Senin, 26 Desember 2011

Penelitian Sosial Sederhana

Menyusun rancangan dan melakukan penelitian sosial sederhana
Materi
• Pengertian dan jenis penelitian
• Rancangan penelitian
• Metode penelitian
• Pengumpulan dan pengolahan data
• Penulisan laporan
• Mengkomunikasikan hasil penelitian

Ringkasan

A. PENGERTIAN PENELITIAN
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilandaskan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi hasrat untuk mengetahu apa yang sedang dihadapi (Soerjono Soekanto). Dari pengertian tersebut maka penelitian berawal dari curiosity (rasa ingin tahu) manusia

Metode Penelitian Sosial Sederhana


Pendahuluan

Sepertihalnya dengan  ilmu pengetahuan yang lain, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang lahir, tumbuh, dan berkembang.  Agar dapat tumbuh dan berkembang, sosiologi menuntut para ahlinya untuk melakukan kegiatan yang disebut penelitian sosial. Melalui penelitian sosial, para ahli sosiologi mengumpulkan data yang dapat menambah pengetahuan orang-orang yang mempelejari sosiologi, melalaui penelitian sosial para ahli sosiologi menemukan fakta baru yang memperluas cakrawala serta memperdalam pemahaman tentang masyarakat dan hubungan-hubungan sosial yang terjadi di dalamnya.

Metode Penelitian, Jenis Penelitian, Macam-Macam Data Penelitian

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu
Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

  1. Rasional berarti kegiatan penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
  2. Empiris berarti cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lainpun dapat mengamatinya.
  3. Sistematis berarti proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu bersifat logis

Metode Penelitian Kualitatif

A. Pengantar


Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis. Masalah kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasan yang tak terbatas.

SK dan KD SMA atau MA

 
1.
SK Kelas X Smester 1
KD Kelas X Smester 1

1. Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat

1.1  Menjelaskan fungsi sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan
1.2  Mendeskripsikan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat
1.3  Mendeskripsikan proses interaksi social sebagai dasar pengembangan pola keteraturan dan dinamika kehidupan sosial

Senin, 19 Desember 2011

Kearifan Lokal Mewujudnya Etika Dan Moral Lingkungan

 
BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang

Saat ini lingkungan hidup menjadi salah satu isu utama dalam wacana semua tingkat, baik nasional maupun internasional. Hal ini tidak terlepas dari timbulnya kesadaran bahwa fenomena perubahan alam yang banyak menimbulkan bencana.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam baik hayati ataupun non hayati. Semua memegang peranan penting dalam keseimbangan ekosistem.  Perubahan iklim global yang melanda bumi kita, juga disebabkan oleh ulah tangan manusia. Hal ini menunjukkan bahwa manusia telah mengambil peran sentral dalam keberlanjutan lingkungan hidup di bumi. Kesadaran bahwa manusia adalah makhluk ekologis yang juga masuk dalam jaringan ekosistem yang luas membuat manusia harus selalu mempertimbangkan faktor lingkungan di setiap kegiatanya.
Selain kaya akan sumber daya alam, Indonesia juga memiliki keanekaragaman budaya termasuk kearifan lokal yang terkait dengan pelestarian lingkungan alam. Namun sayangnya kearifan lokal yang dulunya masih sangat kental dan mengikat perilaku manusia terhadap lingkungan tersebut terancam tereliminasi karena berbagai hal sehingga banyak sekali masalah-masalah yang timbul terkait dengan moral lingkungan.

Membangun Profesionalisme Guru Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan

PEMBICARA : 1. Ravik Karsidi
                                       (Guru Besar Sosiologi Pendidikan UNS Solo)
                                      2. Haryono
                                         (Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES)
MODERATOR : Moh. Yasir Alimi Ph.D
RINGKASAN MATERI
Profesi merupakan : bidang usaha manusia berdasarkan pengetahuan, dimana keahlian dan pengalaman pelakunya diperlikan oleh masyarakat. Yang meliputi :
1.     Ilmu Pengetahuan Tertentu
2.     Aplikasi Kemampuan / Kecakapan
3.     Berkaitan Dengan Kepentingan Umum

Wanita Dengan Kehidupan Nikah Kontrak di Desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara



BAB I
PENDAHULUAN

            LATAR BELAKANG
Pernikahan dapat diartikan sebagai ikatan diantara dua insan yang mempunyai banyak perbedaan, baik dari segi fisik, asuhan keluarga, pergaulan, cara berfikir (mental), pendidikan dan lain hal melebur menjadi satu.
Pernikahan adalah suatu hak serta kewajiban bagi setiap manusia yang hidup di dunia. Sehingga ada beberapa agama tertentu yang sangat mensakralkan sebuah ikatan yang bernama pernikahan. Sebagai contohnya adalah agama Islam yang sangat mensakralkan sebuah ikatan pernikahan. Dalam pandangan Islam, pernikahan merupakan ikatan yang amat suci dimana dua insan yang berlainan jenis dapat hidup bersama dengan direstui agama, kerabat, dan masyarakat.

Ilmu Gaib, Ilmu Sihir dan Ilmu Petangan

Asas-asas ilmu gaib dan ilmu sihir. Orang Jawa menganggap ngelmi atau ilmu gaib adalah bagian dari religi, dan ngelmi memang bertautan erat dengan religi. Pada umumnya orang Jawa menganggap bahwa semua yang ada di alam lingkungan ini mempunyai kaitan dengan hal-hal yang bersifat gaib atau dengan kata lain dapat berupa simbol-simbol. Sebagai contohnya yaitu nasi tumpeng ada kaitannya dengan gunung, padi yang kekuning-kuningan berkaitan dengan emas daun (praos).

Tradisi Mitoni di Jawa Dikaji Dalam Perspektif Sosiologi Agama

BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang
Agama merupakan suatu kepercayaan manusia yang diyakini dalam hati dan disimbolkan dengan berbagai tindakan yang berhubungan langsung kepada sang Pencipta, dan hubungan itu tak bersyarat dan tanpa batas. Agama adalah suatu kekekalan yang abadi oleh masing-masing individu. Manusia mempercayai bahwa agama akan menjawab segala macam pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh akal manusia.  Tidak terlepas dari pengertian agama secara umum, setiap agama memiliki cara pandang dan peribadatan yang berbeda antara agama satu dengan yang lain. Tidak terkecuali agama islam, yang konon banyak sekali memiliki berbagai ritual keagamaan yang sangat unik dan menarik. Agama islam sendiri setiap daerah memiliki cara peribadatan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain. Tak terlepas dari letak geografis Indonesia yang sangat luas dan memiliki berbagai macam budaya,suku,pola hidup dan lain-lain.

Senin, 12 Desember 2011

Permasalahan Pendidikan

 
Latar Belakang Pemilihan Masalah
1.      Dilematika pendidikan sekulerisme-materialistik dengan pendidikan berbasic agama
Akhir akhir ini kita sering sekali menemukan perilaku-perilaku masyarakat yang menyimpang, baik dari kalangan bawah hingga pada kalangan atas. Apabila kalangan bawah melakukan tindakan menyimpang, mungkin hal tersebut masih bisa dimaklumi karena mungkin saja orang tersebut memang tidak pernah mengenyam jenjang pendidikan. Namun apabila sekarang yang melakukan tindakan menyimpang adalah kalangan atas yang notabene adalah para sarjana-sarjana yang telah mengenyam pendidikan dirasa sangat disayangkan. Karena sangat diharapkan masyarakat yang berpendidikan memiliki kepribadian yang baik pula, kaitannya dengan moralitas. Di sinilah letak kelemahan dari system pendidikan yang sekulerisme-materialistik yang mengedepankan pendidikan sains IPTEK sehingga mampu bersaing di dunia sains dan n IPTEK, akan tetapi hal-hal yang kaitannya dengan moralitas tidak ada implementasinya sama sekali. Di sisi lain pendidikan yang berbasic agama memiliki kemampuan moralitas yang baik. Masalah moralitas sangat dijunjung tinggi dalam dunia pendidikan ini, sehingga diharapkan setiap masyarakat mempunyai kepribadian yang baik. Dalam system pendidikan berbasic agama juga diterapkan pendidikan sains dan IPTEK namun, tidak terlalu dikedepankan. Prioritas utamanya adalah pendidikan berbasic agama kaitannya dengan moralitas dan kepribadian manusia yang baik.

PERSPEKTIF SOSIOLOGI

 
1.      Pengertian perspektif sosiologi  : adalah sudut pandang yang berupa asumsi, nilai dan gagasan yang digunakan oleh peneliti dalam melihat fenomena fenomena social. Ada 4 perspektif dalam sosiologi, yaitu :
Perspektif Struktural Fungsional
Perpektif Konflik
Perpektif Evolusi
Perpektif Interaksi Simbolis

STEREOTYPE MASYARAKAT TERHADAP SISWA YANG BERSEKOLAH di SEKOLAH LUAR BIASA DESA SENENAN KECAMATAN TAHUNAN KABUPATEN JEPARA


A.    LATAR BELAKANG
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk membantu peserta didik mendapatkan pengetahuan serta mengantarkan peserta didik menjadi manusia yang sukses dalam bangsa dan negara demi tercapainya tujuan bangsa Indonesia yang termaktub dalam Undang-Undang alinea ke empat yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia. Hal ini sangat jelas sekali bahwa Indonesia mempunyai tujuan yang mulia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, bahkan dimasukkan dalam Undang-Undang. Namun selain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dunia pendidikan juga masih mempunyai tugas yaitu untuk membina dan mengembangkan prestasi-prestasi anak bangsa terlebih apabila dapat mengharumkan nama Indonesia ke manca Negara.

Feminisme Radikal: Perspektif Libertarian dan Kultural

Kebanyakan dari perempuan ( dan laki-laki ) tahun 1960 dan 1970an yang termasuk dalam kelompok hak-hak permpuan seperti “ National Organization of woman “, percaya bahwa mereka dapat mencapai kesejahteraan gender dengan mereformasi “system” dengan bekerja untuk menghapuskan kebijakan pendidikan, hokum, dan ekonomi yang diskriminatif. Sebaliknya, kebanyakan perempuan yang membentuk kelompok seperti The Redstockings, The feminists, dan the new York Radical Feminist, serta ribuan kelompok penumbuhan kesadaran di seluruh Amerika Serikat, yang  kemudian menjaga semangat dari kelompok-kelompok tersebut tetap hidup memandang diri mereka sebagai revolusioner daripada reformis.

Ketika Pernikahan Tidak Lagi Pada Tujuan Sesungguhnya

A.    Pendahuluan
            Dewasa ini, sering diberitakan kasus-kasus tentang penyalahgunaan sebuah ikatan pernikahan. Pernikahan dijadikan sebagai alat atau kedok kebohongan agar tujuan terselubung dapat tercapai. Kedok terselubung ini tentunya bermacam-macam motifnya. Dari hanya untuk iseng seperti pada kasus yang baru-baru ini terjadi, yaitu menjalani pernikahan selama enam bulan dengan sesama jenis dan baru ketahuan setelah salah satu tetangganya curiga dan akhirnya memergoki. Hingga menggunakan ikatan pernikahan sebagai ikatan yang hanya digunakan sebagai pemenuhan nafsu belaka.
          

Makalah Sosiologi Pendidikan

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Lembaga pendidikan yang bernama sekolah merupakan sebuah institusi formal yang dinaungi oleh Dinas Kependidikan yang mempunyai tugas dan kewajiban yang jelas diatur dalam Undang-Undang. Tugas dan kewajiban lembaga pendidikan yang telah diatur dalam Undang-Undang ini harus untuk dilaksanakan, apabila tugas dan kewajiban ini tidak terlaksana maka lembaga pendidikan ini akan diberi sanksi oleh pihak yang menaunginya.