi. Hal itu menurutnya mengisyaratkan bahwa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">power-over</i> pada akhirnya mengarah kepada “bentuk pemisahan”. Tuhan yang transenden, menurut Daily, adalah Tuhan yang berpikir dalam konteks hubungan “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">I-it”</i> (saya benda itu), atau subjek-objek, atau Diri-Liyan.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karena Tuhan transenden yang baru menolak perempuan, Daily berharap dapat menggantikannya dengan Tuhan yang imanen. Salah satu cara utama dalam pemikiran “I-it” , yang direfleksikan di dalam masyarakat patriarkal, menurut Daily, dilakukan melalui peran gender maskulin dan feminim yang kaku, yang mempolarkan masyarakat manusia ke dalam dua kelompok. Meskipun perhatiannya Daily mengenai penggunaan istilah “maskulinitas” dan “femininitas” , lebih mirip dengan istilah yang dicanangkan oleh French, ia menawarkan untuk memperlakukan kedua istilah ini, dengan cara yang berbeda dari yang ditawarkan French. Daily bersikeras bahwa sifat-sifat feminim yang positif seperti cinta, kelembutan, saling berbagi, dan saling menjaga, harus secara hati-hati dibedakan dari ekses patologisnya, yaitu jenis “nilai-nilai” feminim masokistik, yang seringkali dimaknai secara salah. </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam Gyn/Ecology, Daily menolak tiga istilah yang digunakannya dalam Beyong God the Father. Tuhan, homoseksualitas, dan androgini</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Ia menolak istilah Tuhan karena , baginya istilah itu menandai kematian bagi perempuan dan menutupi “Ada-yang-Mencintai- kehidupan” dalam diri perempuan. Jika ditelanjangi dari femininitas-nya, tegas Daily, perempuan akan tampil dalam kekuatan dan kecantikan perempuan yang asli (pra-patriarkal). Dalam banyak hal, penolakan yang kukuh terhadap androgini dalam Gyn/Ecology, membawanya ke arah transvaluasi nilai, telah membawa Friedrich Nietzche: menuju redefinisi dari apa yang baik dan buruk, counter terhadap gagasan yang berlaku , mengenai apa yang baik dan buruk.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mereka yang mendukung moralitas budak memuji-muji kualitas seperti kebaikan, kerendahan hati, simpati, sebagai kebaikan, dan mengkritik kualitas seperti ketegasan, keterpisahan, dan kebanggaan sebagai keburukan. Untuk menghentikan kehendak atas impotensi, kebiasa-biasaan, dan kematian, Neitzche memandatkan suatu transvaluasi dari semua nilai. Dalam hal ini, maksudnya bukanlah penciptaan suatu rangkaian nilai-nilai moral yang baru.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Daily adalah pengikut Neitzche karena ia bersikeras bahwa dalam hal perempuan, perempuan yang dianggap jahat oleh patriarki adalah sesungguhnya baik, sementara perempuan yang dianggap baik sesungguhnya adalah buruk. Daily menegaskan bahwa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">perempuan</i> memutuskan perempuan seperti apa yang diinginkannya. Misalnya adalah baik bagi seorang perempuan untuk menjadi seorang “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">hag” </i>. Daily menjelaskan: “ <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Hag</i> berasal dari bahasa Inggris lama yang bermakna <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“harpy”</i> (makhluk jahat berkepala perempuan tetapi bertubuh burung), penyihir. Makna pertama dan kuno yang diberikan Webster atas <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Hag</i> adalah: “ setan perempuan: “ FURY (salah satu dari tiga dewi berkepala ular di dalam keyakinan kuno yunani yang memberikan hukuman atas kejahatan .”</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Daly untuk menjadi utuh, seorang perempuan perlu melepaskan identitas semunya-femininitas- yang dikonstruksi oleh kebudayaan patriarki baginya. Dalam buku tentang perempuan ( Pure Lust : Elemental-Feminist-Philosophy), Daly memperlebar analisis Frech mengenai power to ( kekuatan untuk ). Kekuatan ini yang menjadi makanan laki-laki, yang membuat perempuan tumbuh menjadi kurus, lemah, rentan bahkan anoreksik. Untuk tumbuh kuat, seorang perempuan harus meresistensi jebakan androgini Menurut Daly perempuan seharusnya tidak tertipu oleh kata-kata laki-lakiyang semata-mata adalah sebuah taktik laki-laki, bahwa apapun yang terbaik bagi perempuan adalah untuk menyesuaikan dengan kepentingan laki-laki. Laki-laki perlahan-lahan mulai memahami bahwa menjadi androgini adalah untuk kepentingan mereka sendiri ( dan bukan untuk kepentingan perempuan ), karena kelaki-lakian mereka tidak menawarkan banyak hal. Laki-laki ingin menjadi androgin, agar dapat menyerap atau bahkan memakan segala sesuatu yang/tentang perempuan, dan menyedot energy perempuan ke dalam tubuh dan pikirannya.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Daly perempuan harus menenun pemahaman diri yang baru, tetap terpisah secara radikal dari laki-laki dan dengan demikian menyimpan energy untuk kepentingan sendiri.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Istilah Lust ( hasrat/nafsu seksual ) adalah salah satu yang menunjukkan argument Daly. Lust bermakna hasrat seksual, terutama yang berkenaan dengan orng yang suka menjajakan diri. Daly mengakui nafsu seksual adalah jahat/ buruk, hal ini terjadi karena kita hidup dalam patriarki yang bermoralitas budak, yang membenci perempuan. Jika tidak hidup dalam masyarakat patriarchal maka Lust akan mempunyai makna yang baik seperti “kekuatan”, “fertilitas”, “keinginan”, “hasrat”, dan “antusiasme”. Pure Lust menstransvaluasi apa yang dianggap kebaikan dan keburukan perempuan.Tulisan itu terutama menunjukkan bagaimana kuasa patriarkhal merebut perempuan yang alamiah dari nafsu yang bonafid yang dan menggantikannya dengan segala bentuk yang disebut sebagai nafsu “plastic” dan “dalam kemasan”, nafsu yang tidak autentik dan palsu yang diciptakan untuk perempuan palsu. Nafsu plastic seperti rasa bersalah, kekhawatiran, depresi, ketidak ramahan, kegetiran, ketidaksukaan,, frustasi, kebosanan, kepasrahan, dan pemenuhan, bukanlah pengganti untuk nafsu asli seperti cinta, hasrat, kesukacitaan, kebencian, penyesalan, harapan, ketidakberdayaan, ketakutan dan kemarahan. Nafsu yang asli mendorong perempuan untuk melakukan tindakan yang penuh makna, nafsu plastic melemahkan perempuan.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">MenganalisisKarakter Opresif Seksualitas (Dominasi laki-laki dan subordinasi perempuan)</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Feminis radikal-libertial dan feminis radikal-kultur mempunyai pendapat yang berbeda, bukan saja mengenai gender, melainkan juga mengenai seksualitas.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Ferguson, asumsi masing-masing kelompokmengenai sifat-sifat serta fungsi seksualitas, adalah sebagaimana seksualitas dibangun dan dikendalikan oleh masyarakat, serta kondisi yang diperlukan dan memadai bagi kebebasan seksual dilawan secara diametris.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ferguson mengklaim bahwa bagi feminis radikal-libertian seksualitas adalah”pertukaran kenikmatan seksual erotis dan genital ragawi”</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rubin yang merupakan juru bicara yang paling keras bagi ideology radikal-libertian berargumentasi bahwa salah satu kunci bagi kebebasan manusia, termasuk kebebasan perempuan, adalah mengakhiri represi seksual yang mengalir dari ideology yang menggambarkan seks dalam istilah-istilah dosa, penyakit, neurotic, patologi, dekadensi, polusi, atau menurunnya jatuhnya empire.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Rubin, semakin tebal suatu kebudayaan menarik garis batas antara hubungan seksual yang dapat ditoleransi dan tidak, semakin mungkin untuk bersikeras bahwa garis ini harus dijaga secara ketat, untuk berjaga-jaga agar chaos seksual tidak mengganti tatanan seksual.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rubin bersikeras bahwa feminis radikal cultural salah, ketika mereka menasehati perempuan untuk terlibat hanya dalam “lesbianisme yang monogami, yang muncul dalam hubungan jangka panjang yang intim dan yang didalamnya tidak melibatkan peran yang terpolarisasikan, dan bahwa antifeminisme juga salah ketika mereka menasehati perempuan bahwa peran seksual mereka adalah pertama-tama dan terutama untuk untuk memenuhi kebutuhan hasrat dan kebutuhan seksual laki-laki.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Feminis radikal-kultural memperingatkan perempuan untuk menolak seksualitas laki-laki, yang dianggap secara intrinsic salah.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Feminis radikal-kultural menyimpulkan hubungan heteroseksualitas sebagaimana dipahami dalam patriarki adalah petualangan perempuan yang salah.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Heteroseksualitas adalah tentang dominasi laki-laki dan subordinasi perempuan, yang memancangkan panggunguntuk pornogafi, prostitusi, pelecehan seksual, perkosaan, dan kekerasan terhadap perempuan.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut feminis radikal cultural kunci pembebasan perempuan adalah dengan menghapuskan’’semua institusi patriarki.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 2in; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pornografi Simtom dan Simbol Seksualitas Perempuan yang di kendalikan Laki-laki atau Kesempatan bagi Seksualitas Perempuan yang di kendalikan Perempuan?</span></b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Feminisme radikal-liberian</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> menekankan bahwa karena masyarakat kita menyediakan ”begitu sedikit cerita seksualitas yang tegas dan sehat” tidaklah mengherankan bahwa orang-orang terutama perempuan,cenderung untuk mempunyai gagasan yang negatif tentang hubungan seksual. Kebudayan kita yang fobia terhadap seks,menurut Feminis radikal-liberian memborbardir perempuan dengan citra laki-laki,predator seksuak,binatang yang tengah memangsa buruan “buruan” perempuannya Kebudayaan kita yang fobia terhadap seks juga terusmenerus menawarkan pada laki-laki gambaran perempuan sebagai penggoda seksual yang manipulatif yang menggunakan ragawinya untuk mendapatkan kendali atas hati dan terutama dompet dan seorang laki-laki.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menyakini bahwa perempuan dapat dan harus mempergunakan pornografi untuk membangunkan nafsu seksual yang lama terepresi dan untuk menghasilkan fantasi seksual yang menghasilkan kenikmatan,Feminis radikal-lebertarian mendorong perempuan untuk melihat sebanyak mungkin bentuk material yang menampilkan hubungan seksual secara eksplisit,yang di desain untuk membangunkan ketertarikan manusia akan gairah seksual yang kuat,bahkan yang di anggap tidak sehat,sebagaimana diinginkan oleh yang bersangkutan,feminis radikal-libetarian mengakui garis yang membatasi fantasi seks dengan pemerkosaan yang sungguh-sungguh dapat dan terlewati</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Feminisme radikal-kulturalmenekankan bahwa seksualitas dan gender adalah produk dari kekuatan sosial yang sama opresifnya</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">,Menurut mereka tidak ada perbedaan antara diskriminasi gender di ruang kerja,dan objektivikasi seksual di kamar tidur , pornografi tidak lebih dari propaganda patrialkal mengenai peran perempuan yang “seharusnya” sebagai pembant, pembantu, penolong, perawat, dan mainan laki-laki.Laki-Laki adalah subjek Perempuan adalah objek.Feminisme radikal-kultural mengeklaim bahwa pornografi membahayakan perempuan dengan tiga cara</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan mendorong laki-laki untuk berperilaku yang secara seksual berbahaya bagiperempuan {misalnya: pelecehan seksual, perkosaan, penganiayaan terhadap perempuan}</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan menistakan perempuan sebagaimanusia yang tidak mempunyai penghargagan terhadap diri sendiri karena mereka baik secara aktif mencari,ataupun secara pasif menerima penganiayaan seksual.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan mengarahkan laki-laki untuk tigak saja berpikir bahwa perempuan adalah manusia yang kurang</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Feminis radikal-kultural mencari perlindungan bagi perempuan dari undang-undang antidiskriminasi ,mereka mengikuti arahan dari Andrea Dworkin dan Mackinnon yang mendefinisi pornografi sebagai Subordinasi perempuan yang eksplosit secara seksual, dan grafis melalui gambar atau kata-kata yang juga melingkupi perempuan,yang didehumanisasi sebagai objek seksual, benda,atau komuditi yang menikmati rasa sakit, rasa malu, atau perkosaan,diikat,atau di potong,dimutilasi,di pukuli sampai memar atau di sakiti secara fisik.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengeklaim seksualitas adalah fokus kekuasaan laki-laki, yang merupakan tempat gender dan hubungan gender dikonstruksikan feminis radikal-kultural berargumen bahwa pornografi sebagaimana telahdidefinisimendorong laki-laki untuk memperlakukan perempuan sebagai warga negara kelas dua, Feminis radikal-kultural berpendapat bahwa karena pornografi menciptakan bingkai acuan yang memandang perempuan sebagai tidak sepenuhnya manusia</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Meskipun feminis radikal-kultural di bawah kepemimpinan Mac kinnon dan Dworkin berhasil memunculkan Feminist Anti-Censorship Taskforce {FACT} yang mengacu pada Film Swept away untuk menunjukkan subordinasi perempuan yang secara seksual eksplisit.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Feminis radikal-libertanian tidak merasa puas dengan pembedaan yang di tarik oleh Feminis radikal-kultural antara erotika dan thanatika,perbedaan ini mengimplikasikan bahwa hubungan seksual yang baik adalah hubungan seksual “vanila” lembut, menyentuh, bersisian, yang kesemuanya menghasilkan hubungan seks yang indah.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yang membedakan Feminis radikal-libertanian dari Feminis radikal-kultural adalah lesbianisme dimana mulai munculnya hubungan seksual heteroseksual,Feminis radikal-libertarianmenafsirkan bahwa Koedt memberikan alasan yang kuat bagi perempuan untuk hanya melibatkan diri di dalam apa yang disebut sebagai heteroseksualitas yang bukan merupakan keharusan,perempuan tidak harus berhubungan dengan laki-laki untuk mencapai kenikmatan seksual,kecual perempuan tersebut menginginkannya, berbeda dengan feminisme radikal-libertanis, feminisme radikal-kultural berpendat bahwa koedt menyiratkan hal tersebut kareana tidak ada alasan psikologis bagi perempuan untuk berhubungan seksual dengaan laki-laki,tidak ada alasan psikologis feminis bagi seseorang perempuan untuk menginginkan berhubungan seksual dengan seorang laki-laki.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 2in; text-align: justify;"></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Reproduksi Alamiah Sebagai Sumber Pembebasan Perempuan.</span></b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dijelaskan disini bahwa sesungguhnya laki-laki itu merasa teralienasi terhadap perempuan karena perempuan mempunyai kelebihan untuk dapat hamil dan melahirkan, sedangkan laki-laki tidak bisa. Laki-laki hanya dapat memainkan peran kecil dalam kehidupan, tapi tidak dapat merasakan mengandung dan melahirkan. Sehingga dengan kelebihan seorang laki-laki yaitu pada spermanya, maka laki-laki berusaha untuk membatasi reproduksi perempuan melalui kekuasaan laki-laki yaitu kekuasaan dapat atau tidak menghadirkan kehidupan baru ke dunia ini yang tentu saja melalui sumbangan sperma laki-laki. </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain itu, karena laki-laki yang merasa teralienasi terhadap perempuan yang dapat mengandung dan melahirkan, sehingga laki-laki ingin ikut andil dalam prosesi kehamilan seorang perempuan. Diantaranya yaitu menjadi dokter kehamilan yang sesungguhnya menggeser peranan bidan yang notabene adalah perempuan. Laki-laki tidak hanya sampai di situ saja, karena laki-laki pada masa sekarang ini adalah yang membuat aturan-aturan mengenai perempuan yang sedang hamil termasuk bagaimana cara menjaga kehamilan, makan makanan yang bergizi untuk kehamialan, kesehatan janin, hingga proses melahirkan yang ditangani oleh laki-laki.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Namun dalam beberapa hal, perempuan juga merasa teralienasi manakala laki-laki sebagai penyumbang sperma telah melakukan tindakan atas perasaan terealienasinya tersebut. Manakala perempuan mempunyai kekurangan dalam dirinya yang mungkin tidak diinginkan, seperti tidak dapat hamil, sedangakan sang suami menginginkan anak, maka laki-laki berfikir bagaimana cara untuk dapat menghasilkan keturunan, dan akhirnya terciptalah teknologi seperti bayi tabung. Bayi tabung merupakn hasil pemikiran para lelaki yang meminginkan anak karena sang istri tidak dapat hamil, sedangkan laki-laki subur. Sehingga dengan adanya hal ini perempuan juga merasa teralienasi karena ketidak berdayaannya untuk tidak bisa hamil. </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kririk terhadap Firstone dan Semua Anjuran Lain atas teknologi Reproduksi.</span></b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Feminis radikal-kultural mengklaim bahwa operasi terhadap perempuan bukanlah disebabkan semata-mata oleh biologi perempuan itu sendiri, melainkan karena kecemburuan laki-laki terhadap kemampuan reproduksi perempuan, dan hasrat yang mengikutinya untuk mengambil kendali atas biologi perempuan melalui alat teknologi dan ilmu pengetahuan. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sampai pada tingkat pemanfaatan reproduksi buatan, kesadaran reproduksi laki-laki berbeda dengan perempuan.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perempuan mengalami prokreasi secara terus menerus di dalam tubuhnya, sementara laki-laki sebagai gerakan yang diskontinu yang terjadi di luar tubuhnya.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perempuan melakukan kerja reproduksi yang fundamental (mengandung dan melahirkan), laki-laki hal yang paling bisa dilakukan yaitu mendukung persiapan proses melahirkan, dan mencoba membayangkan apa arti dan bagaimana rasanya hamil.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keterkaitan perempuan dengan anakanya jelas, sedangkan laki-laki tidak. Laki-laki dapat tidak yakin bahwa dia benar-benar berhubungan genetik dengan anaknya.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam pemikiran feminis-radikal Aliansi laki-laki dari proses produksi alamiah membantu menjelaskan mengapa laki-laki berusaha membatasi kekuatan reproduksi perempuan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Laki-laki menyadari bahwa patriarki tidak dapat terus berlangsung, untuk menjaga kekuasaan tersebut, laki-laki mengambil alih proses kelahiran (dokter kandungan laki-laki yang menggantikan bidan). Donor sperma dan telur, fertlisasi invitro, praseleksi jenis kelamin, dan transplantasi embrio, reproduksi buatan adalah usaha patriarki agar pengalaman prokreasi perempuan menjadi sama mengalienasi.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Genea Corea jika laki-laki mengendalikan teknologi reproduksi baru, laki-laki tidak akan menggunakanya untuk memampukan perempuan melainkan untuk lebih memampukan dirinya sendiri dan hanya akan meningkatkan kendali laki-laki atas perempuan. Feminis radikal-kultural mendorong perempuan untuk tidak menyerahkan kekuatan perempuan untuk bereproduksi secara alamiah.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Feminis Radikal-Libertarian dan Radikal-Kultural:</span></b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apakah Mohthering merupakan kepentingan pereempuan atau Bukan?</span></b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Istilah mothering mengacu pada hubungan apa-pun yang di dalamnya satu individu merawat dan menyayangi yang lain, maka seseorang tidak perlu menjadi ibu biologis untuk menjaddi ibu sosial. Aliran feminis radikal-libertarian sebagaimana yang dikemukakan oleh Ann Oakley bahwa motherhood biologis adalah mitos berdasarkan tiga lapis keyakinan yakni:</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semua perempuan perlu menjadi ibu</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kebutuhan perempuan untuk menjadi seorang ibu tidak ada hubunganya dengan kepemilikan rahim, melainkan dengan cara perempuan dikondisikan secara sosial dan kultural untuk menjadi ibu.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semua ibu memerlukan anak-anaknya</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berdasarkan keyakinan bahwa kecuali jika “insting keibuan” seorang perempuan dipenuhi, seorang perempuan akan akan mengalami peningkatan perasaan frustasi. </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semua anak memerlukan ibunya</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kebutuhan seorang anak akan ibu paling baik jika dipenuhi oleh ibu biologisnya</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Anak terutama anak kecil membutuhkan perawatan penuh dari ibu biologisnya</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Anak-anak membutuhkan satu pengasuh untuk merawatnya (lebih disukai jika ibu biologisnya)</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesimpulanya bahwa motherhood biologis adalah merupakan konstruksi budaya, yaitu suatu mitos dengan tujuan-tujuan yang opresif.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Shulamith Firestone juga mengutarakan bahwa hasrat untuk mengandung dan membesarkan anak bukan akibat dari kesukaan autentik terhadap anak-anak melainkan lebih merupakan penggantian dari kebutuhan pengembangan diri.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pendapat yang mendukung Motherhood Biologis</span></b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adrienne Rich da lam bukunya “Of Woman Born” membedakan dengan tajam, motherhood biologis yang dipahami sebagai “hubungan potensial antara setiap perempuan dengan kekuatan reroduksinya dengan anak-anaknya” dan “motherhood biologis yang dipahami sebagai “institusi”, yang bertujuan untuk memastikan bahwa potensi dan semua perempuan akan tetap berada di dalam kendali laki-laki. Rich setuju atas pendapat dari firestone bahwa motherhood biologis sebagaimana hal itu sudah dilembagakan di bawah patriarki, adalah sesuatu yang harus dilepaskan dari perempuan. Karena motherhood yang dilembagakan dibawah patriarki membatasi dan mengabaikan hak perempuan dari akses terhadap ranah publik kebudayaan. Rich juga berpendapat bahwa institusi motherhood biologis menghambat perempuan untuk membesarkan anak-anaknya , tentang bagaimana cara terbaik membesarkan anak-anaknya. Kebanyakan laki-laki menuntut mempunyai anak laki-laki untuk alasan yang salah seperti sebagai ahli waris, pembantu diladang, penerus bapaknya dan sebagainya serta istri dituntut untuk membantu membesarkan anak. Meskipun rich dan firestone salah dalam argumennya bahwa biologis perempuan adalah bersifat membatasi dan satu-satunya cara untuk membebaskan perempuan dari pembatasan ini adalah melalui teknologi reproduksi.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apa yang Membuat Seorang Perempuan disebut Ibu?Hubungan Genetik, Gestasional dan atau Pengasuhan</span></b></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Fokus perhatian dari feminis radikal-kultural dan radikal-libertarian adalah mengenai ibu pinjaman atau ibu kontrak. Ibu yang melahirkan merupakan ibu biologis penuh dari anak yang dkandungnya (meskipun gestasinya dikontrakan)baik secara genetik dan gestasi. Feminis radikal kultural pada umumnya tidak menyetujui gagasan mengenai ibu kontrak, karena akan menimbulkan pembagian secara destruktif (pengkotak-kotakan) di antara perempuan dibidang ekonomi (beruntung dan Tidak beruntung) dan kelompok-kelompok penghasil anak, pengandung anak, dan pengasuh anak (menurut Genea Corea).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Feminis radikal-kultural juga menyesalkan alasan kontribusi genetik atau proses prokreatif atau alasan adanya pengakuan pengasuhan anak yang kemudian dijadikan dasar menjadi orangtua. Jika seorang ibu pinjaman tidak ada hubungan genetik dengan embrio yang dikandungnya maka ia tidak ada hak pengasuhan. Sebaliknya jika seoarang ibu pinjaman terdapat hubungan genetik dan gestasional dari embrio maka ia mempunyai hak memgklaim pengasuhan atas anaknya. Menurut feminis radikal-kultural laki-laki tidak mempunyai hak untuk mengatribusikan semua hak pengasuhan atas alasan genetik maupun maksud tertentu. Tidak seperti istri, seorang laki-laki tidak dapat mengalami jenis hubungan yang dapat dialami oleh seorang perempuan hamil dengan anaknya (patriarkal). </span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurutnya masyarakat patriarkal mengabaikan hubungan gestasional dan menganggapnya sebagai peristiwa biologis semata dan tidak penting. Dan sebagai gantinya patriarkal menekankan nilai psikologisnya. Sebagian perempuan mungkin hanya mempunyai hubungan genetik atau hubungan intensional terhadap seorang anak sebelum kelahirannya, hal itu ditentang oleh feminis radikal-kultural karena itu bukanlah alasan untuk mengabaikan hubungan gestasional sebagai sumber hak atas pengasuhan atau orangtua. Sedangkan feminis radikal-libertarian tidak setuju atas pendapat tersebut, mereka beranggapan bahwa ibu pinjaman dan pasangan yang mengontraknya hidup dengan secara dekat satu sama lain mereka akan dapat berbagi di dalam pengasuhan anak yang mereka hasilkan secara berkolaborasi. Menurut feminis radikal libertarian, selama perempuan mengendalikan pengaturan reproduksi kolaboratif, ibu sewaan lebih potensial untuk meningkatkan kebebasan reproduksi daripada menurunkannya. Terdapat dua alasan feminis radikal-libertarian keberatan terhadap posisi feminis radikal-kultural. Pertama, karena perempuan lebih sesuai untuk melakukan tugas-tugas pengasuhan daripada laki-laki. Kedua, perempuan tidak seharusnya menekankan sifat simbiosis hubungan antara ibu dan fetus jika, perempuan ingin melindungi integritas ragawinya dari kekuatan koersi negara. Dengan dasar itu, feminis radikal-libertarian percaya bahwa semakin berkurangnya perempuan menekankan betapa “istimewanya”hubungan antara ibu dan fetus, maka semakin terpenuhi pula kepentingan perempuan.</span></div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraph" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 2in; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #f1c232; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div>sheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1595818074870836235.post-86077200096811082202011-12-12T03:38:00.000-08:002011-12-12T03:38:53.835-08:00Ketika Pernikahan Tidak Lagi Pada Tujuan Sesungguhnya<div style="color: #f1c232;"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--> </div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pendahuluan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dewasa ini, sering diberitakan kasus-kasus tentang penyalahgunaan sebuah ikatan pernikahan. Pernikahan dijadikan sebagai alat atau kedok kebohongan agar tujuan terselubung dapat tercapai. Kedok terselubung ini tentunya bermacam-macam motifnya. Dari hanya untuk iseng seperti pada kasus yang baru-baru ini terjadi, yaitu menjalani pernikahan selama enam bulan dengan sesama jenis dan baru ketahuan setelah salah satu tetangganya curiga dan akhirnya memergoki. Hingga menggunakan ikatan pernikahan sebagai ikatan yang hanya digunakan sebagai pemenuhan nafsu belaka.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></div><a name='more'></a> Dari kasus diatas, dapat kita ketahui bahwa sesungguhnya betapa pentingnya sebuah ikatan yang bernama ikatan pernikahan. Ikatan pernikahan dapat membawa seseorang menuju berubahnya status dari tunggal menjadi berpasangan, selain itu dari manusia yang dianggap masyarakat sebagai lajang menjadi status suami atau istri.<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dan status pernikahan yang dapat diterima oleh masyarakat adalah status yang sah dihadapan agama maupun hukum negara. Sehingga, cara yang digunakan untuk melegalkan suatu ikatan pernikahan juga harus sejalan dengan aturan agama serta hukum negara.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dalam karya ilmiah ini, penulis akan membahas mengenai pengertian pernikahan serta tujuan pernikahan menurut pandangan ahli dan menurut Undang-Undang yang dianut oleh Indonesia. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pengertian Perkawinan atau Pernikahan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengertian pernikahan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ikatan atau akad perkawinan yang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran agama: <span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">hidup sebagai suami istri tanpa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>merupakan pelanggaran terhadap agama</span>.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sesuai dengan pengertian pernikahan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pernikahan disini lebih dititik beratkan pada sebuah ikatan yang sah menurut hukum agama. Agama mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan sebuah hubungan apakah hubungan tersebut sah atau tidak.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sedangkan menurut Kamal (1974) pernikahan dapat diartikan sebagai </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ikatan diantara dua insan yang mempunyai banyak perbedaan, baik dari segi fisik, asuhan keluarga, pergaulan, cara berfikir atau mental, pendidikan dan lain hal melebur menjadi satu.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Disini Kamal mencoba menjelaskan bahwa, dua orang yang mempunyai banyak perbedaan baik dalam segi fisik ataupun psikis melebur menjadi satu karena suatu ikatan yang dinamakan ikatan pernikahan. Selain itu, pernikahan yang dijelaskan oleh Kamal, tentunya merupakan sebuah ikatan pernikahan yang sah menurut hukum agama serta negara.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Agama apapun memandang suatu ikatan pernikahan merupakan suatu ikatan yang suci dan sakral. Hal ini juga dianut oleh agama-agama yang ada di Indonesia, baik dari agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha ataupun Konghucu.. Semua agama di Indonesia ini mempunyai aturan-aturan yang berbeda mengenai aturan sebuah ikatan pernikahan, namun pada intinya semua agama mempunyai kesamaan dalam memandang sebuah ikatan pernikahan, yaitu sebagai ikatan yang suci dan sakral.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dan dari kedua pengertian pernikahan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa pernikahan merupakan sebuah ikatan yang menyatukan dua orang yang berbeda baik fisik ataupun psikis menjadi satu sah secara hukum agama ataupun hukum negara.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">C.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Tujuan Pernikahan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sebuah ikatan pernikahan tidak akan diputuskan antara seorang laki-laki dan wanita apabila tidak mempunyai tujuan. Menurut Muchtar Kamal (1974:20) bahwa tujuan pernikahan adalah diantaranya :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Melanjutkan keturunan yang merupakan sambungan hidup dan menyambung cita-cita, membentuk keluarga, yang dari keluarga-keluarga itu terbentuk masyarakat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Menimbulkan rasa cinta antara suami istri. Maksudnya keduanya saling mempunyai rasa kasih sayang, menimbulkan kasih sayang antara kedua orang tua dengan anak-anaknya dan kasih sayang antara sesama anggota keluarga. Cinta dan kasih sayang dalam keluarga ini akan dirasakan pula dalam masyarakat sehingga terbentuklah masyarakat yang diliputi cinta dan kasih sayang.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Untuk menjaga diri dari perbuatan yang dilarang agama.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Untuk membersihkan keturunan.keturunan yang bersih adalah yang jelas ayahnya, kakeknya, dan sebagainya. Hal ini dapat diperoleh hanya dengan jalan pernikahan. Dengan demikian akan jelas pula yang bertanggung jawab terhadap anak-anak, yang akan mendidik dan memelihara.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 1.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dari penjelasan Kamal diatas, diperoleh suatu gambaran bahwa pernikahan sesungguhnya mempunyai tujuan yang mulia. Melanjutkan keturunan dan membentuk sebuah keluarga merupakan tujuan pertama yang dijelaskan oleh Kamal. Hal ini berarti bahwa pernikahan bertujuan untuk regenarasi, sehingga sifat dan cirri khas yang dimiliki dalam gen dapat diturunkan kepada keturunannya yaitu dengan cara pernikahan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Yang kedua yaitu untuk menimbulkan rasa cinta antara suami istri. Rasa cinta disini dapat diartikan sebagai rasa menyayangi antara suami istri, serta anak apabila sudah mendapatkan keturunan. Rasa kasih sayang yang dimulai dalam keluarga ini, diharapkan akan tetap terjaga sampai kapanpun, khususnya dalam masyarakat dimana manusia tersebut hidup.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Tujuan yang ketiga yaitu agar terjaga dari perbuatan yang dilarang agama. Perbuatan yang dilarang agama ini dapat dikhususkan sebagai tindakan zina. Tindakan zina merupakan tindakan yang sangat dilarang oleh agama karena menjerumuskan manusia untuk bertindak dosa.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dan tujuan pernikahan yang terakhir adalah memperjelas silsilah keturunan. Ikatan pernikahan yang sah merupakan pernikahan yang sudah mendapat pengakuan dari agama serta negara. Sehingga, apabila dua orang yang telah menikah secara sah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mendapatkan keturunan, maka keturunan tersebut juga merupakan keturunan yang sah dan mendapatkan pengakuan dari negara serta masyarakat. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sedangkan tujuan pernikahan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan adalah untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia, kekal berdasarkan keTuhanan Yang Maha Esa.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Tujuan pernikahan yang tercantum dalam Undang-Undang hanya dijelaskan sebatas untuk membentuk sebuah lembaga yang bernama lembaga keluarga yang bahagia dengan menganut salah satu agama yang ada di Indonesia.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dari tujuan pernikahan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pernikahan merupakan sebuah ikatan yang bertujuan mulia yaitu menghindari larangan agama serta<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>membentuk sebuah lembaga keluarga bahagia yang jelas keturunannya, berdasarkan rasa cinta dan kasih sayang dan dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">D.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Penutup</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dari keseluruhan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pernikahan merupakan sebuah ikatan yang menyatukan dua orang yang berbeda baik fisik maupun psikis menjadi satu sah secara hukum dan agama. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dan di dalam sebuah ikatan pernikahan mempunyai tujuan yang mulia yaitu untuk menghindari larangan agama serta<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>membentuk sebuah lembaga keluarga bahagia yang jelas keturunannya, berdasarkan rasa cinta dan kasih sayang dan dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">E.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Daftar Pustaka</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -40.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kamal, Muchtar, Drs. 1974. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Azas-azas Hukum Islam Tentang Perkawinan,</i> Jakarta :<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bulan Bintang.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -40.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pustaka Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kamus Besar Bahasa Indonesia.</i> Jakarta : Balai Pustaka.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -40.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Undang-undang Republik Indonesia No. 1 Tahun1974. Tentang Perkawinan. Jakarta : Sinar Grafika.</span></div>sheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1595818074870836235.post-35330268023583822022011-12-12T03:23:00.000-08:002011-12-12T03:23:40.872-08:00Makalah Sosiologi Pendidikan<div style="color: #f1c232;"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:0in;
mso-para-margin-left:.5in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-ansi-language:IN;}
</style> <![endif]--> </div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">PENDAHULUAN</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Latar Belakang</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Lembaga pendidikan yang bernama sekolah merupakan sebuah institusi formal yang dinaungi oleh Dinas Kependidikan yang mempunyai tugas dan kewajiban yang jelas diatur dalam Undang-Undang. Tugas dan kewajiban lembaga pendidikan yang telah diatur dalam Undang-Undang ini harus untuk dilaksanakan, apabila tugas dan kewajiban ini tidak terlaksana maka lembaga pendidikan ini akan diberi sanksi oleh pihak yang menaunginya. </span></div><span style="color: #f1c232;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div><a name='more'></a>Salah satu kewajiban sebuah lembaga pendidikan yaitu menjalin hubungan yang baik dan harmonis antara pihak sekolah dengan masyarakat dimana sekolah tersebut berdiri serta wali murid yang merupakan orang tua anak didik di lembaga pendidikan tersebut. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><br />
<span style="color: #f1c232;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Akan tetapi, akhir-akhir ini kita tentunya sering mendengar kasus-kasus yang memberitakan mengenai sekolah yang di demo oleh masyarakat, sekolah dituntut oleh masyarakat karena ketidak puasan dari wali murid, atupun permasalahan-permasalahan lainnya yang berhubungan antara pihak sekolah dengan masyarakat.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sehingga dengan adanya banyak kasus yang memberitakan mengenai permasalahan antara pihak sekolah dengan masyarakat ini, semakin membuktikan bahwa lembaga sekolah yang seharusnya menjalin hubungan baik dengan masyarakat, akan tetapi hal tersebut tidak dilakukan dengan baik.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dari banyaknya kasus-kasus yang sedang marak tersebut, sehingga saya ingin mengangkat permasalahan mengenai kedudukan sekolah sebagai lembaga pendidikan di dalam sebuah masyarakat. Karena saya menganggap bahwa lembaga pendidikan merupakan sebuah institusi formal yang sangat berpengaruh terhadap perubahan dalam sebuah masyarakat.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Anak mengenal dunia sosialnya dari sebuah sekolah, anak mengisi memori mereka juga dari sebuah sekolah. Sehingga, apabila output yang dihasilkan oleh seorang anak tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat, maka yang akan dituntut pertama kali untuk kesalahan tersebut adalah lembaga pendidikan dimana anak tersebut bersekolah.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Maka dari itu, dalam makalah ini saya akan membahas serta mengulas mengenai kedudukan sekolah di dalam sebuah masyarakat. Di dalam makalah ini saya menggunakan teknik observasi serta wawancara dengan pihak masyarakat yang dapat dikategorikan sebagai masyarakat di daerah pinggiran. Selain itu, saya juga akan menyajikan beberapa foto sebagai gambaran umum mengenai keadaan lingkungan sekolah serta pemukiman warga di sekitar sekolah tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Rumusan Masalah</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 40.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dikaji sebagai berikut :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">1.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Bagaimanakah masyarakat memandang sebuah institusi pendidikan?</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">2. <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Bagaimana hubungan yang terjalin antara pihak sekolah dengan masyarakat?</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Tujuan Peneltian</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui tentang:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pandangan masyarakat terhadap sebuah institusi pendidikan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hubungan yang terjalin antara pihak sekolah dengan masyarakat</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Manfaat Penelitian</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Untuk memberikan sumbangan yang positif bagi pembaca serta dapat menambah khasanah pengetahuan atu sebagai kajian ilm</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">iah mangenai kedudukan sebuah institusi pendidikan di dalam masyarakat.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: center; text-indent: 42pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">PEMBAHASAN</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Gambaran Umum Keadaan Tempat Observasi</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Daerah yang saya observasi yaitu daerah Rejosari RT.7 RW.11, Kecamatan Semarang Timur. Informan yang pertama bernama Muniati usia 51 tahun pekerjaan sebagai penjual makanan. Informan yang kedua bernama Heni usia 33 tahun yang bertempat tinggal di Jati Ngaleh tapi setiap harinya berjualan makanan di daerah Rejosari.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Di daerah Rejosari tersebut ada sebuah sekolah kampus yang terdiri dari SMP Dr. Cipto dan SMK atau STM Dr. Cipto. Sekolah tersebut berada di pinggir jalan utama sebelum masuk di perumahan-perumahan warga. Perumahan warga dapat dikategorikan sebagai daerah pinggiran karena berada di dekat bantaran sungai Barito.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pada umumnya warga bermata pencaharian sebagai wiraswasta yang bekerja di sekitar rumah sebagai penjual ataupun pedagang. Warga di Rejosari hampir sebagian besar menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah kampus Dr. Cipto tersebut dikarenakan lebih dekat sehingga tidak membutuhkan transportasi untuk pergi ke sekolah.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Kebanyakan orang tua di daerah tersebut hanya mempunyai pendidikan hanya sampai dengan SMA saja. Walaupun ada yang berpendidikan tinggi, itu hanya dapat dihitung dengan hitungan jari saja.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pandangan Masyarakat Mengenai Sebuah Institusi Pendidikan</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Menurut informan yang saya wawancarai, yaitu Ibu Muniati dan Ibu Heni, mereka menganggap bahwa pendidikan sangat penting. Menurut pendapat Ibu Heni sekolah sangat penting karena dapat menambah pengetahuan, pendidikan, serta mendidik anak supaya lebih percaya diri. Mereka bahkan sangat setuju dan antusias dengan dibangunnya sekolah di daerah tempat tinggal mereka karena mereka tidak harus menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah yang letaknya jauh dari rumah.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sehingga, hampir semua orang di daerah tersebut menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah kampus Dr. Cipto tersebut. Akan tetapi, ada juga orang tua yang memilih pilihan lain dalam menyekolahkan anak-anak mereka seperti di sekolah yang berbasis keagamaan. Sebagian dari mereka yang menyekolahkan anaknya di sekolah yang berbasis keagamaan mempunyai alasan bahwa sekolah yang berbasis keagamaan lebih dapat mengajarkan ilmu tentang keagamaan serta mendidik anak berkelakuan baik.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Selain itu, anak dari Ibu Muniati juga ada yang disekolahkan di Sekolah Luar Biasa Suradaya Seteran karena tidak memungkinkan juga untuk di sekolahkan di sekolah umum. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">H</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">al ini cukup menjadi bukti bahwa masyarakat di daerah tersebut masih menganggap bahwa pendidikan itu penting.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Mereka menginginkan sebuah institusi pendidikan tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan saja yang dapat mendidik anak supaya menjadi pandai dalam bidang pengetahuan, akan tetapi mereka juga menginkan agar sebuah institusi pendidikan juga <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menanamkan nila-nilai luhur yang seharusnya tertanam pada diri anak-anak mereka.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sebagai contoh keadaan saat ini yaitu pada TK yang berada tepat di sebelah warung Ibu Heni berjualan, siswa TK sudah bisa berkata hal-hal yang seharusnya tidak dikatakan. Menurut mereka hal ini seharusnya tidak akan terjadi apabila institusi pendidikan menanamkan nilai-nilai luhur tersebut.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Mereka setiap harinya mengajarkan mengenai perilaku sopan santun, kedisiplinan dan lai sebagainya, aka tetapi mereka juga mengharapkan sebuah institusi pendidikan juga ikut berperan dalam menanamkan nilai-nilai tersebut. Sehingga mereka merasa bahwa institusi pendidikan kurang berperan dalam menanamkan nilai-nilai luhur tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Hal ini dapat dicontohkan dalam kasus yang sempat marak akhir-akhir ini. Yaitu kasus mengenai siswa yang diajarkan oleh pihak sekolah untuk saling bekerja sama selama proses ujian berlangsung. Dan karena ada anak yang mungkin dari ia kecil sudah dilatih untuk berperilaku jujur oleh orang tuanya, serta mungkin saja ia merasa tidak nyaman apabila ada teman yang menyontek pekerjaannya, sehingga ia menceritakan kejadian ini kepada orang tuanya dan pada akhirnya orang tua tersebut melaporkan pihak sekolah yaitu kepala sekolahnya kepada pihak yang berwenang. Dan sampai pada akhirnya, kepala sekolah tersebut di penjara karena diduga telah mengajarkan hal yang buruk kepada siswa mereka selama menjalani proses ujian untuk mencapai hasil yang maksimal.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Dalam kasus ini dapat dilihat bahwa saat ini institusi pendidikan yang seharusnya mengajarkan kepada ank didik mereka tentang nilai-nilai yang baik yang seharusnya diterapkan akan tetapi dalam prakteknya hal ini justru merusak nama lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk mendidik generasi penerus bangsa untuk mempunyai moral yang lebih baik.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Sehingga,</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> institusi pendidikan yang baik seharusnya tidak hanya menjalankan program yang telah dibuat oleh institusi tersebut, tetapi juga mendengarkan apa yang menjadi tuntutan dari masyarkat sehingga antara pihak masyarakat dan sekolah mempunyai hubungan yang harmonis dan saling mengerti satu sama lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Hubungan Yang Terjalin Antara Pihak Sekolah Dengan Masyarakat</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Hubungan yang terjalin antara pihak sekolah dengan masyarakat cukup terjalin dengan baik. Baik masyarakat secara umum yang berada di lingkungan sekitar sekolah ataupun dengan orang tua siswa. Hal ini dapat digambarkan dengan guru-guru yang berada sekolah yang sering pergi ke luar lingkungan sekolah sekedar untuk mengakrabkan diri dengan warga sekitar dengan sesekali membeli makanan di warung sekitar lingkungan sekolah.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Selain itu, warga juga sering diundang ke sekolah apabila pihak sekolah mempunyai acara seperti mengadakan pengajian atau ceramah, membagikan makanan atau barang apa sewaktu sekolah punya acara. Seperti pada waktu idul adha apabila pihak sekolah mempunyai acara di dalam sekolah untuk menyembelih hewan, masyarakat di sekitar lingkungan sekolah pasti ikut dibagikan walaupun tidak banyak jumlahnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Hal ini membuktikan bahwa antara pihak sekolah dengan masyarkat di sekitar lingkungan sekolah mempunyai hubungan yang cukup baik karena adanya inisiatif dari pihak sekolah untuk menjalin hubungan yang baik baik melalui kom</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">u</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">nikasi yang terjalin baik ataupun melalui mengundang pada acara yang telah saya sebutkan diatas.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Hubungan yang terjalin baik ini tentunya tidak hanya yang dilakukan oleh pihak sekolah dengan masyarakat di lingkungan sekolah, tetapi juga antara pihak sekolah dengan pihak orang tua atau wali murid.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Hubungan ini dapat dicontohkan dengan pihak sekolah yang selalu meminta pendapat wali murid dalam memutuskan suatu keputusan demi tercapainya suatu kesepakatan bersama untuk kebaikan bersama. Selain itu juga dapat dicontohkan pihak sekolah sering mengundang wali murid ke sekolah untuk mengadakan rapat, ataupun untuk memantau perkembanganm anak didik mereka.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Semua yang telah dijelaskan diatas mengenai hubungan yang terjalin antara pihak sekolah dengan pihak masyarakat baik masyarakat yang berada di lingkungan sekolah ataupun dengan orang tua murid sangat menggambarkan adanya hubungan yang harmonis dan saling menunjang satu sama lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Adanya komunikasi yang baik yang terjalin anatar pihak sekolah dengan masyarakat demi menjalin hubungan yang baik sangat diperlukan oleh sebuah institusi pendidikan. Hal ini dikarenakan nama lembaga pendidikan tergantung dari bagaimana masyarakat memandang sebuah lembaga tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Sehingga, apabila lembaga tersebut sudah mempunyai nama yang baik di kalangan masyarakat, maka aka nada sikap saling percaya kepada pihak satu dengan pihak lainyya. Dan keuntungan yang diperoleh dari pihak sekolah tersebut adalah nama yang baik, kepercayaan dari masyarakat, serta dukungan dari masyarakat. Maka dari itu, disini masyarkat merupakan pihak yang paling penting dalam mempertahankan nama lembaga pendidikan.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: center; text-indent: 42pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">PENUTUP</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: center; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Kesimpulan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Untuk membuat nama sebuah lembaga pendidikan menjadi baik di mata masayarakat, yaitu dengan menjaga hubungan yang baik antara pihak sekolah dengan masyarakat baik masyarakat secara umum, ataupun dengan orang tua murid peserta didik.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Hubungan yang baik dapat terjalin dengan baik dengan adanya komunikasi yang baik secara dua arah dan saling mengerti apa tuntutan dari kedua buah pihak sehingga ada hubungan yang saling mengerti apa keinginan masing-masing pihak sehingga akan dicari jalan keluar dari masalah tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Saran</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Bagi Institusi Pendidikan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Seharusnya lebih sering mendengarkan aspirasi masyarakat mengenai apa yang dibutuhkan dan yang menjadi tuntutan dari masyarakat.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Bagi Masyarakat</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: #f1c232; line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Apabila mempunyai sebuah tuntutan kepada institusi pendidikan yang ingin direalisasikan hendaknya dikomunikasikan dengan cara yang baik dan melalui cara yang telah ditentukan. Karena aspirasi masyarakat adalah cermin sebuah institusi pendidikan dalam menuju kemajuan.</span></div>sheenta teashttp://www.blogger.com/profile/00793569939939286170noreply@blogger.com1